Jalan Lurus itu adalah Menyambut Panggilan Allah dengan Ikhlas
Agama | 2022-03-10 21:40:08Didalam tubuh manusia terdapat sekerat daging yang apabila kondisi daging itu baik, maka baiklah seluruh kondisi tubuhnya, dan apabila kondisi daging itu buruk, maka berdampak buruk pulalah seluruh tubuhnya, daging itu adalah hati. (Al Hadis)
Dari sinilah muncul bermacam-macam tabi'at manusia dimuka bumi ini. Ada manusia jujur, tapi ada yang pendusta. Ada yang pemurah, ada pula yang pemarah. Ada yang senang atau suka, tapi ada pula yang pembenci. Ada enggan terpaksa, juga ada yang selalu ikhlas. Allah mengisyaratkan untuk semua manusia agar menjalankan agama Allah dengan penuh keikhlasan, sebagaiman Allah berfirman QS. Al Bayyinah ayat 5 :
وَمَاۤ اُمِرُوۡۤا اِلَّا لِيَعۡبُدُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيۡمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤۡتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيۡنُ الۡقَيِّمَةِ
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)".
Allah sejatinya menerangkan pada ayat tersebut bahwa dalam dinamika kehidupan di dunia ini, terdapat beberapa golongan manusia yang tentu saja dipengaruhi oleh kondisi hatinya. Golongan-golongan tersebut antara lain :
1. Golongan orang-orang mukmin, adalah orang - orang kuat keyakinannya akan kebenaran sesembahannya yaitu Allah SWT yang selalu melaksanakan syariat dan perintahNya.
2. Golongan orang-orang mukhlis, adalah orang-orang yang penuh kerelaan dan keikhlasan menyerahkan dirinya dalam penghambaan memenuhi perintah-perintah Allah.
3. Golongan orang-orang musyrikin, adalah orang-orang yang selalu berbuat kesyirikan , mengabdi, menyembah pada tuhan - tuhan tandingan selain Allah.
4. Golongan orang-orang munafikin, adalah orang-orang yang hati , ucapan, dan amalannya tidak sama, dan cenderung bermuka dua, mendustai dirinya, orang lain dan Tuhannya.
5. golongan orang-orang kafirin, adalah orang - orang jelas-jelas penentangannya pada kebenaran syariat Allah, dan mengingkari kebenaran Tuhannya.
Kesemuanya itu akan bisa muncul dan terlihat manakala dalam hidupnya memiliki sikap keikhlasan, keimanan, kebencian, penentangan, permusuhan,atau pendustaan. Semua itu pasti tergambar jelas karena Allah jelas-jelas menciptakan titik muara yang jelas yang membatasi posisi manusia itu dengan keadaan hatinya. Akankah kita ini menjadi manusia yang beriman, yang kufur, yang musyrik atau yang munafik. Sesungguhnya manusia itu sendiri bisa mengukur dan menlai dirinya sendiri, tentu saja manusia lainpun akan bisa menilainya pula.
Allah berfirman dalam QS.Al Anfal 24 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
Wahai orang - orang yang beriman , penuhilah seruan Allah dan rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungghnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
Himbauan ini akan menuntun dan menonton kita, apakah kita akan menjadi orang yang beruntung, ataukan orang yang celaka. Apakah kita akan menjadi orang yang lurus dan benar, ataukah menjadi kufur dan pendusta. Semua bisa terlihat dan tergambar dari bagaimana kita dalam menyambut panggilan Allah, menjawab seruan Allah dan RasulNya.
Diantara panggilan-panggilan Allah tersebut antara lain :
Pertama panggilan sholat. Biasanya panggilan sholat ini berbentuk suara adzan yang berulang-ulang berkumandang lima kali sepanjang 24 jam terus menerus menggema, sambung menyambung, susul menyusul antar masjid, antar tempat, antar daerah waktu seluas wilayah dunia ini selama bumi masih berputar hingga bumi ini berhenti berputar.
Panggilan sholat ini akan disambut dengan gegap gempita penuh keikhlasan beribadah oleh orang - orang beriman. Tapi bagi orang munafik , kufur, dan golongan syaetan, mereka akan menjawab dengan keengganan, kebencian, dan bahkan digambarkan dalam hadis , syaetan akan lari terbirit-birit dan terkentut-kentut.
Kedua panggilan hajji. Bagi yang beriman maka dia akan menjawab seruan itu dengan keikhlasan menjalannya walau harus mengeluarkan biaya yang besar. Akan tetapi bagi golongan kafir, munafik dan golongan pengikut syaitan, dia akan menjawab dengan keengganan dan cemoohan, padahal dia sebenarnya orang yang diberi kemampuan tapi enggan menjalankannya.
Ketiga panggilan kematian. Panggilan ini adalah panggilan mutlak yang tak terelakan, karena tidak mukmin tidak kafir pasti akan mendapat panggilan yang tak dapat ditunda dengan kemalasannya atau keenggananya.
Untuk itulah manusia harus menyadiri bahwa dirinya pasti akan dikembalikan dan dikumpulkan kepada Allah sang Pencipta, maka mulailah menata hati kita untuk menjawab segala panggilan dan perintah Allah dengan keimanan dan keikhlasan, jangan kita malah menentang dan membencinya, agar kita termasuk kedalam orang - orang yang lurus dan benar.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.