Masjid Bukan Tempat Tua, Tapi Tempat Tumbuh
Agama | 2025-10-18 10:18:42
Pangkalpinang - Alhamdulillah, pada kajian Spesial Edition kali ini, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur melalui Wakil Ketua, dr. Muhammad Sholihin Fanani, S.Ag., M.PSDM, hadir secara langsung menyampaikan materi bertema “Masjid Bukan Tempat TUA, Tapi Tempat TUMBUH.” Kajian ini menjadi spesial karena disampaikan di sela kegiatan Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bangka Belitung yang berlangsung di Swiss-Belhotel Pangkalpinang. Dalam kesempatan ini, beliau tidak sendiri — kajian live streaming PWM Babel ini kembali dipandu oleh host muda dari Ortom HW, Artika Salsabila.
Kajian ini mengangkat kesadaran penting tentang peran masjid di era modern. Selama ini, banyak orang menganggap masjid hanya sebagai tempat “tua” — tempat ibadah orang dewasa dan lanjut usia. Padahal, masjid sejatinya adalah tempat “tumbuh” — tempat berkembangnya generasi muda yang belajar, beribadah, berdakwah, bermain, serta membangun peradaban. Dalam penjelasan Ust. Sholihin, anak-anak yang datang ke masjid tidak perlu dimarahi hanya karena membuat sedikit keramaian. Sebaliknya, mereka perlu ditegur dengan cara yang bijak, dibina, diberi nasihat, dan bahkan diberikan reward agar semangat berbuat kebaikan tumbuh sejak dini. Dari sinilah akan lahir calon-calon remaja masjid yang cinta pada rumah Allah.
Beliau juga mengingatkan bahwa dulu remaja masjid menjadi ujung tombak kegiatan di banyak lingkungan. Kini, keberadaan dan perannya mulai jarang terlihat. Inilah saatnya para pemuda dan pemudi bangkit kembali membentuk remaja masjid yang kreatif dan aktif. Masjid seharusnya menjadi ruang yang hidup dengan berbagai kegiatan positif — mulai dari makan gratis, belajar mengaji, permainan edukatif, hingga pembinaan karakter. Pengurus masjid atau takmir pun dianjurkan memberi penghargaan kecil, seperti pakaian atau hadiah, kepada anak-anak yang rajin ke masjid dan menjaga kerapian shaf salat, bukan malah menghardik mereka. Pendekatan kasih sayang dan pembiasaan positif diyakini akan membuat mereka betah dan mengajak teman-temannya datang ke masjid.
Menutup kajian ini, Ust. Sholihin berpesan bahwa masjid adalah tempat berkumpul, belajar, dan mempererat persaudaraan umat. Sudah saatnya remaja masjid kembali dihidupkan agar berbagai kegiatan yang bermanfaat menjadi daya tarik masyarakat luas untuk kembali meramaikan masjid. Bahkan, beliau menyarankan agar Ortom ikut berperan aktif dengan membentuk bidang khusus remaja masjid, sehingga masjid menjadi pusat aktivitas positif anak muda — belajar, berkreasi, dan memakmurkan rumah Allah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
