Peternakan Sehat, Peternak Cerdas: Peran Dokter Hewan dalam Pencegahan PMK
Eduaksi | 2025-11-06 19:25:22
Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK merupakan penyakit infeksius dan akut yang disebabkan oleh virus penyakit makanan dan mulut FMDV, salah satu penyakit hewan yang paling menular. Penyakit ini menyerang hewan berkuku belah atau genap seperti sapi, kambing, kuda, dan juga babi.
Menurut World Organisation for Animal Health (WOAH) terdapat tujuh tipe virus PMK didunia yaitu A, O, C, Asia, South African Teritory (SAT) 1, SAT 2, SAT 3 dan setiap virus PMK masih dipahami lagi menjadi beberapa sub tipe yang terus berkembang. Nah untuk di indonesia sendiri terdapat satu jenis virus PMK yaitu tipe O yang menyerang kuku dan mulut.
Kasus PMK ditemukan kembali pada april 2022 dijawa timur, sekitar 402 ekor sapi potong terinfeksi dikabupaten gersik dan mengalami peningkatan secara singkat, tercatat pada akhir bulan juni 2022 terdapat 19 provinsi dan 221 kabupaten/kota tertular penyakit mulut dan kuku dengan jumlah kasus 291.538 ekor sakit, 96.060 ekor sembuh 2.944 ekor potong bersyarat dan 1.733 ekor mati.
Nah, apakah kalian tahu bagaimana penularan penyakit ini dapat menyebar dengan cepat?
Sangat mudah bagi virus penyakit mulut dan kuku ini menular dari satu hewan ke hwan lainnya seperti melalui kontak langsung antara hewan, hewan sehat dan hewan yang terinfeksi. Kemudian kontak dengan tidak langsung, dengan benda-benda seperti kendaraan, pakaian, peralatan pada peternakan dan lain-lain yang terkontaminasi. Virus ini juga dapat terbawa angin dan dapat bertahan hingga jarak yang jauh, bahkan melewati laut. Pakan dan udara yang terkontaminasi juga dapat menjadi alat penularan penyakit ini.
Lalu, apa dampak dari penyakit mulut dan kuku ini?
Sangat banyak sekali dampak dari virus ini, salah satunya yang sangat berpengaruh adalah Kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari penyakit PMK ini. Penurunan produksi susu dan daging bagi industri peternakan karena penyakit tertular hewan sangat merugikan peternak, bahkan dalam kurun waktu satu bulan puluhan ternak mereka mati karena terinveksi penyakit kuku dan mulut ini karena begitu cepatnya menyebar. Sebagian peternakan di Indonesia didominasi oleh peternakan rakyat yang sebagian besar berada di peternakan, peternakan seperti ini tidak dijadikan sebagai bisnis namun sebagai tabungan atau dikenal "rojo koyo" dimana hewan yang dipelihara dan akan dijual berdasarkan kebutuhan sosial mereka, ini sangat merugikan jika harapan satu-satunya peternak adalah hewan peliharaan mereka. Penyakit ini juga menyebabkan penurunan harga sapi dibeberapa daerah karena turunnya daya beli daging oleh masyarakan karena adanya penyakit kuku dan mulut ini.
Apa peran dokter hewan dalam kasus ini?
Sangat penting adanya dokter hewan dalam kasus ini, seperti :
1. Melakukan penelitian untuk membuat vaksin, sebelum melakukan vaksin pada hewan-hewan yang sehat maka dokter hewan berperan penting untuk menemukan vaksin yang tepat agar dapat digunakan dalam upaya pencegahan virus PMK
2. Melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi, vaksinasi yang diberikan kepada hewan yang sehat agar tidak tertular penyakit kuku dan mulut, ini merupakan cara untuk mencegah agar virus PMK dapat dikendalikan.
3. Melakukan pemantauan dan pengawasan, dokter hewan perlu memantau kondisi ternak yang terinfeksi penyakit PMK agar dapat segera melakukan tindakan isolasi atau isolasi pada ternak yang sakit agar tidak menyebar ke ternak yang lain.
4. Melakukan penelitian pada hewan yang terinfeksi, para dokter hewan juga meneliti contohnya seperti apakah virusnya dapat menular pada manusia atau merupakan penyakit zoonosis ? daging hewan yang terinfeksi apakah dapat dikonsumsi? ini sangat diperlukan agar keselamatan manusia juga perlu diperhatikan. Darisinilah diketahui penyakit mulut dan kuku ini bukan merupakan penyakit zoonosis dan tidak menular pada manusia hanya menular pada hewan sesama berkuku belahan, dan dapat diketahui pula bahwa daging hewan yang terinfeksi virus PMK dapat dikonsumsi.
5. Melakukan sosialisasi, para dokter hewan melakukan sosialisasi agar masyarakat terutama peternak paham mengenai penyakit yang menyerang hewan ternak, cara agar menghambat penyebaran penyakit, apa yang harus dilakukan jika melihat tanda-tanda hewan menular penyakit.
Apakah ada tanda-tanda jika hewan ternak terserang penyakit?
Tentu saja hewan ternak yang terinfeksi penyakit kuku dan mulut akan mengalami gejala-gejala seperti : Hewan mengalami demam tinggi, terdapat luka pada mulut dan kuku, tidak mau makan dan minum, mengeluarkan air liur berlebihan. Terdapat gejala yang berbeda jika terjadi pada hewan anakan seperti kematian mendadak, tidak bisa berdiri dan dehidrasi parah.
Jadi sangat penting adanya dokterhewan disini, karena penyakit PMK merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan peternakan di Indonesia. Melalui peran dokter hewan dan pendampingan kepada peternak, penyakit kuku dan mulut akan hilang dan indonesia bebas PMK. Peternakan yang sehat dimulai dengan peternak yang cerdas.
Daftar pustaka :
World Organisation for Animal Health (WOAH). Penyakit Mulut dan Kuku. 2024. Tersedia di: [https://www.woah.org/en/disease/foot-and-mouth-disease/]
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
