Fragmen di Satu Dinding
Sejarah | 2025-12-18 22:36:32Sebuah instalasi berupa puluhan kertas berisi sketsa wajah, catatan tangan, dan fragmen teks dipamerkan dalam satu bidang dinding panjang di area Biennale Yogyakarta. Instalasi ini membentuk arsip visual kolektif yang menampilkan ekspresi manusia, memori personal, serta potongan narasi yang saling bertabrakan tanpa urutan kronologis.
Karya ini melibatkan seniman yang bekerja dengan pendekatan arsip dan dokumentasi personal, sekaligus mengundang partisipasi tidak langsung dari banyak subjek anonim yang wajah dan ceritanya direpresentasikan melalui gambar dan tulisan. Pengunjung menjadi pembaca sekaligus penafsir dari identitas-identitas yang tidak diberi nama.
Instalasi dipajang di salah satu ruang pamer Biennale Yogyakarta, menempati dinding besar yang memungkinkan pengunjung berinteraksi secara dekat berjalan menyusuri permukaan karya, membaca detail tulisan tangan, dan mengamati ekspresi tiap potret.
Dokumentasi ini diambil saat penyelenggaraan Biennale Yogyakarta, ketika ruang pamer dipenuhi pengunjung yang bergerak perlahan, cenderung berhenti lama di depan dinding ini dibanding karya lain di sekitarnya.
Berbeda dari karya yang mengandalkan skala besar atau teknologi, instalasi ini menarik perhatian karena menempatkan hal yang sangat personal wajah, tulisan tangan, noda, dan ketidaksempurnaan sebagai pusat wacana. Karya ini seolah menolak narasi besar dan memilih mengumpulkan suara kecil, rapuh, dan terfragmentasi sebagai bentuk kritik terhadap cara sejarah dan identitas biasanya dibingkai secara rapi dan resmi.
Puluhan lembar kertas ditempel berdekatan tanpa jarak yang teratur, menciptakan kesan padat dan nyaris sesak. Sketsa wajah dibuat dengan gaya yang beragam dari realistis hingga abstrak disertai teks reflektif, simbol, dan noda yang tampak disengaja. Penataan ini memaksa pengunjung mendekat, membaca perlahan, dan menyusun makna sendiri, menjadikan pengalaman melihat karya sebagai proses membaca arsip emosi, bukan sekadar menikmati visual.
Santi Agustian, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
