Pelatihan Manajemen Reputasi Digital, Muhammadiyah Jepara Siap Hadapi Tantangan Era Informasi
Agama | 2025-10-26 14:44:23Jepara, 26 Oktober 2025 — Dalam upaya memperkuat citra dan eksistensi organisasi di tengah arus informasi digital yang semakin cepat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara menggelar Pelatihan Manajemen Reputasi Digital Organisasi pada Ahad, 26 Oktober 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula PDM Jepara ini diikuti oleh seluruh perwakilan cabang Muhammadiyah se-Kabupaten Jepara, Ortom (Organisasi Otonom), serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Acara resmi dibuka oleh Ketua PDM Jepara, KH. Fahrurrozi, S.E., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya penguasaan teknologi informasi dan kemampuan mengelola reputasi di era digital.
“Dakwah Muhammadiyah tidak boleh berhenti pada mimbar dan majelis taklim saja. Kita juga harus mampu berdakwah di dunia maya dengan cara yang cerdas dan beretika. Reputasi digital adalah wajah kita di mata masyarakat luas,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Menurut KH. Fahrurrozi, tantangan yang dihadapi organisasi di era modern bukan hanya pada bidang sosial dan keagamaan, tetapi juga pada kemampuan menjaga nama baik dan kepercayaan publik di ruang digital. “Satu unggahan di media sosial bisa menjadi citra positif atau sebaliknya, jika tidak dikelola dengan bijak,” tambahnya.
Pelatihan ini menghadirkan Muhammad Ulin Nuha, S.Pd., seorang praktisi komunikasi dan penggiat literasi digital, sebagai instruktur utama. Dalam paparannya, Ulin Nuha menyampaikan berbagai strategi dalam membangun reputasi digital organisasi, mulai dari pengelolaan konten media sosial, komunikasi publik yang efektif, hingga pencegahan penyebaran informasi negatif atau hoaks.
“Manajemen reputasi digital bukan sekadar menghapus komentar buruk atau memperbanyak postingan positif,” jelas Ulin Nuha. “Yang terpenting adalah membangun kepercayaan publik melalui konsistensi pesan, kejujuran informasi, dan respons yang cepat terhadap isu-isu yang muncul.”
Ia juga menekankan bahwa reputasi digital harus dikelola dengan pendekatan profesional. “Setiap cabang dan amal usaha Muhammadiyah perlu memiliki pengelola media yang memahami prinsip komunikasi persuasif dan etika bermedia. Dunia digital adalah ruang dakwah yang sangat luas, tetapi juga sensitif,” tuturnya.
Peserta tampak antusias mengikuti sesi pelatihan yang dikemas secara interaktif dengan simulasi pembuatan konten dan analisis kasus reputasi digital organisasi. Beberapa peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari kegiatan ini.
Salah satu peserta, perwakilan dari PCM Welahan, menyampaikan kesan positifnya. “Selama ini kami aktif di media sosial, tetapi belum memahami sepenuhnya bagaimana cara menjaga citra lembaga. Pelatihan ini membuka mata kami tentang pentingnya strategi komunikasi digital,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PDM Jepara berharap seluruh unsur Muhammadiyah di daerah mampu mengelola media dan reputasi secara terarah serta sesuai nilai-nilai Islam. Penutupan acara diwarnai dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta dan ucapan terima kasih dari panitia kepada narasumber.
“Insyaallah, pelatihan seperti ini akan terus kami adakan secara berkala,” kata KH. Fahrurrozi menutup kegiatan. “Kita ingin seluruh cabang dan amal usaha Muhammadiyah di Jepara menjadi teladan dalam berdakwah dan berkomunikasi di ruang digital yang beradab.”
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Muhammadiyah Jepara menunjukkan kesiapannya menghadapi tantangan zaman sekaligus menegaskan komitmennya untuk terus beradaptasi dalam berdakwah di era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan.
Kontributor berita : Aziz Mayong
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
