Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dedi Dwitagama

Memperingati Hari Kartini Zaman Now

Guru Menulis | Tuesday, 05 Apr 2022, 09:41 WIB
foto: https://www.republika.co.id/berita/nn6mtv/ra-kartini-pelopor-revolusi-kelas

Saat hari kartini tiba, apa yang anda ingat di memori sepanjang hidup anda? Upacara, memakai kebaya, lomba busana daerah, lomba memasak, karnaval, dsb. Atau sebagai orang tua anda sibuk mencari salon yang menyewakan pakaian tradisional, menjahitkan baju tradisional untuk anak anda, atau membawa bahan dan peralatan masak untuk dilombakan di sekolah dan lingkungan kompleks perumahan serta mendampingi anak anda karnaval keliling lingkungan sekolah atau perumahan?

Kartini mendapat gelar pahlawan karena sering menulis surat kepada sahabatnya di Belanda, dan sahabatnya mendokumentasikan surat-surat kartini serta menjadikan buku. Kartini menjadi pahlawan bukan karena pakaian tradisional, bukan karena pandai masak, tetapi Kartini melakukan hal yang luar biasa pada zamannya yaitu menuliskan pendapatnya tentang banyak hal di slingkungannya terutama tentang wanita pada zamannya dan pemikiran tentang bagaimana seharusnya wanita bersikap,

Bagaimana sebaiknya peringatan hari kartini di sekolah, agar warga sekolah faham tentang apa yang kartini prjuangkan zaman dulu? Berikut ini beberapa alternatif yang bisa anda pilih untuk menlakukan peringatan hari kartini di sekolah.

Lomba menulis surat kepada ibu atau ibu guru. Berisi tantang ungkapan perasaan penulisnya mengenai kehidupan wanita yang dia lihat dan kehidupan wanita ideal yang dia bayangkan, kumpulan tulisan semua peserta sebaiknya dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi.Lomba menulis ungkapan untuk wanita yang diunggah pada status facebook, twitter, path, blog, instagram dan sosial media lainnya.

Lomba foto bertema wanita yang diunggah di instagram dan dicetak untuk dipamerkan di sekolah.Lomba menulis masalah wanita yang diunggah di blog murid, kemudian dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi.Lomba menulis lagu tentang perempuan yang liriknya dibukukan sebagai dokumentasi dan referensi serta videonya diupload ke youtube.

Lomba menyanyi lagu bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube. Lomba menulis dan membacakan puisi bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.

Lomba musikalisasi puisi bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube. Pentas teater bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.

Lomba poster bertema perempuan yang diunggah ke instagram dan direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.Lomba jinggle bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.Lomba iklan bertema perempuan yang direkam dalam bentuk video untuk diunggah ke youtube.

Intinya, kegiatan yang diadakan harus punya hubungan dengan ide-ide menghebatkan perempuan dan menulis, lebih baik lagi jika disesuaikan dengan tren digital saat ini dan sosial media, yang hasilnya bisa dinikmati dalam jangka waktu yang panjang.

Punya ide lain? silahkan, intinya adalah murid dilatih menulis dan mengemukakan pendapat tentang apa saja serta mendokumentasikannya untuk dibaca oleh orang lain.

Jika di sekolah anda masih memperingati hari kartini dengan memakai busana daerah, peragaan busana, lomba tumpeng, lomba pidato, lomba memasak, itu berbeda dari yang dilakukan Kartini, beliau menulis dan mengirimkan surat kepada sahabatnya di Belanda, kumpulan surat-suratnya itu yang dibukukan dengan judul “Habis gelap terbitlah terang”, apakah anda masih berada di tempat gelap? Kalo kamu?

Mari singgah ke rumah digital saya di: http://trainerkita.wordpress.com dan http://dedidwitagama.wordpress.com.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image