Putri Nidya Ayudisa
Penyebab Utama Aplikasi Youtube Vanced di Blokir Oleh Google
Teknologi | 2022-04-05 12:48:33YouTube Vanced umumkan jika servicenya sah disetop. Penutupan YouTube Vanced terjadi karena mereka mendapatkan teror hukum dari Google.
DISINI" />
"Vanced akan disetop. Dalam sekian hari di depan, link download di website akan dihapus. kami mengetahui ini bukanlah suatu hal yang ingin anda dengar tetapi ini ialah suatu hal yang perlu kami kerjakan," kata account Twitter YouTube Vanced, diambil dari The Verge, Selasa(15/3/2022).
Faksi YouTube Vanced menjelaskan jika Google sudah mengirim surat peringatan supaya mereka stop membagikan atau meningkatkan aplikasi.
"Kami disuruh untuk hapus semua rekomendasi ke YouTube, mengganti simbol, hapus semua ketentuan yang berkaitan lewat produk YouTube," kata mereka.
Aplikasi YouTube Vanced peluang akan terus berperan apabila sudah diinstall awalnya. Tetapi aplikasi tidak lagi terima penyempurnaan dan tidak lagi maksimal.
YouTube Vanced ialah aplikasi faksi ke-3 yang tidak mempunyai hubungan dengan YouTube atau Google.
Aplikasi ilegal ini cukup terkenal di kelompok pemakai Android karena mempunyai fitur terbatas seperti pada YouTube Premium.
Sebagai contoh, YouTube Vanced sanggup memblok iklan di semua video tanpa perlu abonemen.
YouTube Vanced tawarkan topik dan pilihan yang lain tidak dijajakan di aplikasi YouTube sah versi Android.
Google memang seringkali tindak tegas aplikasi faksi ke-3 yang terhubung YouTube.
Saat sebelum Vanced, mereka memaksakan pemberhentian fitur dua bot musik di aplikasi Discord tahun kemarin.
Bot musik Rythm dan Groovy di Discord ini seringkali digunakan pemakai untuk dengarkan musik langsung di aplikasi. Bot ini sanggup menghindar iklan di YouTube.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
