Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Redaktur Eksekutif

Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Betul Supaya Bisa Keterima Kerja

Eduaksi | Friday, 18 Mar 2022, 11:33 WIB
Ilustrasi Diterima Kerja Saat Interview sumber gambar : https://sickforprofit.com/

Saat melamar kerja, ada dua arsip yang jangan lepas dari perhatian beberapa job seeker, yakni CV atau kisah hidup dan surat lamaran atau application letter. Antara dua arsip itu, surat lamaran kerja atau application letter kerap kali diacuhkan oleh beberapa job seeker dengan tidak mengikutkannya bertepatan dengan CV. Walau sebenarnya, kedatangan surat lamaran penting dan mempunyai potensi memberi kesempatan yang semakin besar untuk beberapa pelamar untuk diundang lakukan interviu kerja.

Surat lamaran yang disertakan oleh beberapa job seeker sanggup memberi kesan-kesan pertama kali yang baik dan tahan lama di pikiran recruiter atau HRD, lho. Nach, bicara berkenaan isi surat lamaran, kamu dapat tuliskan ketrampilan, ketrampilan dan kemampuan yang kamu punya.

Lalu, bagaimana membuat surat lamaran kerja yang benar dan baik? Berikut Popbela beri contoh surat lamaran kerja yang benar dan baik supaya dilirik HRD atau recruiter.

Persiapkan dahulu arsip yang perlu disertakan di surat lamaran kerja

Buat Dilirik HRD, Ini Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan BetulUnsplash.com/Kelly Sikkema

Sesaat akan menulis surat lamaran kerja, sebaiknya kamu mempersiapkan lebih dahulu beberapa berkas yang diperlukan. Beberapa berkas ini sebagai bukti simpatisan apa yang kamu catat di surat lamaran kerja.

Misalkan, kamu ingin melamar kerja sebagai seorang wartawan. Karena itu persiapkan arsip berbentuk ijazah paling akhir, dan arsip simpatisan yang lain, seperti sertifikat training menulis dan portofolio tulisan.

Secara umum, arsip yang diperlukan untuk disertakan bersama surat lamaran kerja ialah seperti berikut.

1. Daftar kisah hidup (CV)

2. Salinan ijazah S1

3. Salinan transkrip nilai

4. Salinan sertifikat pelatihan dan training

5. Pas-foto terkini

Pola penulisan surat lamaran kerja

Sebagai salah satunya surat sah, surat lamaran kerja mempunyai pola penulisan yang baku. Pola ini ditujukan agar surat lamaran kerja gampang dimengerti oleh yang menerima dan tidak memunculkan interpretasi double. Berikut akan diterangkan pola penulisan surat lamaran kerja berdasar posisinya.

1. Tanggal dan tempat penulisan surat

Di bagian atas surat lamaran kerja kamu perlu tuliskan tanggal dan tempat penulisan surat itu dibikin. Maksudnya supaya rekruiter tahu domisili rumahmu, hingga dapat menimbangnya.

2. Arah surat, dan nama dan alamat perusahaan yang kamu lamar

Selanjutnya surat lamaran kerja diteruskan dengan tuliskan arah dibikinnya surat itu, dan nama dan alamat perusahaan yang kamu lamar. Kamu perlu tuliskan hal arah surat, lalu tulis 'Yth.' selanjutnya dituruti bernama dan alamat perusahaan.

3. Salam pembuka dan kata pengantar

Seterusnya, kamu tuliskan salam pembuka dan terangkan dengan singkat darimanakah kamu memperoleh info lowongan kerja itu.

4. Data diri

Di bagian data diri, kamu tak perlu menuliskan terlampau komplet. Cukup sebut nama, tempat tanggal lahir, alamat, e-mail, nomor telephone, dan pengajaran paling akhir pada bagian ini.

5. Pengalaman kerja dan ketrampilan

Kemudian, catat dengan singkat tetapi padat berkenaan pengalaman kerja dan ketrampilan yang kamu punyai. Ini bisa menjadi perhatian khusus untuk rekruiter. Oleh karena itu, janganlah sampai salah menuliskan, ya.

6. Penutup

Sebagai penutup tulis keinginanmu supaya surat lamaran kerja yang kamu kirimkan ini mendapatkan tanggapan positif. Janganlah lupa tulis salam, dan pertanda tanganmu pada bagian bawah.

Itu contoh surat lamaran kerja yang benar dan baik supaya menarik HRD yang dapat kamu turuti ya. Selamat mempraktikkan!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image