Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rafael Partogi Octavianovic Simarmata

Kulit Leopard Gecko: Kulit Ajaib yang Menolak Air

Pets and Garden | 2025-10-08 01:42:11
Sumber: reptiles.swelluk.com

Leopard gecko (Eublepharis macularius) atau dalam bahasa Indonesia disebut tokek macan tutul selama ini lebih dikenal oleh masyarakat luas, terutama pegiat reptil karena bentuknya yang kecil dan imut berbeda dengan tokek-tokek pada umumnya. Namun, di balik popularitas itu, masih ada banyak hal yang perlu diketahui tentang keunikan dari hewan yang satu ini. Salah satu keunikan leopard gecko adalah kemampuan kulitnya yang dapat menolak atau tidak menyerap air dari luar.

Menurut Dr Jendrian Riedel, Ahli Morfologi Evolusi sekaligus Peneliti di Bremen University of Applied Sciences, kulit pada leopard gecko tidak sepenuhnya menolak air, tetapi terdapat udara yang terperangkap sehingga membuat air sulit menempel dan menembus kulit (Efek Hidrofobik).

“Tokek memiliki integumen yang sangat hidrofobik. Kami memperkirakan bahwa, karena tanahnya kotor dan penuh dengan patogen, sifat hidrofobik yang tinggi akan berkembang seiring dengan penggunaan mikrohabitat terestrial.” jelasnya.

Kulit pada leopard gecko—dikenal sebagai kulit hidrofobik—terbuat dari sisik-sisik yang terlihat seperti kubah bundar di bawah mikroskop. Di setiap kubah ini, ditutupi dengan rambut-rambut kecil atau duri-duri mikro. Lapisan duri-duri mikro itulah yang mencegah air mencapai kulit leopard gecko.

Fungsi kulit kadal yang bersifat hidrofobik adalah menjaga permukaan integumen bebas dari kotoran dan serpihan, kemampuan membersihkan diri sendiri, memfasilitasi pencegahan perendaman, memiliki kemampuan berenang yang maju, hingga mengurangi rasa dingin akibat penguapan yang disebabkan oleh akumulasi air pada permukaan non-hidrofobik. Dengan kata lain, kulit ini adalah “spesialis” yang membantu atau mempercepat proses perontokan kulit dan mengendalikan suhu tubuhnya.

Penyebaran Alami dan Perkembangbiakan

Leopard gecko secara alami tersebar di padang rumput dan gurun tandus berbatu di Afghanistan, India Barat Laut, Pakistan, Iran, dan Nepal. Di alam liar, sama seperti namanya, leopard gecko tentu memiliki ciri khas berupa tanda-tanda seperti macan tutul di sepanjang tubuhnya.

Meski begitu, sekarang sudah banyak leopard gecko yang sudah hidup di penangkaran. Apalagi saat kepopuleran leopard gecko yang membludak pada tahun 2015. Perkembangbiakan yang cukup mudah untuk dllakukan, membuat banyak masyarakat mau untuk melakukannya dan tidak sedikit yang memperjual-belikannya.

Terdapat beberapa hal yang membuat banyak masyarakat mau memelihara leopard gecko. Beberapa diantaranya adalah karena umumnya jinak, memiliki penampilan yang sangat menggemaskan, serta morph-nya yang banyak dan unik membuat. Apalagi, banyak pegiat reptil yang menyarankan pegiat reptil pemula untuk memeliharanya.

Peran Air dalam Kehidupan

Sebagai pegiat reptil, memandikan gecko merupakan hal yang sayang krusial untuk dilakukan. Tentu hal ini sangat tidak dianjurkan untuk dilakukan untuk hewan gurun yang memiliki kulit hidrofobik seperti gecko, karena dapat membuat gecko stress. Namun tidak menutup fakta bahwa gecko menggunakan air untuk beberapa alasan tertentu.

“Fungsi yang diusulkan dari permukaan hidrofobik di alam adalah untuk menjaga permukaan integumen bebas dari kotoran dan serpihan, yang dapat secara serius menghalangi fungsi kulit lainnya,” tegas Dr Jendrian Riedel.

Dalam termoregulasinya, leopard gecko mengendalikan suhu tubuhnya dengan mencari area berjemur yang hangat dan tempat persembunyian yang sejuk. Sebelum masuk tempat persembunyiannya, gecko mungkin merendam kakinya di air dingin sebelum pergi ke tempat persembunyiannya.

Meski sumber utama hidrasi gecko adalah makanannya, yaitu serangga. Namun, jika serangga yang mereka makan tidak mengonsumsi buah dan sayuran berkualitas tinggi yang menghidrasi, gecko biasanya akan meminum air untuk menambah kelembaban yang tidak mereka dapatkan dari serangga yang mereka makan. Semakin sering gecko minum, artinya kandung air dari makanannya juga semakin sedikit.

Tak hanya itu, air juga bermanfaat untuk proses perontokan kulit pada leopard gecko. Meski membuat mereka stress, terkadang mereka berendam di air dangkal untuk membantu proses perontokan yang sulit.

Menginspirasi Teknologi Modern

Para ilmuwan dapat belajar banyak dari mengamati alam. Telah banyak sekali teknologi-teknologi yang tersebar ke seluruh dunia, karena terinspirasi oleh hewan. Salah satunya adalah teknologi stabilisasi kamera yang terinspirasi dari kepala ayam.

Tentunya, para ilmuwan juga tertarik untuk mereplikasi bagaimana kulit tokek menolak air. Permukaan hidrofobik yang terdapat pada gecko digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk jendela, panel surya, pembangkit listrik, permukaan yang tidak akan membeku, dan kaca yang tidak akan berembun. Selain dapat menjaga permukaan tetap kering, permukaan hidrofobik alaminya dapat membersihkan diri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image