Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ismail Suardi Wekke

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Kemajuan Regional, Dosen Produktif Indonesia Turut Berpartisipasi

Didaktika | 2025-09-18 18:03:47
Dokumentasi Kegiatan (Dok ISW)

JAKARTA - Forum Kuningan Adiluhung resmi digelar di Hotel Borobudur, Jakarta pada Rabu (17/09/2025). Acara ini mempertemukan berbagai pihak, mulai dari pelaku usaha, investor, budayawan, akademisi, hingga pemerintah dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk berkolaborasi dan mendorong potensi Kabupaten Kuningan.

Mengangkat tema “Connecting & Collaboration: Ekosistem Inovasi Regional Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan,” forum ini juga memperkenalkan konsep “Kuningan Serenity” yang menggambarkan nilai-nilai luhur dan berkelanjutan.

Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Adiluhung Indonesia, yang dipimpin oleh putra daerah Kuningan Ade Kadarisman. Yayasan ini bekerja sama dengan berbagai pihak strategis untuk mempromosikan potensi Kuningan di sektor investasi, budaya, pariwisata, dan kemitraan. Serangkaian acara yang berlangsung seharian penuh mencakup pidato utama dari tokoh nasional, dialog inovasi, sesi knowledge sharing, business matching, pertunjukan budaya, serta jamuan makan malam.

Sejumlah tokoh nasional turut hadir sebagai pembicara utama, antara lain Dr. (HC) Ir. Burhanuddin Abdullah, Ketua Tim Pakar dan Inisiator Danantara; Irjen. Pol. (Purn) Dr. Drs. Aan Suhanan, Dirjen Perhubungan Darat; serta perwakilan dari Kementerian Investasi dan Kementerian Pariwisata.

Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, didampingi Wakil Bupati Tuti Andriani, S.H., M.kn., menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak. "Kami sangat yakin, dengan kerja sama yang solid dari seluruh pemangku kepentingan, Kuningan dapat menjadi magnet investasi baru di Jawa Barat," ujarnya.

Namun, Bupati menegaskan bahwa investasi yang masuk haruslah berwawasan lingkungan (green investment). Kuningan dikenal sebagai "paru-paru Jawa Barat" dengan kualitas udara terbaik dan merupakan menara air yang memasok air ke berbagai daerah. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk menjaga alam Kuningan.

"Kami membuka pintu selebar-lebarnya, namun dengan catatan investasi yang masuk haruslah investasi hijau yang menjaga konservasi dan tidak menghasilkan limbah berbahaya," tegasnya.

Ismail Suardi Wekke, Sekretariat Nasional Dosen Produktif Indonesia, turut serta dalam kegiatan tersebut. Usai menghadiri acara, ia mengemukakan bahwa acara ini merupakan sebuah kegiatan kolaboratif yang dapat menjadi platform sinergi lintas kelembagaan.

Dalam pernyataannya, Wekke menguraikan beberapa poin penting terkait peran perguruan tinggi dalam transformasi. Menurutnya, perguruan tinggi keagamaan Islam di seluruh Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung pembangunan. Peran ini selaras dengan deklarasi UNESCO yang menyebutkan bahwa perguruan tinggi harus membantu memahami, memelihara, dan mengembangkan budaya regional dan nasional.

Ia juga menyoroti pentingnya transformasi perguruan tinggi itu sendiri sebagai respons terhadap disrupsi teknologi dan tantangan global. Hal ini mencakup perubahan dalam kurikulum, metode pembelajaran, dan pengembangan riset. Dengan melakukan transformasi, perguruan tinggi dapat meningkatkan daya saing di tingkat regional dan nasional.

Wekke menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam memberikan solusi terhadap tantangan global dan nasional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing Indonesia di panggung internasional. Ia juga menggarisbawahi pentingnya perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi swasta, untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan.

Secara keseluruhan, pernyataan Ismail Suardi Wekke menunjukkan bahwa perguruan tinggi adalah pusat inisiatif yang dapat mendorong pembangunan sosial dan ekonomi, serta meningkatkan daya saing regional melalui inovasi dan adaptasi terhadap perubahan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image