Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Desa Wisata Kiringan

Prodi Ilmu Komunikasi UMS dampingi Pengembangan Desa Wisata Kiringan Boyolali

Wisata | 2025-09-25 11:25:32
Suasana diskusi di Desa Kiringan

Boyolali – Desa Wisata Kiringan, Boyolali, terus berbenah untuk menjadi destinasi unggulan berbasis sejarah dan budaya. Pada Kamis, 25 September 2025, bertempat di Kantor Desa Wisata Kiringan, digelar kegiatan pengembangan desa wisata yang menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi.

Acara ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dengan skema PkM dari Kemdiktisaintek. Ketua tim pelaksana, Sidiq Setyawan, bersama Tri Winarno, Marjoko, dan Sri Wuryanto, memandu jalannya kegiatan yang diikuti antusias oleh warga dan pemuda desa.

Tujuan utama kegiatan ini adalah menggali kembali potensi sejarah dan budaya Desa Kiringan yang selama ini menjadi bagian penting dari identitas masyarakat. Melalui pemaparan materi, para narasumber memberikan wawasan tentang pentingnya pelestarian sejarah sekaligus peluang ekonomi yang bisa muncul dari pengelolaan desa wisata berbasis budaya.

Dalam pemaparannya, Tri Winarno menjelaskan asal-usul nama Kiringan yang sarat makna historis. “Nama Desa Kiringan diambil dari akar kata kairingan yang berarti mengiringi. Pada waktu itu, Betara Katong diiringi oleh 40 santri ketika meninggalkan Ngambuh menuju cikal bakal Ponorogo,” ungkapnya di hadapan peserta.

Kegiatan ini tidak hanya menyajikan materi, tetapi juga membuka ruang diskusi interaktif. Peserta aktif mengajukan pertanyaan mengenai strategi pengelolaan desa wisata, promosi, hingga potensi pengembangan ekonomi kreatif.

Salah satu peserta, Eva Aprilia, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru. “Dengan kegiatan ini, saya jadi lebih paham tentang asal usul sekaligus potensi budaya dan sejarah Desa Kiringan, Boyolali,” ujarnya.

Melalui pengembangan ini, Desa Kiringan diharapkan tidak hanya menjadi pusat pelestarian sejarah, tetapi juga mampu menghadirkan daya tarik wisata yang berkelanjutan. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat posisi Kiringan sebagai desa wisata yang bernilai edukasi sekaligus menyejahterakan masyarakatnya.

Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini menjadi langkah awal mewujudkan Kiringan sebagai salah satu ikon wisata budaya di Boyolali yang mampu bersaing di tingkat lokal maupun nasional.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image