Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image hupron fadilah

Tiga Peran Krusial Guru Masa Kini

Guru Menulis | Tuesday, 29 Mar 2022, 08:35 WIB

Perubahan yang sangat cepat telah merambah dan mengubah hampir semua tatanan kehidupan, tak terkecuali sektor pendidikan. Salah satu perubahan yang begitu tampak dan tak terelakkan adalah pada pola dan gaya belajar anak. Terkait dengan perubahan pola belajar, sudah semestinya diikuti dengan inovasi dan penyesuaian gaya mengajar. Oleh karenanya, sudah semestinya para guru mampu menyesuaikan cara dan gaya mengajarnya dengan kebutuhan dan gaya belajar anak zaman sekarang.

Terlebih lagi dengan datangnya hantaman pandemi yang membuat sekaligus memaksa terlaksanaknya akselerasi digitalisasi pendidikan daring dan sebagainya, tentu sudah menjadi kebutuhan primer para guru untuk beradaptasi dan bertransformasi bahkan sejak pada Pendidikan usia dini.

Sebelumnya, peran guru berfokus menjadikan dirinya sebagai pusat informasi dan sumber ilmu pengetahuan. Saat ini, peran tersebut sudah tergantikan dengan hadirnya teknologi dalam genggaman. Dengan perangkat teknologi, anak sudah dapat mengakses segala macam informasi, termasuk ilmu pengetahuan yang sebelumnya hanya bisa didapat dari seorang guru.

Era disrupsi yang kita alami saat ini menghadirkan banyak kemudahan dalam berbagai hal, termasuk dalam belajar. Namun di sisi lain hal ini membuat para guru menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya. Guru abad 21 dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola kegiatan kelas dengan efektif, namun juga dituntut untuk mampu membangun kedekatan dengan siswa dan komunitas sekolah, serta mampu menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu pengajaran.

Sayangnya, temuan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Di saat guru dituntut untuk berpikir dan bekerja lebih keras dalam memfasilitasi gaya belajar siswa abad 21, justru masih banyak guru yang memilih posisi “status quo” dalam artian mempertahankan gaya mengajar lama karena merasa perlu waktu lama dan energi lebih untuk melakukan aktualisasi diri. Tidak sedikit yang mengandalkan alasan keterbatasan fasilitas untuk tetap bertahan tanpa melakukan transformasi dan pengembangan diri. Tidak sedikit pula yang beralasan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan (negative effect of technology) ketika harus memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.

Padahal, kesenjangan (wide gap) dalam penguasaan teknologi antara guru dan murid berpotensi mempengaruhi kualitas komunikasi di antara keduanya yang pastinya akan berdampak pada hasil belajar.

Jelas tak terbantah sepertinya bahwa #GuruMasaKini haruslah bertransformasi dan terus melakukan adaptasi pembelajaran sesuai dengan kondisi lingkungan dan tuntuan zaman.

Pertanyaannya, di tengah masifnya perkembangan teknologi saat ini akankah guru tergantikan?

Jawabannya adalah, “Tidak”, guru tidak akan pernah tergantikan.

Yang tergantikan adalah Sebagian perannya. Peran seorang guru masa lalu yakni menyampaikan informasi atau pengetahuan, Sebagian besar telah tergantikan oleh fungsi gawai dan internet dalam genggaman. Dengan sekejap siswa dapat dengn mudah mendapatkan informasi yang begitu lengkap hanya dengan sekali klik. Akan tetapi peran-peran krusial seorang guru tidak dapat tergantikan oleh mesin atau teknologi. Peran yang seperti apakah?

Setidaknya ada tiga peran krusial #GuruMasaKini yang harus terus guru berikan kepada peserta didik, yakni :

1. Peran sebagai fasilitator

Saat ini yang perlu dikembangkan seorang guru bukan lagi sekadar mengajari dan menyampaikan informasi baru, akan tetapi memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik. Seperti halnya, menyediakan ragam sumber belajar dan memfasilitasi variasi media belajar. Dengan demikian peserta didik akan lebih merasakan manfaat dari perkembangan teknologi dan peran guru yang semakin dinamis dan akan jauh lebih berdampak pada kualitas belajarmengajar.

2. Peran sebagai mentor

Secara definitive menurut KBBI, mentor adalah pembimbing atau pengasuh. Istilah mentor sebelumnya hanya diterapkan pada kampus atau kelompok belajar dewasa saja. Saat ini sebagai seorang #GuruMasaKini perlumempelajari dan menerapkan metode mentoring dengan peserta didik. Disini guru fokus pada memberikan bimbingan, arahan, serta pendampingan kepada peserta didik pada momen-momen pembelajaran tertentu sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.

3. Peran sebagai tauladan kebaikan

Peran sebagai tauladan merupakan peran kunci yang ada sejak dulu, saat ini dan akan terus menjadi peran kunci seorang guru. Di sini #GuruMasaKini perlu melakukan aktualisasi nilai-nilai kebaikan, dari mulai pemikiran, ucapan dan tindakan yang mengacu pada norma-norma yang berlaku. Output pembelajarannya adalah terbentuknya karakter-karakter peserta didik yang baik yang diadopsi dari nilai-nilai keteladanan yang dilakukan oleh #GuruMasaKini, dari keluarga pastinya dan ldari ingkungan sekitar.

Perkembangan teknologi juga pandemi yang memaksa terjadinya pembelajaran jarak jauh di hampir semua lini telah memberikan warna tersendiri bagi arah pencapaian tujuan pendidikan. Dan ini terjadi secara global dan membentuk era globalisasi.

Globalisasi sebagaimana didefinisikan oleh Lodge (Komariah & Triatna, 2010:28) adalah proses dimana masyarakat dunia menjadi semakin berhubungan (interconnected) satu sama lainnya dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hal budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan. Dunia kini sudah menjadi satu yang dipersatukan oleh media komunikasi dan informasi sehingga menuntut dunia pendidikan bersinergi dengan berbagai perubahan melalui rekayasa manajemen pendidikan dengan tetap memegang jati diri bangsa. Sebagaimana yang telah diingatkan oleh Alvin Toffler bahwa masyarakat dunia sedang memasuki peradaban “gelombang ketiga” atau the third wave, yaitu teknologi informasi sebagai karakter utama arus globalisasi. Prof. Rhenald Khasali dalam buku terbarunya The Great Shifting (2018:xix) menggambarkan tentang proyeksi kehidupan dalam sepuluh tahun kedepan, dan salah satu faktor yang mengalami perubahan besar yaitu bidang pendidikan yang akan sangat kental dipengaruhi dengan peranan teknologi di dalamnya.

Melalui implementasi tiga peran kunci tersebut #GuruMasaKini akan dengan penuh kesadaran melakukan penyesuaian mengajar berkelanjutan serta transformasi yang relevan sesuai kondisi peserta didik dan kebutuhan zaman.

#GuruMasaKini #GuruMenulis #GuruDigital

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image