Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Billah Kamila

Membumikan Konsep Pelatihan Islami: Analisis Komprehensif

Pendidikan dan Literasi | 2025-10-27 14:31:19

Membumikan Konsep Pelatihan Islami: Analisis Komprehensif

"Pelatihan Manajemen Islam"

Judul Buku: Pelatihan Manajemen Islam: Berorientasi pada Peningkatan Keterampilan Menyikapi Tantangan Perubahan

Penulis: Dr. H. Aep Kusnawan, S.Ag., M.Ag, CPCE

Penerbit: EL-MARKAZI KARYA RAYA

Tahun Terbit: Desember 2022

Tebal: ± 298 halaman

ISBN: 978-623-331-449-7

Mengapa Pelatihan Perlu Sentuhan Islam ?

Perubahan adalah keniscayaan. Di tengah derasnya arus modernisasi, kemampuan beradaptasi menjadi kunci keberhasilan—baik dalam karier, organisasi, maupun kehidupan pribadi. Training atau pelatihan hadir sebagai sarana strategi untuk mengasah kompetensi dan meningkatkan keterampilan. Namun, di balik kemajuan metodologi pelatihan modern yang sering fokus pada efisiensi dan keuntungan, muncul pertanyaan mendasar: di mana posisi nilai spiritual dan etika dalam proses pelatihan manusia itu sendiri?

Buku “Manajemen Training Islam” karya Dr. H. Aep Kusnawan hadir menjawab pertanyaan ini. Ia tidak sekadar pedoman manajerial, tetapi menawarkan paradigma baru: pelatihan yang berpijak pada nilai-nilai tauhid dan akhlak Islam. Buku ini memadukan teori manajemen kontemporer dengan landasan spiritual, menjadikan pelatihan tidak hanya fokus pada peningkatan kinerja, tetapi juga pembentukan karakter dan keimanan.

Membedah Tiga Pilar Utama Pelatihan Islam

Struktur buku ini mengikuti alur manajemen pelatihan dari tahap perencanaan hingga evaluasi, namun setiap tahapnya diwarnai oleh semangat Islamisasi ilmu. Secara umum, isi buku dapat disimpan dalam tiga pilar utama:

A. Pilar 1 ( Dasar Dan Filosofi Pelatihan Islam )

Pada bab pertama dan kedua, penulis membangun fondasi filosofis mengapa pelatihan dalam pandangan Islam memiliki kedudukan penting. Ia menegaskan bahwa pelatihan sejatinya melekat dalam kehidupan manusia — mulai dari bayi yang belajar berjalan hingga sufi yang melatih hati dalam dzikir.

Penulis menempatkan pelatihan sebagai bagian dari fungsi manusia sebagai 'abdullah (hamba Allah) dan khalīfah fi al-ardl (pemimpin di bumi). Pelatihan bukan sekedar peningkatan kompetensi profesional (habluminannas), tetapi juga sarana pengokohan spiritualitas dan ketaatan (habluminallah).

Konsep pelatihan dan manajemen pelatihan dijelaskan secara komprehensif, memadukan pendekatan ilmiah modern seperti desain penilaian kebutuhan dan evaluasi dengan nilai-nilai sunnatullah dan semangat ijtihad dalam Islam.

B. Pilar 2 ( Proses Dan Metodologi Pelatihan Islam )

Bagian ini merupakan inti dari buku. Penulis memaparkan secara sistematis tahapan manajemen pelatihan yang diislamisasikan, mulai dari analisis kebutuhan hingga pelaksanaan.

1. Analisis Kebutuhan (TNA Islami): Tidak hanya meninjau aspek teknis, analisis ini terfokus pada kemaslahatan umat (maslahah 'āmmah) dan peningkatan spiritualitas peserta.

2. Perencanaan dan Pengorganisasian: Proses perencanaan meliputi penentuan tujuan, target peserta, kurikulum, dan pemilihan pelatih. Seorang trainer ideal tidak hanya kompeten secara ilmu, namun juga berakhlak dan memiliki integritas.

3. Pelaksanaan Pelatihan Islami: Metode pelatihan seperti ceramah, simulasi, dan diskusi yang dijalankan dalam suasana ta'awun (tolong-menolong) dan niat yang ikhlas. Tujuannya adalah menghasilkan 'amal ṣāliḥ yang berdampak nyata bagi peserta dan masyarakat.

C. Pilar 3 ( Evaluasi Dan Pertanggungjawaban )

Dua bab terakhir menyoroti pentingnya kontrol kualitas dan akuntabilitas dalam pelatihan. Evaluasi tidak cukup diukur dari peningkatan keterampilan (reaksi, pembelajaran, perilaku), melainkan juga dari keberkahan, perubahan akhlak, dan dampak sosial.

Dalam bab pelaporan, penulis memasukkan prinsip mas'ūliyyah (tanggung jawab) dengan Surah Al-Isra ayat 36 — bahwa setiap tindakan, pendengaran, dan penglihatan akan dimintai pertanggungjawaban. Dengan demikian, pelatihan administrasi bukan sekedar prosedur teknis, melainkan bagian dari ibadah dan etika profesional.

Penilaian Kritis Terhadap Buku

A. Maksud Dan Keberhasilan Penulis

Tujuan utama buku ini adalah menghadirkan model pelatihan manajemen yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam. Dalam hal ini, penulis berhasil dengan sangat baik. Ia tidak sekedar “menempelkan” ayat dan hadis pada teori Barat, tetapi mengekstraksi prinsip manajerial langsung dari ajaran Islam, lalu melekatkannya dengan konsep modern. Pendekatan ini membuat Islamisasi yang ditawarkan terasa autentik dan aplikatif.

B. Kualitas Tulisan Dan Bahasa

Bahasa yang digunakan lugas, mengalir, dan mudah dipahami. Istilah Arab seperti ta'awun, maslahah, atau mas'ūliyyah selalu diberi penjelasan, sehingga pembaca dari berbagai latar belakang tetap bisa mengikuti alur dengan nyaman. Meski padat informasi, buku ini tetap komunikatif dan layak dijadikan referensi studi serius.

C. Manfaat, Kebaruan Dan Kompetensi Penulis

Isi buku ini sangat bermanfaat, terutama bagi:

1. Akademisi dan peneliti yang menekuni Manajemen SDM Islami atau Pendidikan Islam.

2. Pelatihan Praktisi yang ingin membangun pelatihan berorientasi spiritual dan etis.

3. Mahasiswa sebagai bahan terbuka yang sistematis dan reflektif.

Latar belakang Dr. Aep Kusnawan yang menggabungkan kompetensi akademis dan profesional (CPCE) membuat buku ini berdiri di atas fondasi yang kuat. Kebaruan utamanya terletak pada penyatuan konsep niat, kemaslahatan, dan dampak akhlak sebagai dimensi pelatihan evaluasi—sesuatu yang jarang disentuh dalam literatur MSDM konvensional.

D. Penyajian Dan Daya Tarik

Dari segi struktur, buku ini disajikan secara sistematis dengan argumentasi yang rapi. Referensinya beragam—mulai dari teori manajemen modern hingga dalil Al-Qur'an dan hadis. Secara visual, formatnya akademis dan serius, cocok untuk kalangan dosen, pelajar, dan praktisi. Bagi pembaca umum, mungkin penyertaan ilustrasi atau tabel akan menambah daya tarik, namun substansinya sudah sangat kuat dan bernas.

Kesimpulan Dan Rekomendasi

Buku “Manajemen Training Islam” merupakan kontribusi berharga bagi pengembangan ilmu sumber manajemen daya manusia berbasis nilai Islam. Ia menegaskan bahwa pelatihan bukan hanya sarana meningkatkan keterampilan, tetapi juga media pembentukan jiwa yang shalih dan bertaqwa.

Aep Kusnawan sukses menjembatani dua ranah ilmu — manajemen modern dan ajaran Islam — dengan cara yang elegan dan aplikatif. Bahasa yang jernih, gagasan yang segar, serta refleksi mendalam menjadikan buku ini wajib dibaca oleh:

1. Praktisi HRD dan trainer yang ingin menerapkan pelatihan bernuansa spiritual.

2. Dosen dan mahasiswa di bidang Manajemen Pendidikan Islam, MSDM, dan pelatihan profesional.

Buku ini mengingatkan kita bahwa pelatihan bukanlah biaya (cost), tetapi investasi bernilai dunia dan akhirat. Ia membumikan pesan bahwa keberhasilan sejati bukan hanya pada peningkatan keterampilan, melainkan pada tumbuhnya manusia yang berilmu, berakhlak, dan diridhai Allah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image