Dari Pesantren ke Panggung Dunia: Prestasi Gemilang Mahasantriwati Ar Raayah di MQKI 2025
Kabar Pesantren | 2025-10-07 13:38:27
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Mahasantriwati Pondok Pesantren Ar Raayah Sukabumi. Annisa Tsabita, sukses meraih Juara 3 pada ajang Musabaqah Qiraatul Kutub Internasional (MQKI) 2025 tingkat Marhalah Ulya bidang Tarikh. Saat ini ananda menempuh studi pada Semester I Prodi Pendidikan Bahasa Arab Institut Muslim Cendekia asal Sambas, Kalimantan Barat. Meskipun demikian, tidak menjadi penghalang baginya untuk mewakili Kabupaten Sukabumi dan Pondok Pesantren Berbasis Perguruan Tinggi tempatnya menimba ilmu syar'i.
Ajang MQKI yang digelar secara internasional ini menjadi wadah bergengsi bagi para santri dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara untuk menunjukkan kemampuan dalam memahami dan menelaah literatur klasik Islam. Melalui dedikasi, ketekunan, dan semangat belajar yang tinggi, Annisa mampu bersaing dengan para peserta terbaik lainnya dari berbagai lembaga pendidikan Islam di dunia.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, H. Dadang Ramdani, M.Si., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas capaian tersebut. “Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi Pondok Pesantren Ar Raayah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sukabumi. Ini membuktikan bahwa santri kita mampu berkiprah di tingkat internasional,” ujarnya.
Pencapaian Annisa Tsabita menjadi inspirasi bagi generasi muda dari kalangan santri untuk terus mengembangkan potensi diri dan menjadikan ilmu sebagai bekal dalam menebar manfaat bagi umat. Dari pesantren di tanah Sukabumi, kini kiprah santri Indonesia semakin diakui di panggung dunia.
Sebagaimana seruan Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar mengajak seluruh pesantren di Indonesia menjadikan Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Nasional dan Internasional sebagai langkah awal menuju kebangkitan kembali The Golden Age of Islamic Civilization atau Zaman Keemasan Peradaban Islam.
Dalam pembukaan MQK Internasional di Pesantren As'adiyah Wajo, Kamis (2/10/2025), Menag menegaskan bahwa kebangkitan peradaban Islam harus dimulai dari lingkungan pesantren, sebagaimana kejayaan ilmu pengetahuan pada masa Baitul Hikmah, yaitu Kekhalifahan Harun Al-Rasyid di Baghdad.
Beliau juga menambahkan, masa keemasan tersebut terwujud karena adanya integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum. Karena itu, pesantren masa kini tidak cukup hanya menguasai Kitab Kuning (Kitab Turats), tetapi juga perlu memahami "Kitab Putih" (Ilmu Umum) yang mencakup berbagai disiplin ilmu modern seperti sosiologi, politik, dan sains.
Prestasi Annisa Tsabita sebagai Juara 3 MQKI 2025 bidang Tarikh menjadi bukti bahwa santri Indonesia mampu berkiprah di kancah internasional. Keberhasilannya tidak hanya mengharumkan nama Pondok Pesantren Ar Raayah dan Kabupaten Sukabumi, tetapi juga menggambarkan semangat kebangkitan keilmuan Islam sebagaimana harapan Menteri Agama. Melalui integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum, pesantren diharapkan menjadi motor lahirnya kembali Zaman Keemasan Peradaban Islam. Wallahu a'lam Bishshawab.
SUMBER
https://kemenag.go.id/nasional/menag-ajak-pesantren-rebut-kembali-the-golden-age-integrasikan-kitab-kuning-dan-kitab-putih-s2the, Pukul 09.15 WIB.
https://jabar.kemenag.go.id/kanwil/santri-jawa-barat-ukir-prestasi-gemilang-di-mqk-internasional-2025-FBChDT, diakses pada 07 Oktober 2025 Pukul 09.30 WIB.
Di Sudut Kota Santri, Sukabumi 07 Oktober 2025
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
