Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image muhammad sandi

BAB 1 Novel Charlie Wade

Sastra | Monday, 21 Mar 2022, 20:44 WIB

Novel Charlie Wade Bab 1

Hiasan lampu dan cahaya menerangi kediaman keluarga Wilson yang megah.

Malam ini adalah perayaan ulang tahun Nyonya Wilson yang ke-70, kepala keluarga Wilson.

Cucu-cucunya dan pasangan mereka berkumpul di sekelilingnya untuk memberikan hadiah mewah kepadanya.

“Aku dengar, Nenek suka teh Cina.

Aku mencarikan teh Pu’er seharga setengah juta dolar yang sudah berusia seabad ini untuk Nenek.” “Nenek ‘kan penganut Buddha yang taat.

Patung Buddha ini diukir dari batu giok Hetian asli, harganya tujuh ratus ribu dolar ” Melihat sejumlah hadiah yang terbungkus rapi di depannya, Nyonya Wilson tertawa terbahak-bahak.

Suasana terasa harmonis dan bahagia.

Tiba-tiba, Charlie Wade—cucu lelaki tertua Nyonya Wilson, berbicara, “Nenek, tolong pinjami aku uang satu juta dolar? Nyonya Lewis yang tinggal di panti asuhan didiagnosis menderita uremia dan aku butuh uang itu untuk pengobatannya ” Seluruh keluarga Wilson sangat terkejut.

Semua orang menatap Charlie dengan bingung dan heran.

Cucu mantu ini bersikap keterlaluan dan tidak sopan! Dia bukan saja tidak memberikan hadiah untuk Nyonya Wilson di hari ulang tahunnya, tetapi dia malah berani meminjam uang satu juta dolar! Tiga tahun lalu, saat Tuan Wilson masih hidup dan sehat, suatu hari ia pulang ke rumah bersama Charlie dan bersikeras untuk menikahkannya dengan cucu mereka—Claire Wilson.

Saat itu, Charlie miskin dan kondisinya menyedihkan seperti seorang pengemis.

Tuan Wilson meninggal begitu mereka menikah.

Sejak saat itu, semua orang di keluarga Wilson berusaha mengusir Charlie dari keluarga Wilson.

Namun, Charlie selalu tidak peduli dan diam seperti patung meskipun dihina dan diejek, dan dia menjalani hari-harinya di keluarga Wilson dengan tenang sebagai cucu mantu.

Charlie sudah kehabisan akal, sehingga dia harus meminjam uang dari Nyonya Wilson hari ini.

Nyonya Lewis, yang telah mengasuh dan menyelamatkan hidupnya, menderita uremia.

Dia setidaknya membutuhkan uang satu juta dolar untuk mendapatkan pemeriksaan dan transplantasi ginjal.

Charlie tidak punya ide lain, kecuali meminta bantuan Nyonya Wilson.

Charlie pikir karena hari ini adalah hari ulang tahun Nyonya Wilson, mungkin suasana hatinya senang sehingga merasa iba dan memberikan bantuannya.

Namun, Nyonya Wilson yang tadinya tertawa riang tiba-tiba bibirnya melengkung ke bawah dan matanya berkerut marah.

Dia melemparkan cangkir teh di tangannya ke lantai dan menggeram, “Bajingan! Apakah kau berada di sini untuk merayakan ulang tahunku atau ingin meminjam uang?” Claire bergegas maju dan berkata, “Nenek, pikiran Charlie sedang ruwet, maafkan dia.” Dia kemudian menarik suaminya ke samping dengan panik.

Pada saat itu, Wendy—sepupu Claire mencibir dengan jijik.

“Claire, lihatlah sampah yang kamu nikahi! Gerald yang tunanganku saja memberikan Nenek hadiah giok Buddha.

Lihatlah suamimu yang tidak berguna itu.

Dia bukan saja datang dengan tangan kosong, tetapi dia juga berani meminjam uang kepada Nenek!” “Kamu benar! Charlie, kita berdua adalah cucu mantu dari keluarga Wilson, tapi kau benar-benar tak tahu malu!” Pria yang berbicara itu adalah Gerald White—tunangan Wendy, yang juga anak dari keluarga kaya di kota.

Meskipun, Gerald ingin menikahi Wendy, di matanya, Claire jauh lebih cantik dan anggun dari pada tunangannya.

Claire Wilson adalah gadis cantik yang terkenal kecantikannya di seantero Aurous Hill, tetapi Gerald sangat frustrasi dan kesal ketika gadis cantik seperti itu menikah dengan seorang pecundang.

“Yang terbaik bagi seorang pecundang tidak berguna seperti kau adalah keluar dari keluarga Wilson sekarang!” “Iya! Dia benar-benar membuat malu keluarga kita!” “Mungkin niatnya memang bukan untuk meminjam uang, melainkan untuk merusak suasana ulang tahun Nenek!” Charlie mengepalkan tinjunya dengan kuat karena seluruh keluarga Wilson mempermalukan dan mengejeknya.

Jika bukan karena keadaan yang mendesak, dia mungkin sudah meninggalkan tempat yang menyebalkan itu.

Namun, kata-kata ayahnya bergema di kepalanya.

Ayahnya mengajarinya untuk bersyukur atas bantuan yang dia terima dan membalas budi sepuluh kali lipat.

Oleh karena itu, dia menekan amarahnya dan penghinaan itu dan berkata kepada Nyonya Wilson, “Nenek, siapa pun yang menyelamatkan satu nyawa berarti menyelamatkan seluruh dunia.

Tolong, aku memohon belas kasihan Nenek.” Seseorang di ruangan itu mendengus keras.

“Tuan Wade, hentikan cerita sedihmu itu.

Jika kamu ingin menyelamatkan seseorang, kamu cari sendiri caranya.

Menurutmu siapa yang akan meminta uang dari Nenek?” Itu adalah saudara laki-laki Wendy, Harold Wilson.

Kakak dan adiknya yang jahat selalu berprasangka buruk terhadap Claire, yang lebih unggul dari mereka dalam segala aspek.

Oleh karena itu, mereka selalu menyerang Charlie kapan pun ada kesempatan.

Claire menunjukkan ekspresi sedikit canggung di wajahnya, berkata, “Nenek, ayah Charlie meninggal saat dia berusia delapan tahun.

Nyonya Lewis di panti asuhan yang telah membesarkannya.

Charlie sangat berterima kasih atas kebaikannya dan itulah sebabnya dia sangat ingin membalas budi.

Bisakah Nenek membantunya ” Nyonya Wilson menggeram dengan wajah marah, “Kau ingin aku membantunya? Oke, ceraikan dia sekarang dan menikahlah dengan Tuan Jones! Jika kamu melakukan apa yang aku katakan, aku akan segera memberinya uang satu juta dolar!” Tuan Jones yang dimaksud Nyonya Wilson adalah Wendell Jones, pria yang sangat menginginkan Claire meski ia sudah menikah.

Keluarga Jones adalah salah satu keluarga terpandang di kalangan elit Aurous Hill, yang jauh lebih kuat dari pada keluarga Wilson.

Nyonya Wilson selalu ingin berdampingan dengan keluarga itu.

Pada saat itu, Kepala Pelayan berlari masuk dan berkata, “Tuan Jones mengirimkan hadiah ulang tahun untuk Nyonya Wilson! Ini adalah jimat Buddha yang diukir dari batu giok senilai tiga juta dolar!” Nyonya Wilson tersenyum lebar dan dengan cepat berkata, “Berikan padaku! Aku ingin lihat!” Kepala Pelayan itu segera menyerahkan jimat Buddha berwarna hijau zamrud yang sinarnya berpendar ke penjuru ruang tamu.

Jimat hijau zamrud itu sangat jernih dan warnanya cerah, tanpa cacat sedikit pun.

Itu adalah giok dengan kualitas terbaik.

Gerald yang tadi menghadiahkan patung Buddha, langsung murung karena kesal.

Dia tidak menyangka, Wendell Jones yang tidak ada hubungan dengan keluarga Wilson, menjadi begitu murah hati dan berlebihan! Nyonya Wilson mengusap jimat itu dengan riang dan berkata, “Oh, Tuan Jones baik sekali! Sungguh mimpi indah yang menjadi kenyataan, jika dia adalah cucu mantuku!” Kemudian, Nyonya Wilson menatap ke arah Claire dan bertanya, “Jadi, bagaimana? Apakah kau ingin mempertimbangkan persyaratan dariku?” Claire menggelengkan kepalanya dengan tegas.

“Tidak, Nenek.

Aku tidak akan pernah menceraikan Charlie.” Amarah langsung memenuhi mata Nyonya Wilson.

Dia berteriak dengan marah, “Kau sungguh tidak tahu berterima kasih! Apa gunanya pecundang itu? Kenapa kamu mau menghabiskan waktumu bersamanya? Tendang pecundang itu ke luar dari rumahku! Dia tidak diizinkan berada di pesta ulang tahunku! Aku tidak ingin melihat wajahnya!” Charlie menghela napas cemas dan menyesal.

Dia tidak ingin berlama-lama dengan keluarga Wilson lagi, jadi dia berkata kepada Claire, “Claire, aku akan pergi ke Rumah Sakit untuk mengunjungi Nyonya Lewis.” Claire berkata dengan cepat, “Aku akan pergi bersamamu.” Nyonya Wilson berteriak lagi, “Jika kau pergi sekarang, kau bukan lagi cucuku! Kau boleh mengajak ibumu, ayahmu, dan pecundang itu dan keluar dari keluarga Wilson!” Claire menatap neneknya, kaget.

Dia tidak menyangka akan mendengar komentar kasar seperti itu dari neneknya.

Charlie menyela, “Kamu tetaplah di sini, jangan khawatirkan aku.” Sebelum Claire bisa menenangkan diri dari keterkejutannya, Charlie sudah berbalik dan pergi.

Harold tertawa di belakangnya.

“Hei, Charlie sayang, jika kau pergi dengan perut kosong, apakah kau akan pergi ke jalan dan mengemis? Jika kau melakukannya, kau akan mencoreng nama keluarga kami! Ini, aku punya uang satu dolar, belilah roti atau sesuatu untuk kau makan!” Harold mengeluarkan uang satu dolar dari sakunya dan melemparkannya ke kaki Charlie.

Gema tawa seluruh keluarga menggelegar ke penjuru rumah.

Charlie mengertakkan gigi karena kesal dan meninggalkan rumah tanpa menoleh ke belakang.

*** Ketika Charlie tiba di Rumah Sakit, dia segera ke bagian kasir untuk meminta perpanjangan waktu atas pembayaran selama dua hari lagi.

Namun, ketika dia mendekati perawat, dia diberitahu bahwa semalam, Nyonya Lewis telah dipindahkan ke Rumah Sakit Fairview, Rumah Sakit top Eastcliff, untuk perawatan.

Charlie ternganga kaget dan dengan cepat bertanya, “Berapa biayanya? Aku akan mencari cara untuk menyelesaikan pembayarannya!” Perawat berkata, “Total tagihannya tiga juta dolar...Baca Selengkapnya

Bab 2 Novel Charlie Wade

Bab 3 Novel Charlie Wade

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image