Derita Gaza Makin Meningkat, Kesadaran Umat Harus Meningkat pada Solusi Hakiki
Agama | 2025-09-23 01:11:50Tragedi kemanusiaan di Gaza kembali mengenang luka mendalam bagi umat manusia. Serangan demi serangan dari rezim Zionis Israel tak kunjung reda, justru semakin meningkat intensitas dan skalanya. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahkan secara terbuka memerintahkan pasukan untuk merebut seluruh Kota Gaza dan mendesak warganya untuk mengungsi secara massal, sebuah perintah yang jelas mengarah pada pembersihan etnis [^1].
Terlebih lagi, dukungan politik dari Amerika Serikat, khususnya dari Donald Trump yang semakin mendukung penuh langkah Israel, semakin menegaskan bahwa agresi ini bukan sekadar konflik lokal, melainkan bagian dari proyek besar kolonialisme modern.
Di sisi lain, gelombang solidaritas dunia justru kian meluas. Rakyat sipil dari berbagai negara, lintas agama dan bangsa, menunjukkan kepeduliannya dengan cara yang mereka mampu. Misi Gaza Sumud Flotilla, misalnya, menjadi salah satu upaya internasional untuk menembus blokade Gaza dan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Armada kapal yang berangkat membawa relawan dan bantuan berasal dari berbagai negara, menegaskan bahwa hati nurani manusia tidak lagi mampu menoleransi kejahatan Zionis [^2].Namun, apakah langkah-langkah kemanusiaan semata-mata cukup untuk menghentikan genosida yang sedang berlangsung? Nyatanya hal tersebut masih terus ada.
Diamnya Penguasa, Naiknya kejahatan ZionisRealitas yang pahit adalah, di tengah solidaritas rakyat dunia, penguasa negeri-negeri Arab justru menunjukkan pengkhianatan dengan membiarkan kejahatan Israel terus berlanjut. Alih-alih mengirimkan bantuan militer atau diplomasi keras, sebagian justru menjalin normalisasi hubungan dengan Zionis. Diamnya dunia internasional, termasuk PBB, kian memberi ruang bagi Israel untuk melanjutkan agresinya tanpa rasa takut akan sanksi tegas.
Tak heran jika derita Gaza semakin bertambah dari hari ke hari.
Kemanusiaan Saja Tidak Cukup
Upaya bantuan, seperti penggalangan dana, pengiriman pangan, atau konvoi flotilla, memang patut diapresiasi sebagai wujud solidaritas. Namun, langkah-langkah ini belum menyentuh akar masalah yaitu keberadaan entitas Zionis di tanah Palestina yang terus melanggengkan penjajahan. Selama sumber kejahatan itu dibiarkan hidup, penderitaan rakyat Gaza akan terus berlanjut.
Akar masalah yang belum tercabut akan terus menjadi benalu yang setiap saat menyedot habis inangnya. Saat ini bantuan kemanusiaan hanya bisa mengobati di luar permukaannya saja, sedangkan akarnya akan terus menggerogoti bisa jadi tak bersisa.
Oleh karena itu betapa pentingnya umat saat ini mengetahui akar masalah kemelut yang terjadi agar tidak salah dalam memberikan solusi.
Islam Menyediakan Solusi Hakiki
Islam memiliki solusi yang jelas dan syar'i terhadap persoalan Gaza dan Palestina. Solusinya adalah jihad fii sabilillah—bukan sekedar perlawanan sporadis rakyat sipil, tetapi jihad yang dilakukan oleh negara-negara muslim dengan dukungan militer penuh. Hanya dengan kekuatan blokade militer yang dapat dipatahkan, agresi dapat dihentikan, dan bumi Palestina dapat benar-benar dibebaskan.
Rasulullah ﷺ menegaskan kewajiban berjihad ketika kaum muslimin ditindas dan tanah mereka dijajah. Dan sejarah pun mencatat, umat Islam hanya bisa memerdekakan tanah suci dari penjajahan melalui kekuatan jihad, bukan diplomasi atau sekadar bantuan logistik.
Kesadaran Umat Harus Naik TingkatHari ini, umat Islam di seluruh dunia sudah mulai bangkit dengan solidaritas kemanusiaan. Namun kesadaran ini harus naik level menjadi tuntutan politik dan syar'i: mendesaknya para penguasa umat Islam untuk mengirimkan pasukan militer membela Gaza. Inilah langkah yang bisa benar-benar menghentikan genosida dan menghapuskan penjajahan Israel dari bumi Palestina.
Tanpa itu, umat hanya akan terus menyaksikan siklus derita Gaza berulang, sementara nyawa demi nyawa melayang sia-sia.Sudah tiba saatnya umat bersuara lebih keras: “Bukan hanya bantuan kemanusiaan, tetapi bantuan militer lah yang dibutuhkan Gaza saat ini.”
[^1]: Republika. Netanyahu Perintahkan Bantah Kota Gaza, Israel Desak Warga Mengungsi.
[^2]: RRI. Perjalanan Global Sumud Flotilla, Misi Menantang Blokade Gaza.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
