Kenapa Harga Sembako selalu Naik?
Ekbis | 2025-11-20 12:22:55Kenapa sih harga kebutuhan pokok tidak bisa stabil? Ternyata penyebabnya bukan satu, tetapi campuran banyak faktor yang saling terhubung. Mari kita bahas dengan bahasa yang super sederhana!
1. Karena Barangnya Kadang Banyak, Kadang Sedikit
Bayangkan kalau panen beras gagal karena hujan yang terlalu sering, atau cuaca panas. Sehingga hasil panen berkurang, menimbulkan stok beras di pasar sedikit, lalu otomatis harga naik. Intinya, Kalau barang langka, harganya akan naik.
Contohnya: Menjelang lebaran atau tahun baru, permintaan akan naik karena banyak orang memasak. Sehingga permintaan naik, menimbulkan stok tidak cukup, dan harga ikut naik
2. Biaya untuk Mengirim Barang itu Mahal
Indonesia adalah negara kepulauan. Misalkan, untuk pengiriman beras dari Jawa ke Kalimantan akan butuh biaya truk, biaya kapal, biaya bahan bakar (BBM), dan biaya tenaga kerja. Jadi, kalau BBM naik sedikit saja, biaya pengiriman langsung ikut naik. Akhirnya harga di pasar juga ikut naik. Intinya, Jika harga distribusi naik maka harga sembako ikut naik.
3. Ada Pedagang yang Menahan Stok (Dugaan)
Kadang saat harga mulai naik, ada pedagang atau pengepul yang sengaja menahan barang supaya stok di pasaran terlihat sedikit dan mereka menjual barang tersebut pada saat harga sudah tinggi. Kalau stok sedikit, maka harga makin naik.
4. Dari Sudut Pandang Akuntansi, Kenaikan Harga itu Logis
Misalkan, toko atau pedagang membeli barang lebih mahal sehingga mereka harus menjual lebih mahal supaya tidak rugi. Biaya operasional naik, maka harga juga ikut naik. Perusahaan juga akan membutuhkan modal lebih besar untuk membeli stok karena harganya naik. Jadi naiknya harga tidak hanya dari petani, namun juga seluruh rantai makanan.
Agar harga lebih stabil, maka pemerintah perlu:
1. Meningkatkan produksi pertanian supaya stok selalu cukup.
2. Memperbaiki distribusi supaya ongkos kirim lebih murah.
3. Mengawasi penimbunan agar pedagang nakal tidak bermain harga.
4. Menyiapkan bantuan atau operasi pasar kalau harga naik terlaluu tinggi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
