Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr.-Ing. Suhendra

Putin, Kawan Mancing Saya di Jerman

Wisata | 2022-03-12 17:21:10

Suatu hari, saat saya sedang refreshing mancing di bawah Glienicke Brücke, Potsdam, Jerman ....

„Hai Kollega, hast Du Angelschein?“ (Hai kawan, kamu punya surat izin mancing nggak?)

Tanya seorang yang sudah cukup sepuh kepada saya.

„Ya tentu, saya punya“ jawabku dalam bahasa Jerman. „Kamu punya juga?“ tanyaku berbalik.

„Hahahaha....ich brauche zum angeln so was nicht“ ... (Aku gak perlu yang kayak gitu-gituan untuk mancing).

Belum lagi aku bertanya... ia lanjut nyerocos.

„Saya dari Rusia. Kamu tahu, kamilah yang membuat industri Jerman berjalan. Kami yang suplai gas dari Rusia ke Jerman. Kalau kami orang Rusia nggak boleh mancing di Jerman, kami akan lapor ke Frau Merkel (Kanselir Jerman), nanti saya kasih tahu Presiden kami Putin supaya stop gas kami ke Jerman. Hahahaha“ cerocos lelaki yang mengaku namanya juga Putin itu.

Selanjutnya, obrolan kami makin gayeng. Lelaki yang mengaku sudah pensiun dari kerja bertahun-tahun di Jerman itu juga hanya mengisi kehidupannya dengan jalan-jalan, dan kalau udara bagus, seringnya datang di bawah jembatan legenda yang bernama Glienicke Brucke ini untuk mancing.

„Kamu tahu kan sejarah jembatan Glienicke Brücke ini? Dulu di tempat ini terkenal tempat pertukaran agen rahasia yang tertangkap. Dari Jerman Timur dan agen Rusia di bagian Timur jembatan dan dari pihak Jerman Barat dan Amerika di bagian Barat Jembatan. Hampir tiap minggu ada yang ditukar dari kedua pihak“... jelas Putin kawan mancing saya itu..

Sikap nekat Putin, kawan mancing Rusia saya itu, sejujurnya tidak boleh ditiru bila mau mancing di Jerman. Jangan coba-coba sembarangan mancing di sungai atau danau di Jerman. Karena hanya orang yang punya “Fischereischein“ (semacam surat ijin mancing) sajalah yang boleh melakukan hobi ini. Bisa dilihat beberapa contoh yang penulis punya di gambar di bawah.

Di negera bagian Brandenburg yang terletak dengan Berlin, terkenal dengan negeri ribuan danau. Tidak lain karena di negara bagian ini memiliki lebih dari 3000 danau-danau kecil dan puluhan sungai-sungai besar. Sebuah danau di Brandenburg, misalkan, memiliki luas lebih dari 1 hektar. Keindahannya dan kejernihan airnya mengingatkan kita betapa Allah SWT menciptakan fasilitas kita hidup begitu indah. Bagi orang Jerman, mereka gunakan keagungan Allah ini dengan rekreasi dan olahraga air, semisal perahu, boot, dan juga dayung.

Yang tak kalah menggoda adalah danau-danau dan sungai-sungai ini adalah tempat hidup ikan dalam jumlah tak terhingga.

Keindahan alam Brandenburg ini pernah digambarkan oleh seorang sastrawan ternama:

Man muss nicht unbedingt um die halbe Welt jetten,

um grandiose Landschaften zu erleben.

Auch unsere Heimat steckt voller Urlaubsüberraschungen)

(Seseorang tidak perlu mengelingi dunia lainnya hanya untuk menikmati pemandangan alam.

Cukup kampung kita saja sudah penuh keindahan untuk dinikmati kala liburan).

SIM untuk memancing ini diperoleh setelah mengikuti ujian. Sebelum ujian, pendaftar SIM mancing ini harus mengikut Lehrgang (penataran) selama dua hari penuh yang berisi bukan hanya teknik mancing, tapi juga mengenai bagaimana menjaga keindahan dan kelestarian alam melalui mancing.

Soal ujian berkisar tentang jenis ikan yang boleh ditangkap, penanganan hasil pancing, jenis kail, pancing dan umpan (umpan alami vs umpan buatan), pengetahuan lingkungan, hukum-hukum perairan dan risiko pelanggarannya, dan lain sebagainya.

Tidak tanggung-tanggung, ancaman bagi yang ketangkap basah mancing tanpa SIM ini, maka dendanya menurut Fischreigesetz (undang-undang perikanan) hingga 50 ribu euro (sekitar 600 juta rupiah)!

Larangan-larangan meliputi jenis ikan tertentu yang boleh diambil di musim tertentu, panjang minimal ikan tertentu yang boleh dipancing, berapa pancing yang boleh dipakai dan jenis kail, lokasi tempat pemancingan, dan lain sebagainya.

Misalkan, ada ikan yang hanya boleh diambil minimal panjangnya 30 cm, 40 cm atau 50 cm, dan ada ikan-ikan tersebut boleh ditangkap tergantung di kota/daerah kita mendaftarkan ijin mancing kita.

Ikan-ikan yang sering kami ambil misalkan Blei/Brasse (Abramis sapa), Karpfen (Cyprinus carpio L), Rotauge (Rutilus rutilus), Rotfeder (Scardinius erythrophthalmus), Hecht (Esox lucius) dan Zander (Sander lucioperca).

Meski demikian, peraturan ini berjalan sangat efektif dan mendorong kesadaran masyarakat untuk memelihara sungai dan danau yang semua terpelihara dengan baik di seluruh Jerman. Airnya jernih, dan ikannya besar-besar. Bandingkanlah dengan di tempat kita, Indonesia. Jauh terbalik.

Jerman punya cara tersendiri untuk melestarikan alamnya agar tetap terjaga dengan indah. Menikmati memancing di Jerman setidaknya menikmati keindahan sungai-sungai sekaligus “tafakkur” alam. Pasti, kita semua ingin sungati - sungai kita selalu bersih dan membawa aura keasrian alam dan membuat tenang warga yang memandang.

(Dari memory di Jerman beberapa waktu lalu).

(Foto di bawah adalah beberapa contoh surat izin mancing di Jerman yang saya punya)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image