Dari Ponpes Istiqamah, PWM Kaltim Gaungkan Literasi Digital Berkemajuan
Agama | 2025-11-08 15:51:47
Samarinda — Literasi digital menjadi bagian penting dalam membentuk generasi cerdas bermedia. Dalam semangat itu, SMA Istiqamah Batu Besaung Samarinda mengadakan pelatihan menulis berita dan artikel bagi para ustadz, pada Jumat (7/11/2025). Acara setengah hari ini digelar di lingkungan Pondok Pesantren Istiqamah Muhammadiyah.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala SMA Istiqamah, Ustaz Arif Sarifudin, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguasaan literasi digital bagi para pendidik. “Sekarang diperlukan pengayaan terhadap literasi digital, dalam rangka meningkatkan kapasitas para guru dan santri dalam bermedia,” ujar Arif Sarifudin saat membuka acara.
Ia menambahkan, kemampuan menulis berita merupakan keterampilan yang perlu diasah dalam menghadapi derasnya arus informasi.
“Maka diperlukan pelaksanaan pelatihan penulisan berita agar para ustadz mampu menjadi komunikator dan kontributor yang baik di ruang publik,” imbuhnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber Amir Hady, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, yang juga praktisi jurnalistik dan trainer media. Ia membawakan materi berdasarkan Modul Penulisan dan Publikasi Berita untuk Reputasi Organisasi yang disusun oleh Pusat Syiar Digital Muhammadiyah.
“Modul ini tidak hanya mengajarkan cara menulis berita, tapi juga bagaimana mempublikasikannya di platform digital dan website organisasi,” jelas Amir Hady.
Dalam sesi pelatihan, para peserta diajak memahami struktur dasar berita dengan pendekatan 5W + 1H, anatomi piramida terbalik, serta teknik menulis kutipan langsung dan tidak langsung. Selain teori, peserta juga praktik membuat berita berdasarkan peristiwa yang mereka alami di lingkungan pesantren.
Menurut Amir Hady, kemampuan menulis berita akan memperkuat reputasi digital lembaga pendidikan Islam.
“Sekolah dan pesantren Muhammadiyah perlu tampil di media digital. Bukan untuk mencari sensasi, tetapi menunjukkan kiprah positif dan memberi inspirasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Suasana pelatihan berlangsung dinamis. Para peserta tampak antusias mengikuti simulasi penulisan berita dan mengunggahnya ke platform digital. “Kami jadi tahu cara membuat judul menarik dan menulis berita dengan gaya yang ringan namun informatif,” kata salah satu peserta.
Menutup kegiatan, Ustaz Arif Sarifudin menyampaikan harapan agar pelatihan ini menjadi awal bagi lahirnya penulis muda dari kalangan pondok pesantren,
Pelatihan menulis berita di Ponpes Istiqamah Samarinda ini menjadi bukti bahwa pendidikan Islam kini semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi komunikasi. Literasi digital bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan bagi generasi muda untuk berdakwah melalui pena.(Ay.1)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
