Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image F. Farizi

Tema Debat dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

Guru Menulis | Monday, 14 Mar 2022, 08:04 WIB

Pelajaran debat dalam Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam membentuk sikap kritis dan ketrampilan siswa dalam berbicara juga beradu argumen. Untuk itu dalam pelajaran ini, sebisa mungkin para guru harus tau cara dan formula yang tepat dalam mengenalkan debat pada siswa dan kelas yang berbeda-beda sikap dan jenisnya dalam mengeksprsikan diri.

Dalam praktiknya, mata pelajaran debat akan lebih baik dikenalkan kepada siswa dalam bentuk simulasi. Ketimbang hanya memberikan materi dalam bentuk teori dan pengertian. Debat juga harus dipraktikan agar siswa tahu rasa dan bagaimana cara mereka memandang juga mendukung suatu isu. Bagaimana mereka menyikapi dan menanggapi argumen temannya yang berbeda pandangan. Hal kritis itu hanya bisa siswa rasakan ketika masuk ke dalam simulasi debat.

Ada banyak hal yang dapat membuat debat berjalan menarik dan menumbuhkan daya pikir kritis pada siswa. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana guru dapat memilih tema-tema yang baik dan menarik bagi siswa. Selain itu, penting juga bagi guru memilih tema-tema yang tidak asing dan dekat dengan diri siswa sehingga dapat membuat mereka tertarik pada isu tema yang dipilih dan lebih mudah memberikan pendapat atau argument yang mereka punya. Karena itu, dari banyaknya tema-tema yang bisa diangkat dalam pelajaran debat. Saya memilih beberapa tema yang akan cocok dengan kemampuan daya pikir siswa, kedekatan, dan ketertarikan mereka pada tema. Berikut adalah tema-tema yang cocok dipakai dalam simulasi debat pada pelajaran Bahasa Indonesia.

1. Keterampilan Bahasa Inggris vs Kecakapan Menguasai Bahasa Asing Lain

Tidak dapat dipungkiri Bahasa inggris adalah Bahasa global yang disepakati untuk Bahasa percakapan dunia. Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika bisa menguasai Bahasa Inggris. Tetapi di zaman yang sudah menglobal ini, mungkin menguasai Bahasa asing lain akan jauh lebih penting ketimbang mempelajari Bahasa Inggris. Semisal jika seseorang mengambil kursus kecakapan Bahasa Jepang, mungkin ia akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan karena banyak perusahaan yang berasal dari jepang berada di Indonesia. Atau jika seseorang ingin berkuliah di Jerman, tentu mempelajari Bahasa Jerman akan lebih penting ketimbang mempelajari Bahasa Inggris, karena warga Jerman yang kesehariannya lebih cakap menggunakan Bahasa Jerman ketimbang Bahasa Inggris. Dari kedua kesimpulan itu, bapak/ibu guru bisa membuat tim yang bersifat afirmasi (pro) yang mendukung Bahasa Ingris dan tim negatif (kontra) yang tidak mendukung Bahasa inggris dan lebih mementingkan Bahasa asing lain.

2. Film Barat vs Film Indonesia

Film tentu menjadi bagian yang tidak asing bagi diri siswa, setiap tahun pasti setidaknya mereka menonton satu film yang mereka suka, baik itu dari bioskop atau yang diputar oleh stasiun teve. Banyak dari mereka yang mungkin takjub akan visual dari film-film barat yang menggunakan tekhnologi canggih. Tapi tentu banyak juga dari mereka yang lebih senang dengan film Indonesia yang mungkin jalan ceritanya lebih terasa karena mereka mengalaminya di sekitar. Dari sana bapak/ibu dapat membuat tim pro dan kontra yang mendukung masing-masing film. Ini akan menjadi debat yang seru jika mereka benar-benar menyukai film dari kedua negara tersebut.

3. Musik Tradisional yang Terpinggirkan Oleh Musik Pop

Dalam perkembangannya, musik-musik asli Indonesia mulai kurang diminati oleh kebanyakan anak muda Indonesia. Banyak anak muda yang lebih memilih musik pop ketimbang musik tradisonal daerah mereka masing-masing. Dengan alasan kuno dan kurang mengikut perkembangan zaman. Tetapi dari sekian banyak anak muda yang kurang berminta pada music tradisional pasti masih ada yang bangga dan menyukai musik asli daerahnya masinng-masing. Bahkan mungkin ada yang ikut melestarikan. Dengan tema seperti ini, siswa pro akan music tradisional bisa dikenalkan lebih jauh dengan musik asli Indonesia dan bisa mengajak mereka lebih menyenangi musik tradisional. Siswa negatif atau kontra juga bisa dengan kritis memberi masukan-masukannya kenapa tidak menyukai musik tradsional dan lebih memilih musik populer.

4. Timnas, Pemain Naturalisasi vs Pemain Lokal

Dunia sepak bola adalah salah satu aspek yang sangat dekat dengan kehidupan kita, terkhusus para siswa laki-laki yang menggemari sepak bola. Ada isu menarik yang bisa dibahas dalam simulasi debat di kelas. Tentang kebijakan menaturalisasi pemain asing atau tetap mengangkat pemain lokal seratus persen untuk meningkatkan kualitas permainan timnas Indonesia. Dari sana bapak/ibu guru dapat membuat dua kelompok debat yang mendukung kebijakan naturalisasi dan tim yang tidak mendukung kebijakan naturalisasi. Tema ini bisa sangat dekat dengan siswa dan siswa seolah diajak ikut turut berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia dengan menyumbangkan pikiran-pikirannya.

5. Untung Rugi Budaya Luar negeri?

Di era globalisasi yang makin luas ini, budaya antar bangsa seperti kaca tipis yang tak bisa kita lihat sekatnya. Banyak dari budaya-budaya luar yang tersaji dan sangat mudah dikonsumis oleh kita. Baik buruknya tentu tergantung dari bagaimana kita menyikapinya.tim afirmasi yang mendukung budaya luar tentu saja sangat suka bila ada budaya-budaya luar yang baik dan dapat dicontoh oleh orang kita. Tetapi tim negative yang tidak mendukung budaya luar tentu akan tidak setuju bila budaya luar masuk ke Indonesia dan dapat merusak atau menggangu budaya asli bangsa kita sendiri. Kita akan melihat perdebatan sengit antara tim pendukung budaya lua dan tim yang mencintai budaya asli Indonesia.

6. Lanjut Kuliah atau Langsung Kerja?

Banyak anak-anak remaja yang bingung ketika dihadapkan akan keputusan apakah lanjut berkuliah dan menambah ilmu atau langsung kerja dan mencari uang. Dari sana kemudian pemikiran-pemikiran kritis dapat tercipta, dari paham baik buruknya kedua pilihan tersebut. Tim yang mendukung kuliah pasti tahu bahwa pendidikan dan ilmu adalah hal yang paling utama. Tetapi tim yang mendukung kerja pasti juga tahu jalan yang terbaik bagi dirinya dan perihal membantu kebutuhan keluarga atau hanya sekedar meringankan biaya orang tua lewat bekerja. Isu yang ekat dan sentimental untuk siswa.

7. Hukuman Mati Bagi Koruptor

Isu hukuman mati mungkin salah satu isu yang menarik diangkat di Indonesia. Tujuannya adalah bagaimana menilai keefektifan hukuman tersebut dan apa dampak jika hukuman itu dijalankan bagi kemasyarakatan atau bernegara. Dan kita bisa menilai baik -buruknya hukuman itu dari tanggapan-tanggapan siswa. Siswa pro mungkin akan mendukung hukuman mati adalah hal yang tepat bagi efek jera para calon yang ingin berniat untuk mengkorupsi uang rakyat. Sementara pihak kontra akan berpikir dari segi kemanusiaan yang tak tepat kiranya untuk memberi hukuman mati bagi pelaku korupsi.

8. Robot vs Manusia

Mungkin peran robot belum terlihat luas dalam kehidupan kita. Tetapi dalam beberapa sektor kehidupan, di negara-negara yang memiliki tekhnologi yang canggih. Robot sudah masuk dalam sistem kerja yang semakin memudahkan pekerjaan manusia. Dari isu tersebut pasti akan ada pro/kontra terhadapnya. Orang-orang yang tak mendukung robot sebagai pengganti pekerjaan manusia pasti memikirkan nasib manusia untuk dapat mencari pekerjaan akan semakin sulit karena daya saing dengan robot. Sementara pihak yang mendukung peran robot dalam kehidupan manusia akan berpendapat bahwa robot bisa membantu pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh manusia dan lebih meringankan ongkos kerja perusahaan karena robot minim perawatan dari pada menggaji manusia.

9. Wajah cantik atau Hati Cantik?

Banyak dari kita setuju bahwa penampilan hati itu lebih penting daripada penampilan luar. Tetapi pada kenyataannya. Orang-orang lebih mengagungkan kecantikan luar daripada kecantikan dalam. Banyak hal baik yang bisa didapat dari keduanya, dan orang yang memiliki kedua kecantikan itu menjadi sempurna. Tetapi saat ini banyak orang yang lebih menyukai kecantikan luar dan tak memperdulikan kecantikan dalam. Juga sebaliknya ada orang yang lebih mementingkan penampilan dalam ketimbang penampilan luar. Yang membuat orang-orang seperti itu mungkin agak kurang menarik untuk dilihat. Tema ini bisa sangat seru untuk diangkat dan diperdebatkan.

10. Emansipasi Wanita Pada Pelajar

Isu lama yang sangat menarik untuk diangkat, apakah isu ini masih relevan dan ketercapaian isu ini masih dalam batas yang ditentukan atau malah melenceng jauh dari asal terciptanya paham emansipasi yang pernah dibuat. Bapak/ibu guru dapat membuat dua kelompok khusus yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Menarik melihat bagaimana kelompok lelaki memandang isu tersebut dan kelompok wanita merepresentasikan isu yang mereka angkat.

Sumber Gambar: Pinterest

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image