Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alpia Nur Zakiyyah Atorid

Bagaimana Allah Menjawab Keluhan Kita?

Agama | 2022-03-21 12:01:48

Mengeluh merupakan hal yang wajar terjadi terhadap seseorang. Merasa lelah dan capek dengan semua entah itu yang terjadi kepada jiwa maupun raga kita. Hal ini sering berdampak terhadap kita yang akhirnya menimbulkan kesedihan, tidak percaya diri, stress hingga merasa berat menjalaninya. Ustadz Adi Hidayat pernah bilang kalau dunia itu memang tempatnya capek. Yah, capek. Jika kita hanya terfokus untuk mengejar dunia, rasanya tidak akan pernah puas. Namun tidak jarang juga kita merasa lelah dalam beribadah, lalu bagaimana Allah menjawab ini semua?

Al-Qur’an hadir sebagai petunjuk juga pedoman terhadap manusia. Setiap firman-firman-Nya memiliki makna dan arti yang memiliki maksud di dalamnya. Begitupun atas semua pertanyaan-pertanyaan yang selalu kita tanyakan. Salah satu fungsi dari Al-Qur’an adalah sebagai syifa yang artinya obat atau penawar.

Pertama, disaat kita merasa capek baik itu fisik atau mental kita. Allah menjawab dalam surat An-Naba ayat 9 “Dan Kami jadikan tidurmu sebagai istirahat.” (An-Naba: 9) Tidur merupakan jawaban yang Allah beri, dengan tidur daya energi kita akan terisi kembali. Dengan begitu, kita dapat memulai kembali aktivitas dan kembali semangat.

Kedua, disaat kita merasa tidak percaya diri dalam melakukan sesuatu. Allah menjawab dalam surat Yasin ayat 82 “Jika Aku menghendaki cukup aku berkata “jadi,” maka jadilah.” (Yasin: 82) Selain kita berdoa, mesti dibarengi juga dengan berusaha. Kita yakin terhadap usaha kerja keras kita dan serahkan semuanya kepada Allah.

Ketiga, disaat kita merasa setiap hal yang dilakukan tidak ada manfaatnya. Allah menjawab dalam surat Al-Zalzalah ayat 7 “Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan mendapatkan balasannya.” (Al-Zalzalah: 7) Biji dzarah begitu sangat kecil, kebaikan sekecil itu pun Allah beri ganjaran pahala. Dengan demikian janganlah kita merasa atas hal yang kita lakukan hanyalah sia-sia.

Keempat, disaat kita merasa sedih. Allah menjawab dalam surat At-Taubat ayat 40 “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (At-Taubah: 40) Allah selalu ada bersama kita bahkan lebih dekat dari urat nadi. Kita harus percaya kepada Allah, bahwa Allah akan selalu menuntun kita.

Kelima, disaat kita merasa stress hingga panik dan gelisah. Allah menjawab dalam surat Ar-Rad ayat 28 “Hanya dengan mengingat Ku, hati akan menjadi tenang.” (Ar-Rad: 28) Jika kita merasa gelisah maka ingatlah Allah, mengambil wudhu dan tenangkan diri. Percaya kepada Allah atas segala sesuatu hal yang terjadi, akan ada makna dan arti di balik itu semua.

Keenam, disaat kita merasa tidak sanggup dan merasa berat dalam melakukan sesuatu. Allah menjawab dalam surat Al-Baqarah ayat 286 “Aku tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupannya.” (Al-Baqarah: 286) Yakin kepada dirimu terhadap cobaan yang menimpa kamu tidak mungkin tidak bisa kamu atasi dan hadapi. Percaya terhadap Allah pasti akan ada keindahan dibaliknya.

Ketujuh, disaat kita merasa marah atau membenci sesuatu. Allah menjawab dalam surat Al-Baqarah ayat 216 “Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216) Jangan merasa benci dan marah saat sesuatu yang tidak kamu dapatkan tidak datang kepadamu. Kita tidak pernah tahu apa makna dibalik itu semua. Kadang butuh waktu untuk membuktikannya kenapa Allah menghendaki tersebut.

Bagaimana Allah menjawab semua keluhan kita sungguh sudah tercantum dalam Al-Qur’an. Bukankah sangat luar biasa bagaimana Allah peduli kepada para hamba-Nya. Dan bahwa diingat, sesungguhnya Allah memberi cobaan kepada hamba-nya tidak melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Semoga kita diberi kekuatan dalam menggapai ridha-Nya, niatkan segala sesuatu hal hanya karena Allah semata.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image