Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tania Fauzia

Pentingnya Komunikasi Efektif Bagi Tenaga Kesehatan Masyarakat di BPJS Kesehatan

Pendidikan dan Literasi | 2025-11-02 21:06:45

Berbicara tentang dunia kesehatan tentu saja pelayanan kesehatan menjadi hal yang sangat diperhatikan. Dalam pelayanan kesehatan komunikasi memegang peranan yang tentunya tidak kalah penting. Dibalik keberhasilan dari setiap pelayan yang diberikan oleh tenaga kesehatan ada satu hal sederhana yang sangat berpengaruh yaknik komunikasi efektif.

Prespektif orang-orang ketika mendengar kata BPJS kesehatan pasti langsung terbayang dengan antrean di puskesmas atau bahkan aplikasi mobile JKN yang setiap orang diharuskan memilikinya demi menunjang kemajuan teknologi dan mempermudah pelayanan. Sejak adanya BPJS kesehatan banyak masyarakat dari pelosok desa hingga perkotaan yang terbantu dan tidak merasa terlalu khawatir soal biaya berobat. Akan tetapi, dibalik keberhasilan dari program tersebut ada satu profesi yang bekerja dibalik layar yakni tenaga kesehatan masyarakat.

Tenaga kesehatan masyarakat berbeda dari tenaga kesehatan lainnya. Meraka bukan dokter atau perawat yang terlihat langsung oleh pasien diruang rawat. Namun tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran yang besar dalam memberikan edukasi, mendata masyarakat, hingga yang membuat kebijakan kesehatan serta memastikan secara langsung program kesehatan dapat berjalan dan bekerja sesuai dengan kebutuhan.

BPJS kesehatan tidak hanya tentang biaya kesehatan saja. Di dalamnya tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran yang penting. Diantaranya

- Sebagai Verifikator

tenaga kesehatan masyarakat memiliki bekal ilmu manajemen kesehatan dan asuransi Kesehatan dengan bekal tersebut tenaga kesehatan masyarakat dapat memberikan pelayanan verifikator

- Mengoptimalkan Pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

Hal ini seperti di puskesmas — tenaga kesehatan masyarakar memiliki peran penting dalam memastikan masyarakat dapat memahami alur pelayanan BPJS, prosedur rujukan, dan hak peserta BPJS.

- Meningkatkan Literasi Kesehatan

Salah satu peran tenaga kesehatan yang sangat penting yaitu memberuka edukasi kepada masyarakat. Melalui edukasi dan kampanye publik nantinya masyarakat diharapkan dapat memahami, mengerti, dan kemudia mencegah penyakit.

Menjadi tenaga kesehatan masyarakat tidaklah mudah. Meski bukan satu-satunya, namun kemapuan komunikasi efektif tetap menjadi pondasi bagi tenaga kesehatan masyarakat.

Mereka yang langsung terjun ke lapangan tentunya berhadapan dengan berbagai karakter masyarakat. Mereka juga berhadapan langsuang dengan masyarakat dengan berbagai latar belakang yang berbeda-beda. Tenaga kesehatan masyarakat dituntut untuk memiliki keterampilan komunikasi yang baik agar nantinya dapat menyampaikan pesan dan memberi edukasi kesehatan dengan baik, membangun kepercayaan masyarakat, mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, dan tentunya menghindari kesalahpahaman masyarakat.

Keterampilan komukasi efektif tersebut membuat tenaga kesehatan masyarakat tak hanya memiliki peluang kerja di BPJS Kesehatan saja namun terdapat diberbagi lini – seperti dinas kesehatan daerah maupun provinsi, rumah sakit, puskesmas, bahkan Lembaga non-pemerintah.

Singkatnya tenaga kesehatan masyarakat merupakan “otak manajerial” dalam sistem pelayanan kesehatan dan juga dalam kebijakan serta edukasi public tentang kesehatan. Profesi tenaga kesehatan masyarakat kini menjadi garda terdepan dalam transformasi sistem kesehatan Indonesia.

Tak lupa komunikasi efektif tetap menjadi pondasi utama pelayanan kesehatan yang berkualitas. Karena pada akhirnya, mereka yang berperan besar dalam memastikan sistem berjalan lancar, masyarakat faham sehingga merujudkan masyarakat yang sehat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image