Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Charles DM

Pedri dan Auba, Para Juru Selamat Barcelona ke Perempat Final Liga Europa

Olahraga | Friday, 18 Mar 2022, 10:41 WIB
Pierre-Emerick Aubameyang dan Pedri merayakan gol ke gawang Galatasaray: Foto: AFP

Bisa dibayangkan bila Pedri dan Pierre-Emerick Aubameyang tak ada dalam “starting line-up” Barcelona kontra Galatasaray, Jumat (18/3/2022) dini hari WIB tadi.

Dalam keadaan tertinggal, setelah di leg pertama hanya mampu bermain imbang tanpa gol, apakah Blaugrana akan mampu mengejar ketertinggalan untuk melangkah ke perempat final Liga Europa?

Nef Stadyumu alias Stadion Ali Sami Yen Spor Kompleksi bergemuruh di menit ke-28 saat Marcao berhasil menuntaskan umpan Alexandru Cicaldau untuk menaklukkan Marc-Andre ter Stegen. Patut diakui, gol itu membuat Barcelona ketar-ketir, setidaknya hingga kurang dari sepuluh menit kemudian.

Kerja sama satu-dua Frenkie de Jong dan Ferran Torres kemudian berlanjut dengan aksi Pedri mengecoh Sancha Boey dan Victor Nelsson. Atraksi yang memukai itu berakhir manis. Pedri sukses mengoyak gawang Inaki Pena.

Skor imbang. Semangat Barcelona kian terpompa. Kepercayaan diri makin tebal walau mereka harus berhadapan dengan atmosfer Istanbul yang terus mengintimidasi mereka.

Hingga babak pertama berakhir skor masih sama kuat. Di awal babak kedua, giliran Aubameyang yang mencatatkan namanya di papan skor. Pemain anyar yang baru didatangkan secara “pro deo” dari Arsenal itu memanfaatkan kemelut di mulut gawang tuan rumah untuk menuntaskan asis De Jong.

Tulisan di papan skor kemudian berubah. Tetapi tidak dengan situasi di lapangan pertandingan. Galatasaray tahu kedudukan sementara itu menempatkan mereka dalam bahaya. Bila tidak segera mengejar maka mereka terdepak.

Pilihan tuan rumah hanya satu: menyerang dan terus menyerang. Barcelona pun tak mau tinggal diam. Bila terus ditekan tanpa menekan maka mereka bisa celaka. Jual-beli serangan pun tersaji hingga wasit meniup peluit panjang.

Barcelona unggul agregat 2-1 dan melangkah ke babak delapan besar kompetisi kasta kedua di Eropa itu. Kemenangan yang diraih tidak dengan mudah.

Setelah terdepak dari Liga Champions, pilihan Barcelona untuk kembali menunjukkan taringnya sekaligus mendapatkan kembali keyakinan publik adalah menjuarai Liga Europa.

Tidak banyak gelar yang berpotensi diraih Los Cules. Sungguh sulit mengejar apalagi menggusur Real Madrid di puncak LaLiga. Kans paling mungkin, sekali lagi, Liga Europa.

Namun, perjuangan Barca belum usai. Masih ada tiga pertandingan lagi yang harus dimenangkan bila ingin kembali ke jajaran tim yang diperhitungkan di kancah Eropa.

Dalam situasi seperti itu, Barca jelas membutuhkan amunisi mumpuni dan skuat yang dalam. Belakangan ini kita melihat sepak terjang Barca yang kian meyakinkan. Rentetan kemenangan dengan skor meyakinkan.

Xavi Hernandez yang belum lama menduduki kursi pelatih seperti membuktikan tuahnya sekaligus membungkam berbagai pesimisme, tidak hanya padanya tetapi juga pada tim asal Catalunya itu.

Ia tentu bersyukur diwarisi armada dan memungkinkan mendapatkan tambahan sumber daya yang bisa cepat menyatu dengan tim. Kehadiran Aubameyang, Adama Traore, dan Ferran Torres bak durian runtuh.

Xavi semringah dan mengakui para pemain itu, khususnya Auba, bak bingkisan yang jatuh dari langit. Ya, tidak ada yang meragukan kualitas eks Arsenal dan Borussia Dortmund itu. Begitu juga potensi Torres dan Traore.

Selain Auba yang mulai mendapatkan kembali ketajamannya setelah merasa diperlakukan tak semestinya di Emirates Stadium dalam beberapa bulan sebelumnya, Barca memiliki Pedri yang kian matang.

Usia Pedri masih sangat muda. Pedro González López baru 19 tahun. Seperti sebuah buku yang tak bisa dinilai semata-mata dari sampulnya, begitu juga Pedri yang tak bisa diukur dari usianya semata.

Daya jelajah, kecepatan, keuletan, dan kecakapan membawa dan mengolah bola Pedri sungguh mengagumkan. Xavi dibuat terkagum-kagum.

“Dia berusia 19 tahun, saya merasa terhormat untuk melatih orang ini,” demikian sanjungan Xavi yang seakan melihat pantulan dirinya belasan tahun silam.

Hari ini, Pedri dan Auba menyelamatkan Barcelona. Para fan pun berharap di hari-hari mendatang mereka akan tetap melakukan hal yang sama. Tentu bersama para pemain lain.

Selamat Barcelona!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image