Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arif Rafly Azyumardi

Tahapan-tahapan Pengambilan Keputusan secara Konvensional dan Syari'ah

Edukasi | 2025-04-12 09:13:24

Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, begitu besarnya pengaruh yang akan terjadi jika seandainya rekomendasi yang dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau adanya kesalahan-kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidakhati-hatian dalam melakukan pengkajian masalah.

Tahapan Proses Pengambilan Keputusan

Untuk membantu individu maupun kelompok dalam memilih alternatif terbaik, proses pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan yang lebih rinci:

1. Identifikasi Isu

Pertama-tama, tunjukkan dan definisikan masalah atau situasi yang memerlukan keputusan. Pastikan Anda memahami sumber masalah dan bagaimana hal itu berdampak pada situasi tersebut.

2. Mengumpulkan Data

Untuk membantu mengatasi masalah tersebut, kumpulkan informasi yang relevan. Sumber informasi dapat berupa data, fakta, pendapat ahli, pengalaman sebelumnya, dan jenis informasi lainnya.

3. Pengenalan Tambahan

Identifikasi semua opsi yang tersedia untuk menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan Anda. Buat daftar opsi yang dapat dipertimbangkan.

4. Mengembangkan Standar untuk Penilaian

Tentukan standar yang akan Anda gunakan untuk menilai setiap pilihan. Standar ini harus relevan dengan tujuan Anda dan dapat membantu membandingkan pilihan secara objektif.

5. Evaluasi Alternatif

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, setiap alternatif dinilai berdasarkan skor atau bobot.

6. Analisis Efek

Tinjau konsekuensi dari semua opsi dan pertimbangkan dampak jangka pendek dan panjang, baik positif maupun negatif.

7. Pilihan Lain

Setelah penilaian dan analisis selesai, pilih opsi yang paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai Anda. Prioritaskan opsi yang memberikan hasil terbaik dan memenuhi nilai-nilai Anda.

8. Implementasi Keputusan

Mengambil tindakan yang diperlukan untuk menerapkan keputusan. Rencanakan secara menyeluruh tindakan, alokasikan sumber daya, dan tentukan tanggal pelaksanaan.

9. Observasi dan Evaluasi

Observasi bagaimana keputusan dilakukan untuk memastikan hasil yang diharapkan tercapai. Reaksi cepat diberikan untuk memperbaiki kesalahan atau masalah.

10. Pembelajaran dan Pelatihan

Hasil dari keputusan harus dilihat sebagai pelajaran. Cari tahu apa yang berhasil dan tidak berhasil, dan pelajari apa yang dapat Anda lakukan untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.


11. Revisi dan peninjauan kembali (Jika diperlukan)

Kadang-kadang, keadaan berubah atau muncul hasil yang tidak terduga. Dalam situasi seperti itu, Anda mungkin perlu mengubah atau bahkan merevisi keputusan Anda.

Dalam Islam, pengambilan keputusan tidak hanya didasarkan pada pertimbangan duniawi, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual.

Berikut adalah tahapan-tahapan yang dianjurkan dalam Islam untuk mengambil keputusan:

1. Niat yang Ikhlas

Langkah pertama adalah memastikan niat yang ikhlas karena Allah SWT. Keputusan yang diambil hendaknya semata-mata untuk mencari ridha Allah dan bukan untuk tujuan duniawi semata. Niat yang ikhlas akan membimbing seseorang untuk mencari kebenaran dan menghindari hawa nafsu.

2. Musyawarah (Syura)

Islam sangat menganjurkan musyawarah dalam pengambilan keputusan, terutama dalam urusan yang menyangkut kepentingan bersama. Musyawarah melibatkan diskusi dan pertukaran pendapat dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan. Tujuan musyawarah adalah untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas dan komprehensif sebelum mengambil keputusan. Sebagaimana Allah berfirman "dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu”. (QS. Ali Imran: 159)

3. Istikharah

Istikharah adalah shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon petunjuk Allah dalam memilih keputusan yang terbaik. Setelah shalat istikharah, seseorang dianjurkan untuk lebih peka terhadap isyarat-isyarat yang diberikan Allah, baik melalui mimpi, perasaan, maupun kejadian-kejadian yang dialami. Istikharah bukan berarti meminta kepastian jawaban dari Allah, tetapi lebih kepada menyerahkan pilihan kepada kehendak-Nya.

4. Pertimbangan Akal Sehat

Islam tidak mengabaikan peran akal sehat dalam pengambilan keputusan. Akal sehat digunakan untuk menganalisis informasi, mempertimbangkan konsekuensi, dan mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada. Namun, akal sehat tetap harus dibimbing oleh nilai-nilai Islam dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

5. Tawakal

Setelah semua usaha dilakukan, langkah terakhir adalah tawakal, yaitu menyerahkan sepenuhnya hasil keputusan kepada Allah SWT. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi lebih kepada keyakinan bahwa Allah-lah yang memiliki kuasa atas segala sesuatu dan akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Dalam pengambilan keputusan, umat Islam juga merujuk pada sumber-sumber hukum berikut:

1. Al-Qur'an: Kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah SWT.

2. As-Sunnah: Ajaran dan contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.

3. Ijma': Kesepakatan para ulama dalam suatu masalah.

4. Qiyas: Analogi atau perbandingan dengan masalah yang sudah ada hukumnya.

Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini dan merujuk pada sumber-sumber hukum Islam, diharapkan umat Islam dapat mengambil keputusan yang tepat dan diridhai oleh Allah SWT.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image