Gerakan Islam Berkemajuan: Menjawab Tantangan Zaman dengan Iman dan Ilmu
Agama | 2025-10-26 14:25:55
Gerakan Islam Berkemajuan merupakan konsep yang lahir dari semangat pembaruan (tajdid) dalam Islam, yaitu upaya untuk mengembalikan ajaran Islam pada nilai-nilai aslinya yang murni, sekaligus menyesuaikannya dengan perkembangan zaman. Istilah ini banyak dikenal melalui gerakan Muhammadiyah, namun sejatinya menjadi semangat universal bagi umat Islam untuk terus maju tanpa meninggalkan dasar-dasar keimanannya.
Islam Berkemajuan menekankan keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal. Iman menjadi fondasi spiritual, ilmu menjadi sarana rasional untuk memahami dan mengelola kehidupan, sementara amal menjadi wujud nyata dari keimanan dalam tindakan sosial. Gerakan ini menolak sikap jumud (statis) dan fatalistik, karena Islam sejatinya mendorong umatnya untuk berpikir, bekerja keras, serta berinovasi demi kemaslahatan umat manusia.
Dalam konteks sosial, Islam Berkemajuan mendorong terciptanya masyarakat yang adil, sejahtera, dan beradab. Prinsip keadilan sosial, penghormatan terhadap hak asasi manusia, serta toleransi terhadap perbedaan menjadi nilai penting dalam gerakan ini. Umat Islam tidak hanya dituntut menjadi pribadi saleh secara ritual, tetapi juga harus memiliki kepedulian sosial dan tanggung jawab terhadap kemajuan bangsa.
Selain itu, Gerakan Islam Berkemajuan juga menegaskan pentingnya pendidikan dan penguasaan teknologi sebagai jalan menuju kemandirian umat. Dengan pendidikan yang berlandaskan nilai Islam, diharapkan lahir generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan global.
Dengan demikian, Islam Berkemajuan bukan sekadar slogan, melainkan gerakan moral, intelektual, dan sosial yang berupaya menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Melalui semangat ini, umat Islam diharapkan dapat tampil sebagai agen perubahan yang membawa kemajuan bagi peradaban manusia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
