Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ni Wayan Krisna Dewi

GURU GO BLOG DI ABAD 21

Guru Menulis | Thursday, 31 Mar 2022, 17:35 WIB
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/q7or3z368/aplikasi-terbaik-bantu-anak-belajar-di-rumah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengubah proses pendidikan. Perubahan ini dinamakan fenomena disrupsi yang menekankan digitalisasi pada setiap proses pembelajaran. Peserta didik mulai belajar secara mandiri dari berbagai sumber yang bisa diakses dalam ponsel pintarnya. Peserta didik dituntut untuk belajar melacak suatu permasalahan, menganalisis, mensintesis, mengubah, mendekontruksi serta menciptakan lalu membagikan pengetahuan kepada orang lain. Peran guru adalah berfokus untuk memberikan peserta didik untuk mengetahui penerapan konsep yang diberikan dengan kehidupan nyata.

Fenomena disrupsi ini mewajibkan guru untuk lebih tanggap terhadap perkembangan teknologi. Guru yang tanggap akan perkembangan teknologi dan penerapannya dalam pembelajaran disebut guru abad 21. Salah satu karakter yang harus dikuasai oleh guru abad 21 adalah adaptif. Adaptif adalah mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan pembelajaran. Tentunya dengan karakter adaptif, guru harus menjadi pembelajar seumur hidup atau dikenal dengan istilah long life learners. Dengan terus mengembangkan diri, guru akan mampu mengikuti tren pendidikan dan perkembangan teknologi yang terbaru.

Perubahan proses pembelajaran dirasakan sejak tanggal 16 April 2020 sampai awal tahun 2022 di daerah yang berdampak COVID-19. Proses pembelajaran tatap muka dalam sekejap menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan proses pembelajaran menjadi daring membuat banyak orang tidak siap dan kaget dalam menghadapi semuanya, terutama kalangan peserta didik. Keluhan dan kesulitan hampir setiap hari terdengar saat awal pandemi. Banyak dari masyarakat beranggapan bahwa belajar daring justru semakin memperparah tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Keluhan-keluhan tidak hanya sebatas dari pemahaman materi saja, namun merambah ke sektor ekonomi. Pada awal pandemi tepatnya sebelum terealisasinya bantuan kuota dari Kemendikbud, banyak orang tua mengeluh bahwa biaya untuk membeli paket internet meningkat. Banyak peserta didik dan orang tua juga mengeluh terjadi kendala atau kerusakan pada ponselnya akibat terlalu banyak notifikasi atau pemberitahuan terkait masing-masing mata pelajaran. Hal itu berdampak pada tambahan pengeluaran orang tua untuk memfasilitasi lancarnya pembelajaran jarak jauh.

Menanggapi keluhan-keluhan tersebut, guru harus menciptakan sebuah proses pembelajaran daring yang menyenangkan. Media pembelajaran yang digunakan harus mampu mengakomodasi keperluan peserta didik dan fasilitas yang dimiliki oleh peserta didik. Tantangan besar yang harus dituntaskan adalah bagaimana membuat peserta didik tertarik dengan media-media yang disajikan.

Salah satu contoh media digital yang bisa membantu peserta didik belajar dengan mudah adalah web log atau disingkat blog. Blog adalah aplikasi web yang berbentuk tulisan-tulisan yang dimuat sebagai postingan pada sebuah halaman web log. Blog sendiri banyak jenisnya, mulai dari blog pribadi, pendidikan, perjalanan, blog sastra dan banyak lagi. Penulis atau pengelola blog yang dikenal dengan istilah blogger bebas menentukan topik apa yang akan diangkat dalam blog.

Seiring perkembangan zaman, blog tidak hanya berupa tulisan-tulisan yang membosankan. Banyak pengelola blog (blogger) membuat berbagai tulisan yang bagus diselingi dengan konten-konten multimedia baik statis ataupun bergerak. Dengan adanya variasi tulisan dan konten multimedia akan membuat sebuah blog akan terlihat lebih menarik. Semakin tertarik peserta didik, maka motivasi belajar akan semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan era revolusi industri 4.0.

Tulisan guru harus mewakili karakter kepribadian guru. Tulisan blog tidak harus baku, namun mudah untuk dimengerti. Saya sendiri selaku pengelola blog sangat jarang menggunakan bahasa yang sangat baku. Menjadi guru yang menyenangkan penting dalam membangun sebuah chemistry agar kesan guru tetap melekat dalam sanubari peserta didik walaupun pembelajaran dilaksanakan secara daring. Penyebaran materi pun tidak terbatas dibaca oleh peserta didik saja, namun kalangan masyarakat luas. Oleh karena itu, guru harus tetap memperhatikan etika-etika kepenulisan agar tidak menimbulkan prasangka bagi para pembaca walaupun menggunakan bahasa yang tidak baku. Hal itu akan mempertahankan citra guru agar tetap menjadi guru yang mempesona.

Dalam pembelajaran, ternyata menggunakan media blog ampuh mengurangi keluhan-keluhan siswa saat proses pembelajaran jarak jauh. Pada awal pandemi banyak keluhan tentang memori ponsel penuh sehingga memperboros umur ponsel pintar yang dimiliki siswa. Blog sendiri merupakan salah satu alternatif media yang membantu siswa untuk menghemat kapasitas memorinya. Guru hanya membagikan link blog yang ingin diperlihatkan. Materi blog akan langsung terpampang lewat browser peserta didik tanpa harus repot-repot untuk untuk menginstal aplikasi pendukung lainnya. Materi yang sudah terlewat bisa diakses kembali tanpa harus diunduh lagi. Saya sendiri selaku guru merasakan bagaimana antusias peserta didik lebih tertarik mengikuti pembelajaran daring dengan media blog daripada modul teks biasa.

Penerapan TPACK Dalam Pemanfaatan Blog Sebagai Media Belajar

Integrasi layanan berbagai platform blog sendiri sudah mendukung penerapan TPACK (technological pedagogic content knowledge). Kerangka TPACK ini merupakan kerangka untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran yang menggabungkan pengetahuan tentang pedagogi, pengetahuan tentang konten, dan pengetahuan tentang teknologi. Pemanfaatan Teknologi ini akan meningkatkan mutu pembelajaran.

Pemanfaatan blog dalam pembelajaran nyatanya berdampak positif bagi guru maupun peserta didik. Bagi peserta didik, di atas sudah terpapar dengan jelas bagaimana kemudahan-kemudahan yang bisa dirasakan saat mengakses blog dengan variasi konten digital tanpa harus menambah penyimpanan internal pada ponsel. Bagi guru tersendiri merupakan sarana promosi materi dan penyaluran informasi ke pengguna internet mengenai ide dan gagasannya. Blog juga bisa dimonetisasi jika banyak yang mengaksesnya.

Menjadi Guru Go Blog di abad 21 akan menjadi salah satu pilihan di antara berbagai macam fasilitas digital yang memudahkan proses dan akses pembelajaran. Penyampaian materi pun tidak hanya memperhatikan sampainya materi ke peserta didik dan mampu menjawab soal saja, namun bagaimana seorang guru mengajak siswa berkolaborasi dan aktif dalam pembelajaran walaupun dilaksanakan jarak jauh. Kreatifitas dan inovasi tidak akan pernah pudar jika seorang guru selalu belajar dan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan untuk memfasilitasi peserta didik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image