Peran Kecerdasan Buatan terhadap Profesi Akuntan
Teknologi | 2025-11-10 02:15:16
Arus revolusi digital dan revolusi industri 4.0 telah menjadikan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence atau AI) sebagai kekuatan yang tidak dapat dihindari. Revolusi Industri 4.0 merupakan transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional menurut (Angela Merkel, 2014). Di sisi lain, AI merupakan bagian dari ilmu komputer yang berusaha menciptakan kemampuan komputer untuk meniru atau bahkan melebihi kecerdasan manusia (Stancu & Duţescu, 2021).
Banyak lapangan pekerjaan yang kini menghadapi tidak hanya peluang, tetapi juga tantangan yang disebabkan oleh pengaruh AI, salah satunya adalah profesi akuntan yang membutuhkan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Profesi akuntan yang secara konvensional berperan menyediakan informasi keuangan, berada di pusat perubahan ini. Dalam menghadapi perkembangan teknologi, profesi akuntan saat ini mengalami dampak yang signifikan akibat penerapan AI. Penerapan AI ini berdampak pada berbagai aspek pekerjaan akuntan, mulai dari efisiensi dan tingkat produktivitas hingga akurasi dan peningkatan keamanan siber. Dengan adanya AI, tugas para akuntan dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga meningkatkan produktivitas dan akhirnya meningkatkan kualitas laporan keuangan.
AI menuntut para akuntan utnuk merespons cepat dan terkoordinasi dari berbagai pemangku kepentingan. Akuntan dituntut untuk segera beradaptasi terhadap perubahan teknologi agar tetap relevan, sehingga mereka dapat terus memberikan informasi keuangan yang signifikan bagi perusahaan diera digital ini. AI menawarkan berbagai manfaat dan peluang dalam aktivitas para akuntan. AI memungkinkan para akuntan untuk menghasilkan informasi keuangan yang lebih akurat dan real-time serta meminimalkan risiko kesalahan manusia. AI juga membebaskan akuntan untuk berfokus pada tugas yang lebih bernilai tambah, seperti perencanaan pajak dan analisis keuangan yang lebih mendalam.
AI membuka peluang bagi akuntan untuk mengembangkan layanan yang lebih inovatif. Akuntan akan terus mengikuti perkembangan teknologi dan memahami perubahan yang terjadi, sehingga para akuntan dapat berkolaborasi dengan teknologi baru. Hal ini memungkinkan akuntan untuk menawarkan layanan seperti forecasting keuangan, analisis data keuangan yang lebih cepat dan tepat waktu, dan akses terhadap data yang lebih mudah. Algoritma AI dapat dilatih untuk mendeteksi pola mencurigakan sehingga dapat digunakan untuk mengawasi aktivitas keuangan untuk menemukan pelanggaran keamanan.
AI memang menawarkan banyak peluang dan manfaat bagi para akuntan, namun tidak menutup fakta bahwa AI juga menghadirkan beberapa tantangan terhadap profesi akuntan. Tantangan utama para akuntan dalam menggunakan AI adalah keamanan data. Akuntan harus menjaga informasi sensitif agar tidak disalahgunakan. Akuntan juga perlu mengembangkan keterampilan baru terkait algoritma AI, statistik, dan ilmu data untuk menganalisis dan menginterpretasikan data secara efektif.
Akuntan masa kini menghadapi tantangan untuk tidak hanya mempertahankan relevansi, tetapi juga meningkan efisiensi dalam menjalankan proses akuntansi. Akuntan harus memiliki keterampilan berpikir kritis dan ketelitian yang tajam untuk menganalisis laporan keuangan. Di samping itu, pemahaman dan kemapuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru saja menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas akuntan. Dengan memanfaatkan AI yang sudah banyak berkembang saat ini, akuntan dapat mengoptimalkan produktivitas dalam menghadapi dunia bisnis saat ini. Oleh karena itu, penting bagi para akuntan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan beradaptasi dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.
Untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, para akuntan dapat meningkatkan lietrasi digital yang berkaitan dengan AI atau perangkat lunak akuntansi modern. Akuntan juga dapat mengikuti pelatihan atau pendidikan lanjutan berbasis teknologi untuk tetap relevan di era digital. Kurikulum akuntansi pada mata kuliah juga perlu diperbarui agara mencakup pembelajaran mengenai teknologi digital, sistem informasi akuntansi berbasis AI, dan etika teknologi.
AI berperan sebagai alat yang mendukung untuk mempercepat pekerjaan akuntan. Meskipun AI menguasai perhitungan, tetapi AI tidak dapat menggantikan pemikiran kritis yang dimiliki oleh para akuntan. AI memang mendukung berbagai aktivitas para akuntan, tetapi AI tidak dapat menggantikan profesi akuntan sepenuhnya. Namun, akuntan yang tidak memanfaatkan perkembangan teknologi AI tersebut akan tergantikan oleh akuntan yang menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Barung, L. & Nahak, R. 2024, ‘Dampak Perkembangan Teknologi AI yang Mengancam Profesi Akuntan Publik di Masa Depan’, JUEB: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol. 3, no. 2, Juni, pp. 28–34.
Siregar, A.D. 2024, ‘Dampak Transformasi pada Era Digital terhadap Peran Akuntan dalam Meningkatkan Efisiensi dan Keterampilan’, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Digital, vol. 2, no. 1, pp. 12–20.
Wikipedia contributors, 2025, Revolusi Industri 4.0, Wikipedia: Bahasa Indonesia, diakses 10 November 2025, https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri_4.0
Yufrizal, Y. & Maretha, D. 2025, ‘Transformasi Profesi Akuntan: Peluang dan Tantangan Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam Praktik Akuntansi’, Jurnal Akuntansi, vol. 18, no. 1, pp. 41–49.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
