Pelayanan Perawat di RSUA: Profesionalisme dan Empati
Hospitality | 2025-11-09 13:09:47Pagi itu, matahari Surabaya baru saja menembus jendela kaca besar di lobi Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA). Udara masih sejuk, tapi kesibukan sudah terasa sejak pukul tujuh pagi. Para perawat berlalu-lalang dengan langkah cepat, mengenakan seragam putih yang rapi. Di tangan mereka ada alat pemeriksaan, berkas pasien, atau kadang hanya sebotol air mineral tanda hari panjang telah dimulai.
Saya datang untuk melakukan field study, mengamati langsung bagaimana kinerja perawat di rumah sakit yang dikenal sebagai pusat pelayanan dan penelitian medis ini. Tujuannya sederhana yaitu untuk memahami bagaimana teori tentang profesionalisme dan empati yang selama ini dipelajari di bangku kuliah, benar-benar diterapkan di dunia nyata.
Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem kesehatan, perawat memainkan peran vital dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), perawat-perawat yang profesional dan berdedikasi telah menjadi contoh bagi banyak orang. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat bagaimana perawat di RSUA menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan empati.
Perawat-perawat di RSUA telah menunjukkan profesionalisme yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas dalam bidang keperawatan, dan mereka tidak ragu untuk membagikan pengetahuan mereka kepada pasien dan keluarga. Selain itu, perawat-perawat di RSUA juga memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan tim medis lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Dalam pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa perawat-perawat di RSUA sangat komunikatif dan terbuka dengan pasien dan keluarga. Mereka tidak hanya fokus pada tugas- tugas medis, tetapi juga memberikan perhatian yang besar pada kebutuhan emosional dan psikologis pasien. Hal ini membuat pasien dan keluarga merasa nyaman dan percaya diri.
Perawat-perawat di RSUA juga memiliki kemampuan untuk mengadaptasi diri dengan situasi yang berbeda-beda. Mereka dapat menangani pasien dengan kondisi yang berbeda-beda, mulai dari pasien dengan kondisi kritis hingga pasien dengan kondisi yang lebih ringan. Mereka juga dapat bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
Empati adalah salah satu aspek penting dalam pelayanan keperawatan. Perawat sebaiknya mengekspresikan empati afektif, diikuti dengan simpati dan terakhir empati kognitif. Perawat didorong untuk menunjukkan dan mempraktikkan empati afektif dan kognitif daripada menggunakan simpati namun tetap memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas (Guerrero, 2019 dikutip dalam Edi & Raisa). Perawat-perawat di RSUA telah menunjukkan empati yang besar terhadap pasien dan keluarga. Mereka dapat memahami kebutuhan dan perasaan pasien, dan memberikan respon yang tepat untuk membuat pasien merasa didengar dan dipahami
Dalam beberapa kasus, perawat-perawat di RSUA juga telah menunjukkan kemampuan untuk mengatasi situasi yang sulit dengan cara yang profesional dan empati. Mereka dapat menenangkan pasien yang cemas atau takut, dan memberikan dukungan emosional kepada keluarga pasien. Perawat-perawat di RSUA juga memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan pasien dan keluarga. Mereka dapat membuat pasien merasa nyaman dan percaya diri, sehingga pasien dapat lebih kooperatif dalam proses pengobatan.
Pelayanan perawat di RSUA telah memberikan dampak yang positif bagi pasien dan keluarga. Pasien dapat merasa nyaman dan percaya diri dalam proses pengobatan, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan. Keluarga pasien juga dapat merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi situasi yang sulit. Pelayanan perawat di RSUA juga telah memberikan dampak yang positif bagi institusi kesehatan lainnya. Perawat-perawat di RSUA dapat menjadi contoh bagi perawat-perawat lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien.
Pelayanan perawat di RSUA telah menunjukkan bahwa profesionalisme dan empati adalah kunci dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Perawat-perawat di RSUA telah menjadi contoh bagi banyak orang dalam menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan empati. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi lebih peduli dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada orang lain.
Bagi institusi kesehatan lainnya, pelayanan perawat di RSUA dapat menjadi contoh yang baik dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. Perlu dilakukan pelatihan dan pendidikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Daftar Pustaka
Suprayitno, E. & Kafil, R. F. (2020). Sikap Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan pada Pasien Paliatif. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah, 16(2), 142.
doi:10.31101/jkk.1782
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
