Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Bagian dari Sunnah Rasulullah saw Menjadikan Kurma Sebagai Makanan Awal Buka Puasa

Agama | 2022-03-29 09:33:25

Sebentar lagi, tinggal hitungan jari, kita akan memasuki bulan suci Ramadhan. Banyak orang dan media yang sudah memuat berbagai resep menu sahur dan berbuka puasa. Hal tersebut tak menjadi masalah untuk motivasi ibadah, dan asalkan pada saatnya nanti bulan Ramadhan tiba kita tidak berlebihan dalam melahap makanan yang tersaji.

Sebenarnya untuk menu buka puasa sangat sederhana, cukup dengan beberapa butir buah kurma sebagai makanan pembuka. Hanya saja pada umumnya, setelah minum air dalam berbuka puasa kita lebih senang makan kolak atau gorengan. Padahal berbuka dengan buah kurma selain Sunnah Rasulullah saw, enak, juga menyehatkan.

Buah khas daratan Timur Tengah ini merupakan salah satu buah yang tercantum dalam Al-Qur’an. Keberadaan buah yang satu ini sangat erat kaitannya dengan ibadah, terutama ibadah zakat fithrah dan puasa Ramadhan.

Rasulullah saw memerintahkan para sahabat untuk mengeluarkan zakat fitrah dengan satu sha’ kurma.

“Rasulullah saw telah mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan dengan satu sha’ kurma atau satu sha’gandum” (H. R. Jama’ah).

Ia memerintahkan mengeluarkan zakat fitrah dengan kurma, sebab pada waktu itu kurma menjadi makanan pokok penduduk Makkah. Sementara untuk kita pada saat ini, kita menunaikan zakat fithrah cukup dengan beras, sebab beras merupakan makanan pokok kita.

Dalam hal berbuka puasa, ia menganjurkan agar kita berbuka dengan buah kurma. “Rasulullah saw berbuka dengan beberapa butir kurma basah (ruthab) sebelum melaksanakan salat (Magrib). Jika ia tidak mendapatkannya, maka ia berbuka dengan beberapa butir kurma kering (tamr). Jika ia tidak mendapatkan kurma kering, ia berbuka dengan beberapa teguk air” (H. R. Abu Daud, Tirmizi, dan Ibnu Majah).

Berbuka puasa dengan buah kurma selain merupakan sunnah Rasulullah saw, didalamnya juga terdapat manfaat bagi kesehatan tubuh. Dr. Danial Zainal Abidin, seorang ahli kesehatan dari Malaysia dalam bukunya Qur’an Saintifik (2016 : 214-216) menyebutkan, kandungan gizi yang terdapat dalam buah kurma yang kita makan akan membantu pemulihan energi tubuh yang kelelahan setelah seharian menahan lapar dan dahaga.

Menurutnya, buah kurma mengandung berbagai zat protein yang terdiri dari 23 asam amino yang sebagian kandungannya tidak ditemukan dalam buah-buahan lain pada umumnya. Selain untuk berbuka puasa, buah kurma dianjurkan pula untuk dikonsumsi ibu-ibu hamil, terlebih-lebih bagi ibu-ibu yang akan melahirkan.

Siti Maryam ketika akan melahirkan Nabi Isa a.s, ia diperintahkan Allah untuk memakan buah kurma (Q. S. Maryam : 25 – 26). Kandungan gizi yang terdapat dalam buah kurma sangat cocok bagi ibu-ibu yang tengah hamil karena dapat memantapkan kerja jantung dan sistem peredaran darah.

Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad As-sayid dalam bukunya At-Taghdiyah An-Nabawiyah Al Ghadza Baina Ad-Dai Wa Dawa (1997 : 163) menyebutkan, secara medis berbuka puasa dengan memakan buah kurma sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan gula yang terdapat dalam buah kurma lebih mudah diterima tubuh yang kemudian digunakan untuk pembakaran dan pengiriman energi yang dihasilkan ke seluruh anggota tubuh.

Lebih dari itu, ilmu kedokteran kuno meyakini buah kurma dapat menetralisir racun dan membunuh cacing yang ada dalam tubuh. Orang Mesir kuno, sudah sejak lama mengkonsumsi buah kurma sebagai obat dan makanan bagi penderita sakit kantung kemih, sakit perut, dan sakit usus.

Ketika kita berbuka dengan memakan buah kurma selain mengikuti sunnah Rasulullah saw, juga kita tengah memakan buah yang berasal dari surga, terlebih-lebih jika yang kita makan berupa buah kurma berjenis ajwah. Kurma jenis ini merupakan kurma yang sangat disenangi Rasulullah saw.

“Kurma ajwah berasal dari surga, di dalamnya terkandung obat penawar racun” (H. R. Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, hadits nomor 3455, terbitan : Maktab Al-Ma’arif lin Nasyr wa Tauji’, Riyadh – Saudi Arabia).

Dalam hadits lain dikatakan, “Barangsiapa makan tujuh butir kurma ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

ilustrasi : Buah kurma (sumber gambar : https://Republika.co.id)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image