Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kemis Pahing

12 Keistimewaan Bulan Ramadhan Dalam Al-Qur'an, Pahami Untuk Meraih Keutamaan Bulan Suci

Agama | Sunday, 10 Apr 2022, 02:04 WIB

Ciri-ciri bulan Ramadhan dalam Al-Qur'an dan hadits dijelaskan secara luas. Bulan suci Ramadhan adalah momen yang paling ditunggu dan dirindukan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Banyaknya keistimewaan bulan Ramadhan, membuat umat Islam merasakan nikmatnya menjalani ibadah. Di bulan suci Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk banyak berdoa dan berbuat baik, baik dalam konsep Hablum Minallah (hubungan manusia dengan Sang Pencipta), Hablum Minannas (hubungan antar individu) maupun Hablum Minal 'Alam (hubungan manusia dengan alam). ). Ketiganya saling berkesinambungan dalam mendapatkan keridhaan Allah SWT.

Dari sekian banyak amalan yang terkandung dalam ketiga konsep tersebut, ada beberapa amalan yang disukai oleh Allah SWT. Alangkah indahnya jika kita bisa menjalankannya, demi meraih keistimewaan bulan Ramadhan. Begitu istimewanya bulan suci ini, bahkan hanya menunggunya saja sudah sepadan dengan pahala disayat api neraka.

“Barang siapa yang bergembira akan hadirnya bulan Ramadhan, maka jasadnya tidak akan tersentuh sedikit pun oleh api neraka.” (HR. an-Nasa'i). Baca Selengkapnya...

1. Bulan diturunkannya Al Quran

Fitur utama bulan Ramadhan dalam Al-Qur'an adalah bahwa itu termasuk saat ketika Al-Qur'an, Shahrul Qur'an itu sendiri, diturunkan. Peristiwa ini merupakan bukti nyata keagungan dan keutamaan bulan Ramadhan. Hal ini dinyatakan dalam penggalan surat Al Baqarah ayat 185 berikut ini:

Allah SWT berfirman, "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk-petunjuk ini dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)". (Surat al-Baqarah: 185).

2. Pintu Surga Dibuka dan Pintu Neraka Ditutup

Keistimewaan lain dari bulan Ramadhan adalah terbukanya pintu-pintu surga dan tertutupnya pintu-pintu neraka dan pengikatan syaitan. Allah SWT memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk masuk surga dengan melakukan ibadah dan amal shaleh selama bulan Ramadhan.

ا ا لُ لَيْلَةٍ انَ الشَّيَاطِيْنُ الْجِنِّ لِّقَتْ ابُ النَّارِ لَمْ ا ابٌ ابُ الجَنَّةِ لَمْ لَقْ ا ابٌ ادِيْ ا لاغِيَ لا

Artinya: “Ketika awal Ramadhan tiba, setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak ada satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada panggilan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejahatan, bersabarlah. Setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka.” (HR Tirmidzi) [kur]

3. Ramadhan bulan penuh berkah

Bulan Ramadhan berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah sering disebut bulan syahrun mubarak. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW berikut ini:

اءَكُمْ انُ ا ا اللهُ لَيْكُمْ امَهُ ابُ الْجَنَّةِ لَقُ ابُ الْجَحِيْمِ لًّ الشَّيَاطَيْنُ لَيْلَةٌ لْفِ

Rasulullah SAW bersabda: “Bulan Ramadhan telah datang, bulan yang penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian berpuasa pada bulan itu, pada saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan diikat. dan di bulan itu juga ada malam yang lebih baik dari seribu bulan.” (HR.Ahmad)

Keistimewaan bulan Ramadhan tidak hanya mendapatkan pahala tetapi juga berkah lainnya dari segi ekonomi, dimana Ramadhan memberikan berkah ekonomi bagi para pedagang dan lainnya.

Kemudian bagi orang miskin, ada bulan Ramadhan tersendiri. Di bulan suci ini, seorang muslim dianjurkan dan sunnah untuk berdonasi dan bersedekah. Bahkan wajib mengeluarkan zakat fitrah bagi yang membutuhkan.

4. Bulan Ramadhan penuh ampunan

Keistimewaan bulan Ramadhan berikutnya adalah momen terbaik untuk pengampunan dosa atau taubat. Nabi SAW bersabda yang artinya: “Shalat lima waktu, Jum'at ke Jum'at dan Ramadhan ke Ramadhan menghapus dosa-dosa di antara waktu-waktu itu selama dosa-dosa besar dijauhi." (HR.Muslim)

Melalui puasa dan rangkaian amalan islami lainnya, diharapkan dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah kita lakukan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya :

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).

Selain itu, shalat tarawih yang dilakukan setiap malam di bulan Ramadhan juga membantu menghapus dosa masa lalu. Sebagaimana hadits Nabi SAW yang artinya :

“Barangsiapa yang menjalankan shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keyakinan dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Ada malam Lailatul Qadar

kekhidmatan salat umat muslim Palestina saat berburu malam lailatul qadar

Keistimewaan bulan Ramadhan dalam Al-Qur'an berikutnya yang mungkin sudah tidak asing lagi dan banyak ditunggu oleh umat Islam adalah acara Lailatul Qadar. Pada malam ini, yaitu antara 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Al-Qur'anul Karim diturunkan.

Lailatul Qadar adalah salah satu malam terakhir dan ganjil di bulan Ramadhan. Bahkan disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.

Keistimewaan bulan Ramadhan dalam Al-Qur'an tertuang dalam Surat Al Qadr ayat 1-5. Telah dijelaskan oleh Allah SWT yang artinya:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu para malaikat dan Ruh (Jibril) turun dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur semua urusan. Makmur (malam itu) sampai fajar." (Surat al-Qadr ayat 1-5)

6. Puasa di Bulan Ramadhan adalah Bagian dari Rukun Islam

Keistimewaan bulan Ramadhan dalam Al-Quran berikutnya berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 185 adalah bahwa Allah SWT telah menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai rukun Islam keempat.

Bahkan dalam hadits tersebut juga telah disebutkan, Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Islam dibangun di atas lima (tiang); bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan, dan haji ke Baitullah.” (HR Bukhari dan Muslim).

7. Makan Sebanding dengan Puasa Seharian

Keistimewaan bulan Ramadhan berikutnya yang patut disyukuri adalah karena limpahan pahala dan berkahnya. Cukup memberi makan atau minum jika orang yang berpuasa itu mendapat pahala sebanyak orang yang berpuasa. Hal ini berdasarkan hadits Nabi SAW berikut ini:

ائِمًا لَهُ لُ الصَّا لَا الصَّائِمِ

“Barangsiapa yang memberi puasa (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR.Ahmad)

8. Sedekah Terbaik Selama Ramadhan

Melansir dari NU Online, keistimewaan Ramadhan berikutnya karena pahala sedekah kali ini, paling baik dibandingkan waktu-waktu lainnya.

ال لُ؟ ال ا

Rasulullah SAW pernah ditanya; Apakah sedekah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Itu adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)

Sebagai keistimewaan bulan Ramadhan yang penuh berkah, alangkah baiknya jika kita tidak perlu ragu untuk berbagi. Bahkan Allah SWT berjanji melipatgandakan rezeki.

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan dilipatgandakan (pahalanya) kepada mereka, dan bagi mereka pahala yang besar.” (Surat Al Hadid ayat 18)

9. Tidak mungkin sholat di bulan Ramadhan

Keistimewaan bulan Ramadhan berikutnya adalah doa-doa yang dipanjatkan selama bulan suci ini lebih mujarab atau lebih mudah dikabulkan. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:

“Sesungguhnya Allah membebaskan sebagian orang dari api neraka setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim ketika dia berdoa, itu akan dikabulkan.” (Diriwayatkan oleh al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma Az Zawaid mengatakan bahwa perawi hadits ini adalah tsiqah atau terpercaya).

Selain itu, ditegaskan pula dalam hadits lain bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya:

“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang terzalimi.” (HR. At Tirmidzi).

10. Puasa dan Al-Qur'an adalah Pemberi Syafaat di Akhirat

Keistimewaan bulan Ramadhan yang mungkin belum banyak diketahui orang, yaitu amalan puasa dan membaca Al Quran nantinya akan menjadi syafaat bagi yang menunaikannya nanti di hari kiamat.

Rasulullah SAW bersabda:

اَلصُّيَامُ اْلقُرْآنُ انِ لِلْعَبْدِ اْلقِيَامَةِ لُ اَلصِّيَامُ الطَّعَامَ الشَّهَوَاتَ النَّهَارِ لُ اْلقُرْآنُ النَّوْمَ الَّيْلِ الَ الَ

Puasa dan Al-Qur'an akan menjadi syafaat bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa mengatakan: "Ya Rabbi, aku mencegahnya makan dan minum di siang hari", Al-Qur'an juga mengatakan: "Aku mencegahnya tidur di malam hari, jadi kami meminta syafaat untuknya." Dia berkata: "Maka diperbolehkan bagi keduanya untuk memberi syafaat." (HR Ahmad)

11. Puasa di Bulan Ramadhan Layaknya Puasa 10 Bulan

Keistimewaan bulan Ramadhan berikutnya adalah pahala berlimpah yang datang dari hari libur selama sebulan akan dikalikan dengan berkah satu tahun. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

“Barang siapa yang mendukung bulan Ramadhan, maka satu bulan seperti sepuluh bulan. Dan barang siapa yang luar biasa setelah itu, selamat enam hari sebelum Idul Fitri (Syawawl), itu sama dengan puasa penuh satu tahun.” (HR.Ahmad).

Selain itu, juga ditegaskan dalam hadits Nabi SAW yang lain. Abu Ayub Al-Anshary meriwayatkan yang artinya:

“Barangsiapa yang berpuasa (pada bulan Ramadhan) kemudian berpuasa enam hari pada bulan Syawal, maka itu seperti puasa selama satu tahun.” (HR.Muslim)

12. Umroh di bulan Ramadhan sama dengan pahala haji

Keistimewaan bulan Ramadhan berikutnya adalah orang yang melakukan umrah di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala seperti menunaikan haji.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW bersabda:ا

“Sesungguhnya umroh di bulan Ramadhan sama dengan pahala haji.” (HR.Bukhori)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image