Materi Naskah Khutbah Jumat: RAMADHAN DAN TOTALITAS KETAKWAAN
Agama | 2022-04-01 12:54:56MASJID Nurul Huda, Kota Bekasi Jawa Barat, *???? Materi Naskah Khutbah Jum'at*
*???? RAMADHAN DAN TOTALITAS KETAKWAAN*
Disampaikan Oleh:
Orang yang mengharap ampunan dan ridha Rabb-Nya,
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd* حفظه الله
*_Khutbah Pertama_*
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarokatuh
بسم الله الرحمن الرحيم
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَ أَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
*(QS al-An’am [6]: 153).*
أَمَّا بَعْدُ
_Alhamdulillah,_ bersyukur kepada Alloh subhanahu wa taala atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga di hari yang mulia ini kita semua dapat berkumpul di tempat mulia ini, bersama orang-orang yang insyaAlloh dimuliakan oleh Alloh melaksanakan kewajiban kita atas dasar panggilan iman. Shalawat dan salam semoga Alloh curahkan kepada junjungan alam Nabi shallallohu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Bertakwalah kepada Alloh. Penuhi panggilan Alloh. Laksanakan perintah-Nya, jauhi larangan-Nya. Jadikan Islam sebagai jalan hidup. Tinggalkan jalan-jalan setan yang dihamparkan oleh mereka dengan iming-iming yang menggiurkan.
*_Hadirin jamaah jumah rahimakumulloh,_*
Saat ini kita berada di penghujung bulan Syaban 1443 H. Mungkin besok, atau lusa kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang kita tunggu bersama. Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang bulan Ramadhan.
Selayaknya kita semua bersyukur dan bergembira dengan kedatangan Ramadhan. Inilah bulan penuh rahmat, penuh berkah, juga penuh ampunan. Pintu-pintu surga dibuka. Pahala dilipatgandakan. Sungguh rugi, Muslim yang menyia-nyiakan bulan mulia ini.
*_Hadirin jamaah jumah rahimakumulloh,_*
Alhamdulillah, pandemi Covid-19 mulai mereda. Semoga ALLOH ﷻ angkat wabah ini sampai hilang dari muka bumi, sehingga kita dapat beraktivitas normal seperti sedia kala, dan mengisi Ramadhan dengan penuh ketakwaan dan kekhusyuan.
Namun kita masih menghadapi wabah lainnya. Yang tak kalah bahayanya, bahkan lebih berbahaya. Apa itu? Inilah wabah kesyirikan. Dengan dalih mempertahankan kearifan lokal, kesyirikan dihidupkan kembali, bahkan difasilitasi oleh negara. Tidak sadarkah, bahwa tindakan ini bisa mendatangkan murka Alloh subhanahu wa ta'ala?
Saat ini kita umat Islam juga sedang menghadapi wabah moderasi beragama atau istilahnya Sinkretisme Agama/Penyatuan Agama, yang sebenarnya di balik itu adalah moderasi Islam. Inilah bencana nyata bagi Islam. Kita tidak boleh ber-Islam dengan cara Islam, tapi kita diarahkan ber-Islam dengan cara orang kafir agar kita bisa menerima paham-paham kufur dan meninggalkan ajaran Islam. Akibatnya, lahirlah sinkretisme agama dalam balutan istilah Islam Nusantara. Muncullah toleransi agama yang kebablasan seperti ritual doa bersama lintas agama, shalawatan di gereja, nikah beda agama, dan lain-lain.
Potensi wabah lainnya adalah wabah penistaan Islam. Lihatlah! Akhir-akhir ini, penistaan agama makin marak. Yang paling mutakhir, ada pendeta Kristen yang dengan lancang meminta kaum Muslim untuk menghapus 300 ayat al-Quran, menantang pembuktian kehebatan Nabi Muhammad shallallohu alaihi wa sallam, dan lain-lain. Ini melengkapi penistaan agama oleh oknum di kalangan Islam sendiri seperti Deny Siregar, Abu Janda, Ade Armando, dan lain-lain.
Dan yang kita rasakan sekarang, adalah wabah kezaliman. Minyak goreng mahal, harga sembako merangkak naik. Semua karena penguasa tidak amanah. Mereka bersekutu dengan para pengusaha. Rakyat yang menderita. Umat Islam dimusuhi, dicap radikal, teroris dan syariahnya ditelantarkan.
*_Hadirin jamaah jumah rahimakumulloh,_*
Berbagai wabah itu terjadi karena kita masih jauh dari ketakwaan. Padahal puasa Ramadhan telah puluhan kali kita laksanakan? Ini karena puasa Ramadhan hanyalah salah satu—bukan satu-satunya—pembentuk ketakwaan. Al-Quran memang menyatakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
_Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa_ *(TQS al-Baqarah [2]: 183).*
Di dalam al-Quran sendiri tak hanya ayat tentang kewajiban puasa yang diakhiri dengan frasa; la’allakum tattaqûn (agar kalian bertakwa). Alloh subhanahu wa ta’ala juga antara lain berfirman dalam beberapa ayat berikut:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
_Hai manusia, beribadahlah kalian kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa_ *(TQS al-Baqarah [2]: 21).*
Juga ada ayat:
وَ أَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
_Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus (Islam). Karena itu ikutilah jalan itu dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan lain hingga kalian tercerai-berai dari jalan-Nya. Yang demikian Alloh perintahkan agar kalian bertakwa_ *(TQS al-Anam [6]: 153).*
*_Hadirin jamaah jumah rahimakumulloh,_*
Berdasarkan ayat-ayat tersebut, jelas bahwa tak cukup dengan puasa orang bisa meraih takwa. Melaksanakan seluruh perintah Alloh dan menjauhi larangan-Nya, itulah yang bisa mengantarkan diri kita benar-benar meraih takwa yang hakiki. Dengan kata lain, takwa hanya bisa diraih dengan pengamalan dan penerapan al-Quran secara total.
Terkait itu Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman:
لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
_Andai al-Quran ini Kami turunkan di atas gunung, kamu (Muhammad) pasti menyaksikan gunung itu tunduk dan pecah berkeping-keping karena takut kepada Alloh. Perumpamaan itu kami buat untuk manusia agar mereka mau berpikir_ *(TQS al-Hasyr [59]: 21).*
Menurut Abu Hayan al-Andalusi, ayat ini merupakan celaan kepada manusia yang keras hati dan perasaannya tidak terpengaruh sedikit pun oleh al-Quran. Padahal jika gunung yang tegak dan kokoh saja pasti tunduk dan patuh pada al-Quran, sejatinya manusia lebih layak untuk tunduk dan patuh pada al-Quran *(Abu Hayan al-Andalusi, Bahr al-Muhîth, 8/251).*
Oleh karena itu, penting mengamalkan dan menerapkan seluruh isi al-Quran. Baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara. Di sinilah pentingnya formalisasi dan pelembagaan al-Quran. Di sini pula pentingnya negara menerapkan al-Quran dalam seluruh aspek kehidupan. Inilah yang dipraktikkan oleh Rasululloh shallallohu alaihi wa sallam saat memimpin Daulah Islam di Madinah, juga oleh Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka sepanjang sejarah Kekhilafahan Islam.
Mari, Ramadhan ini kita jadikan momentum untuk mewujudkan ketakwaan hakiki. Inilah yang pasti akan menjadi solusi atas seluruh problem kehidupan, khususnya bagi negeri ini. Akhirnya mari Kita Sambut Bulan Ramadhan dengan Do'a yang Masyhur Yakni;
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً
(Allohumma Sallimnii ilaa romadhoona wa sallim lii romadhoona wa tasallamhu minni mutaqobbalan)
Artinya:
“Ya Alloh, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan”. (HR. Thabrani).
[]
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
*_Khutbah II_*
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Bekasi, Jawa Barat, Jelang Shaum Ramadhan, 1 April 2022 M
Dibuat Oleh:
*Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I, M.MPd* حفظه الله
(Alumni dan Aktivis 212, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat)
SEORANG HAMBA YANG MENGHARAP RIDHO RABBNYA
*Bagi Yang Ingin tau Tulisan tentang Shaum/Puasa Karena tinggal beberapa hari lagi Silahkan Buka Info ini:*
1. https://oase.chanelmuslim.com/adab-jelang-berbuka-puasa-1518/
2. https://oase.chanelmuslim.com/kajian-ramadhan-saudaraku-muslim-carilah-bekal-akhiratmu-di-bulan-yang-penuh-berkah-1220/
3. https://retizen.republika.co.id/posts/79913/kajian-ramadhan-saudaraku-muslim-carilah-bekal-akhiratmu
4. https://retizen.republika.co.id/posts/74760/saudaraku-muslim-sebelum-ramadhan-tiba-bayar-utang-puasamu
5. https://www.remajaperubahan.com/2020/04/shaum-totalitas-takwa-dan-jaminan-allah.html?m=1
Penulis (Abu Fayadh) mengucapkan *Marhaban Ya Ramadhan Ya Syahrul Syiyam...* AHADUN AHAD ALLOHU AKBAR Isy Kariman Aw Mut Syahidan (Hidup Mulia Atau Mati Syahid). BAROKALLOHU FIIKUM
*Silahkan di Share info ini seluas-luasnya Ya, SYUKRON*.
Rasululloh Muhammad bin Abdullah Shallallohu' alaihi wa Sallam Bersabda:
*"Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia (orang yang menunjukkannya) akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya"*. {HR. Muslim, 3509 Sanadnya Shohih}. Jazakumullohu Khoiron Katsiron.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.