Digitalisasi Menjadi Kunci Bertahan UMKM di Tengah Gempuran E-Commerce
Bisnis | 2025-09-11 09:01:10
KOPMA UII - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tentunya sudah tidak asing didengar oleh kita semua. UMKM juga merupakan tulang punggung yang cukup vital untuk membantu pertumbuhan ekonomi mikro Indonesia.
Menurut data Kementerian Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM), tercatat ada sekitar 30,18 juta unit UMKM di Indonesia per 31 Desember 2024. Selain itu, hal tersebut juga didukung oleh data statistik dari KADIN INDONESIA, pada 2023 sektor UMKM berkontribusi sebesar 61% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau setara dengan Rp9.580 Triliun serta menyerap 117 juta pekerja di Indonesia.
Digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak bagi UMKM agar dapat bertahan dan berkembang di tengah gempuran e-commerce. Namun, ditengah peran yang cukup krusial tersebut, UMKM tentunya memiliki hambatan akibat perkembangan era digital yang sangat masif. Budaya belanja online sudah mulai menjalar di masyarakat dan pelaku UMKM dituntut harus terus beradaptasi dan tidak boleh tertinggal oleh zaman. Masyarakat menilai bahwa belanja online lebih efektif dan praktis terlebih untuk membandingkan jenis harga dan barang yang tersedia.
Berdasarkan kajian dari Jurnal Ilmiah Multidisiplin, beberapa kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan infrastruktur teknologi, rendahnya literasi digital di kalangan pelaku UMKM, serta keterbatasan akses permodalan. Infrastruktur internet yang belum merata di berbagai daerah membuat banyak pelaku UMKM belum memiliki keterampilan digital yang memadai dan sulit mengakses teknologi digital secara optimal.
Untuk mengatasi kendala tersebut, diperlukan dukungan dari pemerintah dan pihak terkait melalui program pelatihan literasi digital, perluasan akses internet, serta kemudahan akses pembiayaan. Dengan langkah-langkah ini, UMKM dapat lebih cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi, meningkatkan daya saing, dan memaksimalkan peluang di era digital.
Selain berjualan online, digitalisasi juga memungkinkan UMKM untuk mengumpulkan dan menganalisis data penjualan serta perilaku konsumen. Manfaat data analisis bagi pengambilan keputusan bisnis sangat besar, antara lain:
Memahami pelanggan dengan lebih baik
Mengoptimalkan operasi bisnis
Memprediksi tren pasarMengidentifikasi peluang bisnis baru
Mengoptimalkan strategi pemasaran
Meningkatkan kecepatan dan akurasi pengambilan keputusan
Dengan menggunakan data sebagai landasan, UMKM dapat menyesuaikan produk dan layanan sesuai kebutuhan pasar serta merespons perubahan tren dengan cepat. Oleh karena itu, investasi dalam teknologi digital dan peningkatan keterampilan analisis data menjadi langkah penting agar UMKM dapat tetap bersaing di pasar yang semakin kompleks dan dinamis.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
