Berliandira Razita
Analisis Pelayanan Administrasi Rumah Sakit sebagai Komponen Penting dalam Sistem Kesehatan Masyarakat
Rubrik | 2025-10-14 20:18:57
Pelayanan administrasi merupakan salah satu bentuk pelayanan yang termasuk ke dalam komponen penting sistem pelayanan rumah sakit. Namun, seringkali pelayanan ini dianggap tidak terlalu krusial seperti halnya pelayanan medis. Padahal, pelayanan administrasi di rumah sakit adalah langkah awal yang dapat menjembatani pasien dengan tenaga kesehatan.
Dalam bidang kesehatan masyarakat, pelayanan administrasi tidak hanya sekadar bertugas mengelola data dan kegiatan administratif, melainkan juga mengatur alur pelayanan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasien secara efisien, akurat, dan merata. Selain itu, data yang diperoleh dari pelayanan administrasi, seperti jumlah kunjungan pasien, jenis penyakit, dan pola rujukan, merupakan salah satu sumber informasi penting untuk analisis epidemiologi dan perencanaan program kesehatan masyarakat. Jika pencatatan data tidak akurat atau belum terintegrasi, maka perencanaan kebijakan kesehatan juga akan terhambat.
Dari hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pelayanan administrasi di salah satu rumah sakit, ada dua hal yang menjadi fokus utama, yaitu berkaitan dengan sistem dan sumber daya manusia. Kegiatan administrasi sendiri mencakup pendaftaran identitas pasien, pencatatan rekam medis, penjadwalan layanan yang akan diterima, serta pengelolaan pembayaran. Verifikasi data pasien juga sudah dilakukan dengan menggunakan sistem elektronik, atau yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Menurut N.D. Sari & Putra (2023), salah satu faktor utama yang mendorong perkembangan SIMRS di Indonesia adalah kebijakan pemerintah yang mewajibkan penerapannya di rumah sakit untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan rumah sakit.
Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia, sikap petugas administrasi sangat menentukan kenyamanan pasien. Sebagian besar petugas yang ada sudah bersikap ramah dan tanggap, utamanya kepada pasien lansia. Pada jam-jam tertentu dengan kondisi pasien yang ramai, menyebabkan waktu tunggu pasien menjadi lebih lama. Hal ini juga menyebabkan beberapa petugas terlihat terburu-buru dan kurang komunikatif dalam menjelaskan terkait pelayanan rumah sakit, yang mana hal tersebut dapat menurunkan kesan profesionalitas dan kenyamanan pasien terhadap layanan rumah sakit.
Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut, diperlukan adanya kerjasama antara pihak rumah sakit dan juga pasien. Pihak rumah sakit perlu untuk terus mengadakan pelatihan rutin untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan etika pelayanan. Tidak hanya itu, pihak rumah sakit juga harus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kualitas pelayanan administrasi sebagai bentuk upaya peningkatan mutu rumah sakit. Pasien yang datang juga diharapkan untuk mengikuti seluruh prosedur yang ada dengan tertib dan memanfaatkan layanan yang disediakan dengan baik.
Secara keseluruhan, pelayanan administrasi di rumah sakit tersebut sudah cukup baik dan mulai beradaptasi dengan penggunaan sistem digital. Meskipun demikian, hal-hal seperti manajemen waktu dan keterampilan komunikasi petugas perlu untuk terus ditingkatkan. Perbaikan pada aspek-aspek tersebut dapat meningkatkan efisiensi layanan sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap mutu rumah sakit.
Penulis: Berliandira Razita, Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
