Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ismail Suardi Wekke

Catatan Obrolan: Apa Itu Humaniora Digital (Digital Humanities)?

Teknologi | 2025-10-03 10:55:33
Riset Sosial (Republika)

Humaniora Digital (DH) adalah bidang studi yang menantang untuk didefinisikan secara kaku. Meskipun sudah berkembang selama lebih dari satu dekade, DH tetap merupakan disiplin ilmu yang dinamis dan terus berevolusi. Perdebatan mengenai batasan dan definisi bidang ini justru menjadi salah satu aspek yang membuatnya menarik.

Alih-alih mencari definisi statis, para sarjana DH berpedoman pada definisi kerja yang menangkap keragaman dan sifatnya yang kolaboratif. Secara umum, DH berada di titik temu antara disiplin humaniora tradisional dengan alat, metode, dan media komputasi digital.

Definisi Kerja Humaniora Digital

Beberapa kutipan dari para ahli dapat memberikan gambaran yang lebih utuh:

Pertama, Pandangan Metodologis dan Sosial: DH adalah "lebih mirip dengan pandangan metodologis umum daripada investasi dalam satu set teks tertentu atau bahkan teknologi." Namun, DH juga merupakan upaya sosial—jaringan orang yang menghargai kolaborasi, keterbukaan, hubungan non-hierarkis, dan ketangkasan (Matthew G. Kirschenbaum).

Kedua, Pluralitas dan Aksi: DH meliputi humaniora dalam bentuk jamak/plural, mampu mengatasi berbagai subjek permasalahan. Bidang ini disatukan oleh penekanannya pada hal membuat, menghubungkan, menafsirkan, dan berkolaborasi (Anne Burdick, Johanna Drucker, dkk., dalam Digital Humanities).

Ketiga, Transformasi Pengalaman: DH tidak hanya tentang menggunakan teknologi digital untuk proyek-proyek humaniora, tetapi juga tentang bagaimana penggunaan teknologi digital tersebut mengubah pengalaman pengguna dan merefleksikan praktik tradisional (Definisi kolaboratif THATCamp LAC 2012).

Singkatnya, Humaniora Digital adalah sebuah praktik dan wadah kolaborasi interdisipliner yang menerapkan teknologi digital untuk penelitian, pengajaran, dan representasi humaniora, sekaligus mengeksplorasi bagaimana teknologi memengaruhi disiplin ilmu kemanusiaan itu sendiri.

Mengapa Humaniora Digital Penting? (Ruang Kerja dan Perluasan Ilmiah)

Pentingnya DH terletak pada perannya sebagai bidang interdisipliner yang memungkinkan pendekatan transdisipliner dan metadisipliner. Humaniora Digital menjadi vital karena memungkinkan sarjana humaniora:

1. Memperoleh Metode dan Wawasan Baru

Dengan ketersediaan informasi digital yang masif, DH menggunakan alat komputasi, teknologi, dan media untuk memahami topik penelitian. Hal ini menciptakan metode baru dalam menganalisis objek material dan bahkan mendefinisikan ulang objek formal penelitian. Alat-alat seperti penambangan data (data mining), penambangan teks (text mining), dan pemetaan digital (digital mapping) yang sudah terbukti berharga di disiplin ilmu lain kini digunakan untuk menggali makna dari data humaniora.

2. Memajukan Humaniora dan Menciptakan Pengetahuan Baru

Menurut model Digital Humanities Center (Pusat Humaniora Digital), DH bertujuan untuk:

Pertama, Memajukan humaniora dan menciptakan bentuk-bentuk baru pengetahuan.

Kedua, Mengeksplorasi dampak teknologi pada disiplin berbasis kemanusiaan.

Untuk mencapai hal ini, DH Center biasanya melakukan kegiatan seperti (Berdasarkan Zorich, 2008):

Pertama, Membangun Koleksi Digital: Membuat arsip dan sumber daya ilmiah/pengajaran digital dari koleksi yang sulit diakses.

Kedua, Menciptakan Alat: Mengembangkan tool untuk pembuatan (authoring), pengumpulan data, analisis koleksi, dan manajemen penelitian humaniora.

Ketiga, Menghasilkan Produk Intelektual Baru: Menggunakan koleksi digital dan alat analitik untuk menciptakan hasil penelitian baru.

Keempat, Menawarkan Pelatihan DH: Mengadakan lokakarya, kursus, dan program akademik.

Kelima, Menciptakan Zona Eksperimen: Berfungsi sebagai tempat inovasi bagi para humanis.

Keenam, Memberikan Dukungan: Melakukan kolaborasi dengan, dan memberikan konsultasi kepada, departemen akademik atau organisasi luar.

3. Memperluas Komunikasi Ilmiah Tradisional

Secara ringkas, DH menjadi bagian dari perluasan kegiatan ilmiah yang menerapkan teknologi baru untuk penelitian humaniora, sambil memperluas bentuk tradisional komunikasi ilmiah. Perluasan ini mencakup beberapa tantangan dan fokus:

Pertama, Pelestarian dan Pembagian Akses: Menciptakan edisi digital, arsip, visualisasi, dan pameran untuk koleksi yang sulit diakses.

Kedua, Ekspresi Kreativitas Baru: Membina kreasi baru menggunakan media digital (misalnya, media sosial, interaksi manusia-komputer, dan informatika-budaya).

Ketiga, Pemanfaatan Digital dalam Kelas dan Penelitian: Menggunakan, menganalisis, dan/atau menciptakan materi digital untuk mendukung pengajaran dan penelitian.

Intinya, Humaniora Digital memberdayakan bidang humaniora untuk tetap relevan dan berinovasi di era digital, menghubungkan masa lalu yang kaya dengan masa depan yang digerakkan oleh teknologi.

Artikel disadur dan ditulis ulang dari tautan ini: https://digitalhumanities.id/mengapa-dan-apa-digital-humanities-indonesia/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image