Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

Peringati International Women's Day, FAMM Dorong Perempuan Muda Jadi Pemimpin

Gaya Hidup | Saturday, 12 Mar 2022, 14:45 WIB
Pelatihan advokasi dan kepemimpinan perempuan | Foto : (Dokpri)

Banda Aceh - Peringati International Women’s Day, Forum Aktivis PereMpuan Muda Indonesia (FAMM-I) mendorong perempuan muda Indonesia untuk siap menjadi pemimpin. Minimal menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.

Hal itu disampaikan dalam pelatihan advokasi dan kepemimpinan perempuan yang diadakan FAMM Indonesia dengan tema "perempuan cerdas, perempuan bergerak dalam rangka perayaan hari perempuan sedunia" yang diselenggarakan di Ivory Cafe Banda Aceh, Sabtu, 12 Maret 2022.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari kelompok dan lembaga anak muda di Aceh. Acara ini didukung oleh FAMM Indonesia, We Lead, In Partnership With Canada, JASS Just Power dan bekerjasama dengan Flower Aceh, PKBI Aceh, KOPRI Aceh dan Leto.

Anggota FAM Indonesia, Febby Ramadhani, mengatakan tujuan kegiatan ini adalah mengajak perempuan muda untuk sadar bahwa mereka layak menjadi pemimpin. Apabila tidak bisa menjadi pemimpin organisasi setidaknya bisa menjadi pemimpin untuk diri sendiri.

"Kita melihat ada beberapa pemimpin perempuan di Indonesia, tapi presentasenya dibandingkan pemimpin laki-laki memang lebih jauh," kata Febby yang juga fasilitator dalam kegiatan tersebut.

Sementara di Aceh, kata Febby, memiliki beberapa pemimpin perempuan dari dulu, mulai dari Malahayati hingga Cut Nyak Dhien. Kemudian, di era modern ada pemimpin perempuan seperti Illiza Sa'aduddin Djamal.

Febby menjelaskan alasan perempuan harus menjadi pemimpin, karena laki-laki tidak bisa memposisikan diri sebagai perempuan. Hal itu akan mempengaruhi kebijakan yang akan diterapkan. Perempuan dan laki-laki memiliki kapasitas yang sama menjadi pemimpin. "Hanya saja kesempatan yang didapatkan perempuan masih kurang," tambahnya.

Febby berharap adanya keseteraan gender di Indonesia. Perempuan dan laki-laki harus mendapatkan kesempatan dan akses yang sama. Ketika perempuan dan laki-laki keterlibatannya sama maka akan menciptakan kesejahteraan.

"Kalau ada pemimpin perempuan ada yang membawa isu perempuan dan memunculkan permasalahan yang terjadi pada perempuan," tutur Febby.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image