Vella Attaqi
Membangun SDM Muslim yang Cerdas, Profesional dan Spiritual
Eduaksi | 2025-10-25 13:50:49
Judul Buku: Manajemen Training Islam: Berorientasi pada Peningkatan Skill Menyikapi Tantangan Perubahan
Penulis : Dr. H. Aep Kusnawan, S.Ag., M.Ag., CPCE
Penerbit: El-Markazi
Di tengah cepatnya perubahan sosial, teknologi, dan pola kerja manusia, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara moral dan spiritual menjadi semakin mendesak. Banyak lembaga pelatihan modern memang berhasil mencetak individu yang kompeten secara teknis, namun sering kali gagal membentuk pribadi yang beretika dan berjiwa sosial.
Dalam konteks inilah, buku Manajemen Training Islam karya Dr. H. Aep Kusnawan, S.Ag., M.Ag., CPCE hadir membawa perspektif baru. Buku setebal hampir tiga ratus halaman ini berupaya menghadirkan konsep pelatihan (training) yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam bukan hanya sekadar manajemen teknis, melainkan juga pembinaan moral dan spiritual.
Beliau memandang pelatihan bukan sekadar proses peningkatan keterampilan, tetapi juga bagian dari ibadah dan dakwah. Ia menjelaskan bahwa dalam Islam, setiap kegiatan pengembangan diri merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT selama dilakukan dengan niat yang benar dan tujuan yang bermanfaat bagi umat.
Dalam buku ini, penulis menguraikan berbagai aspek penting dari manajemen training berbasis Islam, mulai dari pengertian, tujuan, dan fungsi hingga bagaimana prinsip-prinsip Al-Qur’an dan Hadis menjadi dasar pembentukan sistem pelatihan yang efektif.Konsep manajemen yang dikenal dalam dunia modern seperti planning, organizing, actuating, controlling dijelaskan ulang dengan pendekatan Islam yaitu tadbir (perencanaan), ta’lim (pengajaran), tarbiyah (pendidikan), dan ta’dib (pembentukan adab).
Dengan demikian, beliau juga menegaskan bahwa Islam sejatinya telah memiliki fondasi manajemen yang kuat jauh sebelum teori Barat berkembang.Buku ini terdiri dari beberapa bagian besar yang disusun secara sistematis. Bab pertama membahas dasar-dasar manajemen training Islam, termasuk objek kajian, fungsi, dan perbandingan istilah dengan ilmu lain. Di bagian ini, penulis menekankan bahwa manajemen training Islam memiliki ciri khas: memadukan dimensi akademik, sosial, dan spiritual dalam satu kesatuan yang utuh.
Bab-bab berikutnya mengulas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan Islam. Dalam tahap perencanaan, pelatih (trainer) perlu memahami kebutuhan peserta dan merancang pelatihan yang sesuai dengan konteks sosial serta nilai keagamaan mereka. Tahap pelaksanaan ditekankan pada keteladanan, keterlibatan aktif, dan pembelajaran reflektif.
Sedangkan tahap evaluasi tidak hanya mengukur hasil, tetapi juga perubahan sikap, motivasi, dan akhlak peserta.Menariknya, buku ini juga membahas isyarat hadis dan ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan manajemen. Misalnya, ayat-ayat tentang amanah, tanggung jawab, dan kerja sama, serta hadis-hadis tentang pentingnya belajar dan mengajarkan ilmu.
Dengan pendekatan ini, pelatihan tidak hanya menjadi aktivitas duniawi, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.Buku ini menanamkan lima nilai utama yang harus menjadi pondasi dalam setiap kegiatan pelatihan Islam:
1. Amanah, kepercayaan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
2. Ihsan, bekerja dengan kualitas terbaik karena kesadaran akan pengawasan Allah.
3. Musyawarah, menjadikan komunikasi dan kerja sama sebagai kunci keberhasilan.
4. Maslahah, mengutamakan kemanfaatan bagi masyarakat luas.
5. Tawakkal, bersandar kepada Allah setelah upaya maksimal dilakukan.
Nilai-nilai ini tidak hanya memperkaya substansi pelatihan, tetapi juga membentuk etika kerja Islami yang berkelanjutan.
Kelebihan utama buku ini terletak pada kemampuannya mengintegrasikan teori manajemen modern dengan prinsip-prinsip Islam secara harmonis. Penulis tidak hanya meminjam istilah, tetapi juga menyusun argumen yang kuat tentang bagaimana konsep Islam mampu menjawab tantangan dunia kerja modern. Selain itu, gaya bahasanya akademik namun tetap komunikatif, sehingga dapat diakses oleh mahasiswa, dosen, maupun praktisi pelatihan. Buku ini juga memberikan kerangka teoritis yang solid bagi pengembangan kurikulum pelatihan berbasis karakter dan keimanan.
Meski demikian, buku ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, minimnya contoh kasus empiris membuat konsepnya terasa lebih teoritis daripada praktis. Akan lebih menarik bila penulis menyertakan studi lapangan dari lembaga pelatihan Islam atau pesantren. Kedua, referensi manajemen global masih terbatas, padahal hal itu dapat memperkaya dialog antara teori Islam dan teori manajemen internasional. Namun, kekurangan tersebut tidak mengurangi nilai akademik buku ini. Justru hal ini membuka peluang penelitian lanjutan bagi akademisi dan praktisi untuk mengembangkan model pelatihan Islam berbasis bukti empiris Melalui buku ini beliau ingin menegaskan bahwa pelatihan dalam Islam bukan semata membentuk pekerja yang produktif, tetapi manusia yang bermartabat dan berakhlak. Seorang trainer Muslim idealnya adalah pendidik, pemimpin, sekaligus teladan moral yang menginspirasi peserta untuk berubah lebih baik, baik di dunia kerja maupun kehidupan sosial.
Buku ini juga sangat relevan bagi dunia pendidikan tinggi yang kini mulai mengembangkan konsep Service Learning dan Experiential Education. Nilai-nilai dalam Manajemen Training Islam dapat memperkuat aspek spiritual dan sosial dari program-program tersebut.
Vella Attaqi Suryana Putri, Jurusan Bimbingan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
