Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sewelas11 wae

Guru Masa Kini: Berprestasi, Bermanfaat, dan Berakhlak

Guru Menulis | 2022-03-31 06:01:41
Ilustrasi: Guru sedang mengajar (medcom.id)

Guru Masa Kini: Berprestasi, Bermanfaat, dan Berakhlak

Pandemi bukanlah penghalang bagi seseorang untuk berprestasi. Tak terkecuali dengan orang yang berprofesi sebagai guru. Seorang guru pada masa pandemi yang masih berlangsung sampai saat ini dituntut untuk tetap bisa melaksanakan pembelajaran kepada anak didiknya meskipun tanpa adanya interaksi langsung tatap muka di kelas. Pandemi Covid yang telah lama ini menyadarkan guru akan arti penting sebuah ketrampilan mengajar dengan menggunakan teknologi. Hal ini mengharuskan seorang guru untuk terus belajar dan belajar dalam menggunakan atau mengoperasikan sebuah perangkat teknologi.

Era sekarang ini adalah era revolusi industri 4.0. Dimana jaman ini teknologi menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia. Teknologi menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Menurut Angela Markel (2013) mengartikan revolusi industri sebagai transformasi yang komperehensif yang menyelimuti keseluruhan aspek produksi dari industri lewat peleburan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Hal ini dapat dimaksudkan bahwa teknologi digital dan internet adalah penanda masuknya di jaman ini.

Teknologi dan internet adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Internet dan teknologi saling berjalan beriringan di era revolusi industri seperti saat ini. Keduanya sangat dibutuhkan banyak orang. Semua bidang kehidupan memakai dan menggunakannya. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Tak terkecuali dengan bidang pendidikan.

Profesi guru yang ada pada bidang pendidikan mau tidak mau, dan dipaksa harus bisa mengoperasikan atau menggunakan teknologi dan internet untuk membantu dan mempermudah kerjanya. Membuat pembelajaran yang menyenangkan, mengena, dan terkini untuk diberikan kepada anak didiknya. Ditambah dengan adanya wabah pandemi, maka guru menjadi melek teknologi. Meninggalkan zona nyaman yang selama ini guru lakukan, yaitu mengajar secara klasikal dan tanpa menggunakan atau memanfaatkan sebuah teknologi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa guru-guru yang dapat dan terbiasa memanfaatkan atau menggunakan internet dan teknologi adalah mereka yang disukai dan disenangi oleh banyak anak didik dan orang tua dikarenakan dengan kepiawaiannya memadukan teknologi dengan materi pelajaran menjadi sesuatu yang menarik untuk dibaca dan dipelajari. Sehingga menjadikan pandemi bukanlah penghalang yang berarti dalam hal mengajar menyampaikan ilmu pengetahuan.

Arti teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Disini dapat diartikan bahwa teknologi sangat dibutuhkan untuk kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia saat ini. Sedangkan Sardar (1987) menyampaikan bahwa teknologi adalah sebagai sebuah sarana dalam memecahkan masalah yang mendasar dari setiap peradaban manusia. Tanpa adanya penggunaan teknologi, maka hal ini akan menyebabkan banyak masalah tidak bisa terpecahkan dengan baik dan sempurna. Maksudnya ialah bahwa dengan adanya teknologi diharapkan dapat mengurangi dan menyelesaikan masalah-masalah yang dalam kehidupan manusia.

Guru-guru yang berteknologi ini adalah guru yang sudah dapat dikatakan sebagai guru yang berprestasi, yakni prestasi untuk dirinya sendiri dan juga orang lain. Ia tidak tertinggal dengan kemajuan dan perubahan jaman. Guru tersebut sudah membuat anak didik dan orang tua menjadi lebih bersemangat dalam belajar teknologi (memakai atau memanfaatkan). Dari awal mula anak didik dan orang tua yang belum mengenal dan belum dapat memakai teknologi, maka dengan adanya guru berprestasi tersebut maka orang tua dan anak didik menjadi tahu dan paham dengan teknologi. Hal tersebut menjadi sebuah prestasi tersendiri dan patut diapresisasi. Prestasi tersebut merupakan buah kerja keras tak kenal lelah dan henti dalam mengenalkan teknologi dalam pembelajaran untuk anak didik dan orang tua.

Seorang guru yang tidak anti terhadap teknologi atau selalu welcome terhadap datangnya perubahan-perubahan (teknologi) dan mengajarkannya kepada anak didik dan orang tua, maka ia termasuk orang-orang yang bermanfaat. Bermanfaat bagi diri, orang lain (anak dan orang tua), dan lingkungannya. Guru tersebut tidak hanya asal-asalan di dalam memberikan materi pelajaran ke anak didik, melainkan ia dengan sepenuh daya upaya ‘meramu’ materi menjadi lebih menarik dan juga lebih mudah dipahami dengan menggunakan teknologi. Ia sadar dengan tanggung jawab seorang guru yang wajib menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Guru tersebut juga telah mengimplementasikan hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Al-Mu’jam Al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a., Dishahihkan Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahihah, yaitu sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Selain berprestasi dan bermanfaat, maka guru masa kini itu adalah yang berakhlak mulia. Guru adalah orang tua kedua bagi anak didik di sekolah. Ia adalah teladan bagi anak didik. Ia tahu dan sadar bahwa setiap ucapan dan tindakan pastinya secara langsung akan didengar dan ditiru anak didiknya. Maka dari itu ia akan berhati-hati dalam bertingkah laku dan berucap di dalam kesehariannya. Ia merasa tidak hanya diawasi oleh orang-orang saja (anak didik, orang tua, dan masyarakat) saja, akan tetapi juga diawasi atau dipantau langsung oleh Sang Pencipta, yang mana semua perbuatan dan ucapannya akan diminta pertanggungjawaban Tuhan. Guru berakhlak mulia tersebut menyakini dan percaya tentang sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Buhkari, yaitu sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.

#GuruMasaKini #GuruMenulis #BerprestasiBermanfaatBerakhlak

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image