Tetap Mandi di Tengah Deadline
Gaya Hidup | 2025-11-12 07:34:54
Hidup sebagai mahasiswa tidak terlepas dari kesibukan yang luar biasa, tugas bertumpuk, jadwal kuliah padat, hingga tekanan skripsi yang menuntut konsentrasi tinggi. Namun di tengah hiruk pikuk dunia akademik, ada sebagian mahasiswa yang tetap mengutamakan mandi dan menjaga kebersihan diri sebagai bagian dari rutinitas harian. Penelitian ini menarik untuk dikaji karena mencerminkan konsistensi nilai sosial budaya dan kesadaran diri di tengah tekanan produktivitas.
Dalam konteks budaya Indonesia, mandi memiliki makna lebih dari sekadar membersihkan tubuh. Hal tersebut merupakan simbol kesopanan, kesegaran pikiran, dan penghargaan terhadap diri sendiri serta lingkungan sekitar. Mahasiswa yang tetap meluangkan waktu untuk mandi di tengah sibuknya tugas menunjukkan bentuk perlawanan halus terhadap budaya “kerja tanpa henti” yang kini marak di kalangan generasi muda. Mereka berusaha mempertahankan keseimbangan antara tanggung jawab akademik dan kebutuhan pribadi.
Penelitian ini juga mencerminkan kesadaran akan kesehatan mental dan fisik. Menjaga rutinitas kebersihan seperti mandi dapat membantu menurunkan stres dan meningkatkan fokus belajar. Kegiatan sederhana ini memberi jeda bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat sejenak di tengah beban akademik yang berat. Dalam hal ini, mandi menjadi bentuk self-care yang tidak hanya bermanfaat secara medis, tetapi juga secara psikologis.
Dari sudut pandang sosial, mahasiswa yang menjaga kebersihan diri di tengah kesibukan juga berkontribusi pada lingkungan sosial yang sehat dan positif. Dalam budaya kolektif seperti Indonesia, penampilan bersih dan rapi masih menjadi cerminan tanggung jawab sosial dan rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku ini dapat menumbuhkan kesan profesional, disiplin, serta memperkuat citra positif mahasiswa sebagai generasi terdidik.
Namun, pilihan untuk tetap mandi di tengah kesibukan tidak sekadar persoalan kebiasaan, melainkan bentuk resistensi budaya terhadap tekanan hidup modern. Ketika sebagian orang menganggap mandi bisa ditunda demi tugas, mereka yang tetap mandi memilih untuk menjaga nilai keseimbangan hidup, sebuah sikap yang mencerminkan jati diri budaya Indonesia yang menekankan keharmonisan antara jasmani, pikiran,dan sosial.
Mandi bukan hanya kegiatan rutin, melainkan simbol bahwa mahasiswa mampu mengelola waktu dan menjaga martabat diri di tengah kesibukan akademik. Dalam masyarakat yang semakin menilai manusia dari produktivitasnya, kemampuan untuk berhenti sejenak, menyegarkan diri, dan kembali dengan pikiran jernih justru menjadi bentuk kedewasaan sejati.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
