Dari Baitul Arqam Madya, Kader Muda Muhammadiyah Siap Mengabdi untuk Negeri
Agama | 2025-10-31 06:05:54
Selama empat hari, 30 Oktober hingga 2 November 2025, suasana di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Samarinda Seberang dipenuhi semangat juang kader muda Muhammadiyah. Mereka mengikuti Baitul Arqam Madya (BAM), kegiatan pengkaderan tingkat menengah yang digelar PW Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Ketua PWPM Kaltim, Adam Muhammad, menuturkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membentuk generasi pemimpin muda yang berintegritas.
“Kami ingin melahirkan pemuda yang siap menjadi negarawan, bukan sekadar penguasa. Muhammadiyah berperan memperkuat agama sekaligus menjaga politik kebangsaan,” ujarnya.
Adam juga mendorong seluruh PDPM agar menindaklanjuti kegiatan serupa di tingkat daerah.
“Setiap daerah harus melaksanakan Baitul Arqam agar kaderisasi berjalan merata dan berkelanjutan,” tambahnya.
BAM PWPM Kaltim menghadirkan instruktur dari Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Salah satunya, Nurhadianto, menyampaikan pesan inspiratif kepada peserta.
“Kegiatan ini akan penuh berkah jika didukung dan didoakan para pimpinan dan ulama. Pemuda Muhammadiyah itu laju dan lincah, tapi juga siap diingatkan bila keliru,” ujarnya.
Menurut Nurhadianto, pengkaderan merupakan jalan panjang pembentukan jiwa kepemimpinan. Ia menambahkan bahwa diaspora kader di ruang publik menunjukkan bahwa Pemuda Muhammadiyah telah berkontribusi di berbagai bidang.
Dari pihak kampus, Suprayitno, Wakil Rektor IV UMKT, menilai BAM sebagai momentum memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan gerakan kepemudaan.
“Diaspora kader di ruang publik adalah kebanggaan kita. Harapannya, ke depan lebih banyak kader Muhammadiyah yang tampil membawa nilai-nilai Islam berkemajuan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan BAM dibuka secara resmi oleh K.H. Siswanto, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur. Dalam sambutannya, Siswanto menegaskan pentingnya pengkaderan bagi kesinambungan organisasi.
“Tanpa pengkaderan, organisasi akan kesulitan dalam suksesi kepemimpinan. Muhammadiyah harus menyiapkan kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa,” tuturnya.
Dengan komposisi materi yang seimbang—antara ideologi, kepribadian, keorganisasian, dan kebangsaan—BAM diharapkan menjadi laboratorium kader yang produktif dan visioner bagi Kalimantan Timur menuju Indonesia Emas 2045.(Ay.1)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
