Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammadiyah Kalimantan Timur

Ustadz Agus Suwarto: Hidup Tenang dengan Sabar dan Syukur

Agama | 2025-10-21 21:26:05
“Sabar itu akar yang kuat, dan syukur adalah buah manisnya,” ujar Ustadz Agus Suwarto Edi, M.Sos dalam pengajian rutin PCM Sungai Pinang, Selasa (21/10/2025).

Pengajian rutin Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sungai Pinang yang digelar di Masjid Al Ihsan 2, Jalan Merdeka 5 Samarinda, Selasa (21/10/2025) malam, kembali menjadi ajang pencerahan batin bagi jamaah. Hadir sebagai penceramah, Ustadz Agus Suwarto Edi, M.Sos — Wakil Ketua Majelis Tabligh PWM Kalimantan Timur — membawakan materi bertema “Sabar dan Syukur.”

Dalam ceramahnya, Ustadz Agus menekankan bahwa dua sifat ini merupakan pilar utama kehidupan seorang Muslim. “Ujian hidup adalah keniscayaan. Kadang kita diberi kesulitan, kadang kemudahan. Dua-duanya ujian. Maka yang satu harus dihadapi dengan sabar, yang satunya lagi disyukuri,” tuturnya.

Ia mengutip firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 155–157 tentang janji kabar gembira bagi orang-orang yang sabar saat ditimpa musibah. “Sabar itu cahaya,” katanya mengutip hadis riwayat Muslim, “karena dengan sabar, kita menahan diri dari keluh kesah, dan menerima takdir dengan lapang dada.”

Lebih lanjut, Ustadz Agus menjelaskan tiga bentuk kesabaran: menghadapi musibah, menjalankan ketaatan, dan menjauhi maksiat. Sebagai contoh teladan, ia menyinggung kisah Nabi Ayyub AS yang tetap tegar meski kehilangan segalanya. “Dari beliau kita belajar bahwa sabar bukan berarti diam, tapi tetap berjuang tanpa mengeluh,” ujarnya.

Tak hanya tentang sabar, Ustadz Agus juga mengajak jamaah memperkuat rasa syukur. Ia mengutip QS. Ibrahim ayat 7: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu.”

“Syukur itu bukan hanya ucapan Alhamdulillah, tapi juga tindakan nyata — menggunakan nikmat Allah untuk kebaikan,” jelasnya.

Dalam penutup ceramahnya, Ustadz Agus mengajak jamaah menjadikan sabar dan syukur sebagai gaya hidup. “Sabar di masa sulit, syukur di masa lapang. Dua-duanya harus jalan bersama. Dari keseimbangan inilah lahir ketenangan hidup dan kedekatan dengan Allah,” pungkasnya.

Pengajian berlangsung khusyuk hingga waktu Isya, diikuti oleh jamaah Muhammadiyah dan Aisyiyah setempat.(Ay.1)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image