Dr. Heru Siswanto, M.Pd.I
Bulan Rajab, Menurut Ibnu Rajab al-Hanbali
Guru Menulis | 2025-12-26 19:27:56
Bulan Rajab, Menurut Ibnu Rajab al-Hanbali
Oleh: Dr. Heru Siswanto, M.Pd.I*
Dalam satu kesempatan, Ibnu Rajab al-Hanbali pernah mengulas keistimewaan bulan Rajab di dalam kitabnya "Latha'if al-Ma'arif." Ia mengatakan dengan gamblangnya, bahwa bulan Rajab adalah kunci (miftah) menuju bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan.
Mengingat bulan Rajab ini, termasuk bulan yang mulia dan sangat anjurkan untuk bertaubat, memohon ampunan, dan persiapan spiritual untuk menuju bulan mulia berikutnya.
Di dalam bulan tersebut segala amal ibadah, seperti puasa, shalat, baca Al-Qur'an, dzikir dan lain sebagainya akan mendapat pahala yang lebih besar.
Dan, sangat penting menjadikan momentum ini untuk membersihkan diri dengan memperbanyak amal baik sebelum ketemu dengan yang namanya bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam kitabnya Latha'if al-Ma'arif tersebut.
Dalam pandangan Ibnu Rajab, bulan Rajab sebagai bulan suci yang penuh dengan nilai keberkahan. Dan, memiliki fungsi sebagai pintu gerbang persiapan beramal ibadah yang lebih intensif menjelang datangnya bulan Sya'ban dan bulan Ramadhan. Sebagaimana dalam untaian kalimat hikmahnya, Ibnu Rajab menganjurkan untuk "memutihkan lembaran hitammu dengan amal baik." Yakni, yang dimaksud disini adalah dengan menekankan pada pemurnian diri melalui taubat dan memperbanyak berbuat kebaikan.
Semoga Bermanfaat......
*Ketua Program Studi dan Dosen PAI-BSI (Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner) Pascasarjana IAI Al-Khoziny Sidoarjo; Dosen PAI-Terapan Poltek Pelayaran Surabaya; Dosen Aswaja UNUSIDA Sidoarjo; Pengurus Lembaga Takmir Masjid PCNU Sidoarjo; Ketua Lembaga Dakwah MWCNU Krembung.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
