Penggugah Rasa
Guru Menulis | 2022-03-20 18:53:21Semalam ku bergumam dalam sepi
Mengulum kata yang tak terucap
Menahan aneka rasa yang berkecamuk di dada
Antara bimbang ragu dan tak percaya
Semalam ku tak menyangka
Larut sudah ditemani detak penanda waktu di dinding sepi
Ditemani cicak-cicak berkerumun dekat lampu mencari mangsa
Ku teruskan menguliti kata demi kata
Malam semakin dingin dan sepi
Sesekali diselingi langkah kaki tikus berkejaran
Menari-nari kegirangan di atas genting kelabu
Kembali sepi seolah menunggu kontraksi jiwa yang menggugah rasa
Berbaris-baris kata teruntai menunggu peluit siaga
Mengalir bagai air bengawan Solo yang sampai jauh
Ketika jiwa sudah berkontraksi
Tiada sanggup siapapun menahan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.