Bandung Hari Ini dan Esok: Tantangan, Harapan, dan Suara Generasi Muda
Gaya Hidup | 2025-09-25 14:25:00
Oleh: Valentya Saniabdilla
Bandung, kota berjuluk Kota Kembang, selama bertahun-tahun selalu menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai daerah. Keindahan alam, kreativitas warganya, serta geliat ekonomi dan budaya membuat kota ini terasa hidup. Namun, di balik pesona itu, terdapat sejumlah tantangan serius yang kian hari kian mengintai.
Menurut penulis, mahasiswa yang aktif mengamati isu perkotaan dan lingkungan, Bandung menghadapi risiko besar jika beberapa masalah tidak segera ditangani.
Kita melihat bahwa polusi udara, kemacetan, dan pengelolaan sampah masih menjadi persoalan utama. Jika dibiarkan, kota ini bisa kehilangan daya tarik sekaligus kenyamanan bagi warganya.
Penulis berhipotesa bahwa masalah lingkungan bukan sekadar soal estetika. Polusi udara yang tinggi, ruang hijau yang semakin menipis, serta banjir yang kerap melanda kota merupakan konsekuensi nyata dari urbanisasi yang tidak terkendali.
Seperti diketahui, Bandung itu unik karena berada di cekungan, jadi kualitas udara dan pengelolaan drainase sangat penting. Tanpa intervensi serius, kualitas hidup masyarakat akan terus menurun..
Dari sisi transportasi, penulis menyoroti kemacetan yang menjadi “neraka” bagi warga sehari-hari. Menurutnya, mobilitas yang tinggi tidak diimbangi dengan transportasi publik yang memadai.
Oleh karena itu, solusi bukan hanya membangun jalan baru, tapi juga mendorong transportasi publik yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan. Jalan-jalan boleh lebar, tapi kalau tetap ramai mobil pribadi, kemacetan tetap terjadi.
Tidak hanya itu, pengelolaan sampah menjadi tantangan lain yang tak kalah kritis. Menurut penulis, pendidikan dan partisipasi masyarakat menjadi kunci.
Program pengelolaan sampah tidak akan berhasil tanpa dukungan warga. Edukasi dan kesadaran publik harus ditingkatkan, karena setiap orang punya peran dalam menjaga kota ini tetap bersih dan sehat.
Meski menghadapi banyak tantangan, penulis tetap optimis. Bandung memiliki potensi besar untuk menjadi kota yang lebih baik jika ada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi. Kuncinya adalah tindakan konkret. Jangan hanya merencanakan atau membuat regulasi, tapi implementasi harus tegas dan terukur. Dengan partisipasi aktif warga dan inovasi kebijakan, Bandung bisa menjadi kota modern, hijau, dan nyaman tanpa kehilangan jati dirinya.
Akhirnya, masa depan Bandung masih bisa dijaga, tetapi memerlukan kesadaran kolektif dan strategi yang matang. Kita semua punya tanggung jawab terhadap kota ini mulai dari warga biasa hingga pembuat kebijakan. Kalau semua bergerak bersama, tantangan bisa jadi peluang untuk menciptakan Bandung yang lebih baik. ***
Penulis, Valentya Saniabdilla Febriadi Pawenang merupakan Mahasiwa Jurusan Sistem Informasi, STMIK AMIK Bandung.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
