Pentingnya Pilihan Kata
Eduaksi | 2025-11-03 09:43:28PENTINGNYA PILIHAN KATA
Oleh Yang Yang Merdiyatna*
Pilihan ada dalam hidup. Hidup kita harus memiliki pilihan. Manusia diciptakan dengan anugerah akal. Dengan akal, manusia diberikan kemampuan untuk berpikir. Dengan berpikir, manusia membedakan yang baik dan tidak baik, yang benar dan tidak benar, yang jahat dan tidak jahat, dan seterusnya dengan akal manusia berpikir.
pngtree-jaga-hati-lisan-indonesian-cuter-lettering-png-image_6598461.jpg (1200×1200)" />
Selain akal, manusia diberikan anugerah bahasa. Bahasa berfungsi untuk komunikasi manusia. Dengan bahasa, manusia berkomunikasi secara efektif dan efisien. Dengan demikian, anugerah bahasa itu memiliki fungsi utama untuk komunikasi.
Bahasa yang digunakan manusia untuk berkomunikasi harus bahasa yang terpilih. Manusia memilih dari sederet huruf dan angka untuk diproduksi menjadi suatu bahasa tertentu dalam komunikasi. Hal itu menunjukkan komunikasi memerlukan pemilihan kata yang baik dan benar. Dengan pilihan kata tersebut, manusia berkomunikasi secara efektif dan efisien.
Seperti halnya hidup, manusia senantiasa melakukan pilihan. Dalam berbahasa, manusia pun melakukan pilihan, yaitu pilihan kata. Kata yang akan digunakan oleh manusia perlu dipilih terlebih dahulu. Manusia perlu memikirkan terlebih dahulu, kata yang akan digunakan itu tepat atau tidak, sesuai atau tidak, dan baik atau tidak. Lebih dari itu, kata yang dipilih harus dilihat dari aspek: keterpahaman, kemudahan, dan kelembutan. Hal itu sesuai dengan pandangan Islam dalam berbahasa, yaitu perkataan yang benar (Qaulan Sadida), perkataan yang efektif (Qaulan Baligha), perkataan yang baik (Qaulan Ma’rufa), perkataan yang mulia (Qaulan Karima), perkataan yang lemah lembut (Qaulan Layina), dan perkataan yang mudah dipahami (Qaulan Maisura). Selain itu, bahasa dilihat dari keindonesiaan pun ada kemiripan. Hal itu dilihat dari ungkapan bahasa daerah. Sebagai contoh, dalam ungkapan Sunda dikenal: hade goreng ku basa, yang artinya ‘baik tidak baik dengan bahasa’. Ungkapan itu bermaksud bahwa bahasa dapat menunjukkan karakter seseorang. Selain itu, ungkapan itu pun bermaksud bahwa sesuatu itu bisa dibicarakan, bisa dikomunikasikan dengan bahasa sebagai sarananya. Dengan demikian, kita mampu bekerja sama secara tepat dan menghasilkan gagasan serta solusi dengan bahasa.
Komunikasi kerja sama di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Hal itu disebabkan Indonesia memiliki bahasa persatuan dan bahasa negara, yaitu bahasa Indonesia. Akan tetapi, potensi itu memiliki kemungkinan dua arah. Kemungkinan itu adalah arah positif dan negatif.
Positif akan digapai jika kita mampu memilih kata dalam komunikasi nasional menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ikhtiar pemilihan kata yang mudah dipahami, lemah lembut, dan mulia akan menjadikan bahasa komunikasi yang harmoni. Sebaliknya, negatif akan menerpa jika kita tidak mampu atau bahkan tidak berusaha memilih kata yang baik dan benar. Oleh karena itu, kita harus berikhtiar memilih kata yang baik dan benar.
Pilihan kata dalam bahasa Indonesia merupakan suatu keniscayaan. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Hal itu menjadikan warga negara Indonesia harus memilih kata yang baik dan benar dalam komunikasinya. Hal itu pun termasuk komunikasi antara pelayan rakyat dengan rakyat. Lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif harus mengomunikasikan layanannya dengan baik dan benar kepada seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian, pelayan rakyat mampu mengomunikasikan program layanannya secara efektif kepada seluruh rakyat Indonesia.
Dalam komunikasi nasional, para pelayan rakyat harus berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami, lemah lembut, dan mulia. Pemilihan kata yang sukar dipahami, cenderung kasar, dan terkesan menyepelekan akan menimbulkan polemik di masyarakat dan berpotensi komunikasi para pelayan rakyat dengan rakyat tidak terjalin secara efektif. Para pelayan rakyat harus memiliki pemahaman bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal itu menjadi penting karena pelayan rakyat harus memilih bahasa/kata yang baik dan benar dalam berkomunikasi.
Indonesia memiliki banyak ahli bahasa Indonesia di perguruan tinggi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pemimpin negara bisa memaksimalkan para ahli bahasa tersebut sebagai salah satu juru bicara atau juru komunikasi untuk kepentingan pelayanan rakyat secara nasional. Hal itu menunjukkan pemimpin negara berusaha memilih orang secara tepat dalam hal yang berkaitan dengan komunikasi yang secara umum dilakukan dengan bahasa Indonesia. Usaha tersebut menjadikan komunikasi para pelayan rakyat dengan rakyat akan terjalin secara efektif. Dengan demikian, komunikasi tidak akan menimbulkan polemik di masyarakat.
WhatsApp-Image-2023-12-07-at-08.44.00.jpeg (1280×1000)" />
Wallohualam.
*Penulis adalah dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
