Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hamdani

Peluncuran Reksadana Majoris Syariah Dana Lestari Syiah Kuala Indonesia

Bisnis | Sunday, 10 Apr 2022, 00:01 WIB
Peluncuran Reksadana Majoris Syariah Dana Lestari Syiah Kuala Indonesi di Gedung ACC Dayan Dawood Banda Aceh, Jumat, 08/04/2022.

Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) bekerjasama dengan PT. Majoris Asset Manajemen meluncurkan Reksadana Majoris Syariah Dana Lestari Universitas Syiah Kuala Indonesia bertempat di Gedung ACC Dayan Dawood Banda Aceh, Jumat, (08/04/2022).

Berbarengan dengan acara peluncuran reksadana ini juga dilaksanakan seminar Investasi yang diisi oleh Kepala Divisi Pengembangan BEI Dedy Priadi dan Direktur PT. Majoris Asset Manajemen Dasrul Chaniago.

Sementara Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi dan Direktur PT. Majoris Asset Manajemen ikut memberikan kata-kata sambutan pada pembukaan acara tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Bisnis Universitas Syiah Kuala (BPBU) USK ini sendiri dibuka langsung oleh Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU.

Marwan menyampaikan bahwa dengan status BLU, saat ini penerimaan anggaran USK berasal dari beberapa sumber, antara lain: APBN/APBD, Pendapatan yang berasal dari jasa layanan termasuk SPP, Hibah tidak terikat, Hibah terikat dan Hasil kerjasama USK dengan pihak lain dan hasil usaha lainnya.

Seiring dengan rencana peningkatan status Badan Hukum USK menjadi Badan Usaha Milik Negara (BHMN), kontribusi pendanaan dari APBN/ APBD ke depannya akan menurun secara signifikan, sementara sumber pendanaan lainnya akan jauh lebih dominan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Rektor menyebutkan bahwa USK saat ini telah melakukan sejumlah langkah strategis guna meningkatkan penerimaan dari kegiatan usaha dengan menggunakan berbagai sumberdaya yang ada, sehingga pembiayaan kegiatan tridharma perguruan tinggi dapat dilakukan secara mandiri.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, USK telah melakukan sejumlah perubahan untuk melengkapi struktur organisasi dan menata sistem kelembagaannya sebagai sebuah Perguruan Tinggi yang akan menyandang status BHMN dengan kemandirian dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya dan kegiatannya.

Dengan demikian diharapkan USK akan dapat memberdayakan seluruh sumberdaya yang ada dalam rangka meningkatkan pendapatan alternatif.

Lebih jauh Rektor USK menyampaikan bahwa perlu ada upaya serius untuk mendapatkan sumber pendapatan alternatif, seiring perubahan status badan hukum, sehingga USK akan mampu memenuhi biaya operasional dalam rangka menyelenggarakan kegiatan tridharma perguruan tinggi secara mandiri.

Disamping itu dia juga menegaskan bahwa peningkatan biaya SPP atau peningkatan penerimaan jumlah mahasiswa secara sporadik tanpa mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya bukanlah pilihan yang tepat yang akan diambil USK.

Mempertimbangkan hal tersebut, Rektor menjelaskan, USK bekerjasama dengan PT. Majoris Asset Manajemen telah membentuk reksa dana yang merupakan produk jasa keuangan sebagai wadah investasi secara kolektif bagi masyarakat, yang pengelolaannya dilakukan pada instrumen pasar uang, obligasi dan saham.

Bagi hasil yang akan diperoleh USK dari kerjasama ini nantinya akan digunakan untuk mendukung penyelengaraan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat banyak.

Dia kemudian mengimbau para peserta yang terdiri dari Pejabat di Lingkungan Universitas Syiah Kuala, Pejabat SKPA, Sejumlah Direksi Perusahaan Daerah, Tokoh-tokoh alumni, Wartawan dan para mahasiswa untuk mengambil bagian dalam investasi pada Reksa dana Majoris Syariah Dana Letari Universitas Syiah Kuala Indonesia.

Sementara itu Dasrul Chaniago, Direktur PT. Majoris Asset Manajemen, pada sesi Seminar Investasi mengatakan kerjasama ini pada dasarnya sudah berjalan 2 tahun.

Namun karena pademi yang dimulai pada awal tahun 2000, peluncuran reksa dana ini sedikit tertunda. Dana kelolaan saat ini berjumlah Rp13,40 miliar dengan tingkat pengembalian investasi mencapai 9,85% secara kerjasama ini dilaksanakan.

Lebih jauh Dasrul Chaniago yang merupakan alumni FEB USK menyebutkan bahwa minimal pembelian reksadana ini sebesar Rp100.000.

Investor diberikan kebebasan untuk memilih skema investasi yang diinginkan, yaitu: 1). Platinum Schemen (nilai pokok investasi beserta hasil investasi seluruhnya diberikan kepada USK); 2). Gold Scheme (Nilai pokok 100% ke investor, sementara keuntungan 100% ke USK); 3) Sillver Scheme (nilai pokok 100% ke investor, sementara keuntungan 50% ke investor dan 50% sisanya diberikan kepada USK); 4) Regular Scheme (Nilai pokok investasi dan keuntungan 100% dikembalikan ke investor).

Acara ini berlangsung secara tertib dan lancar. Alhasil seluruh peserta yang hadir sangat antusias untuk ambil bagian dalam investasi pada reksadana ini dengan dana investasi yang terkumpul lebih dari Rp600.000.000.

Turut hadir pada peluncuran Reksadana ini sejumlah Pimipinan SKPA yang ada di lingkungan Pemerintah Aceh, Para Wakil Rektor, para Dekan, Ketua-Ketua Lembaga di lingkungan Universitas Syiah Kuala, Para Guru Besar, Dosen USK, para Alumni USK, dan sejumlah tokoh masyarakat Aceh lainnya. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image