Pelajaran Tata Boga di Darul Marhamah: Bukan Hanya Life Skill
Eduaksi | 2025-09-07 17:44:27
Tata boga merupakan salah satu bagian dari kurikulum 'khas keputrian' yang ada di Darul Marhamah. Meskipun tentu saja Darul Marhamah secara khusus bukan sekolah kejuruan atau lembaga pendidikan vokasi, namun tata boga adalah materi ajar yang wajib diikuti oleh semua santriwati di luar kurikulum wajib Kementerian Agama, mulai dari tingkat Madrasah Tsanawiyah hingga Madrasah Aliyah.
Pada mulanya, setidaknya sejak Darul Marhamah didirikan pada tahun 1994, pelajaran tata boga dan tiga jenis kurikulum khas keputrian lainnya dimaksudkan sebagai salah satu ciri lembaga pendidikan 'khusus putri' yang mengajarkan keterampilan-keterampilan yang sangat lekat dan identik dengan perempuan.
Hal itu juga berarti manifestasi dari visi Darul Marhamah tentang 'terwujudnya pribadi solihah yang cerdas, kreatif, dan mandiri'. Dengan pembekalan keterampilan-keterampilan di bidang memasak, menjahit, tata rias, dan lainnya diharapkan alumni Darul Marhamah sudah siap terjun di masyarakat, setidaknya di dalam kehidupan berkeluarga.
Namun ada yang menarik dan cukup berbeda di dalam pengajaran dan niali pendidikan yang ingin ditanamkan, misalnya pada pembelajaran tata boga dimana biasanya para santriwati belajar dan mempraktikkan mengolah beraneka ragam menu masakan dan minuman, mulai dari menu tradisional hingga internasional atau mengkreasikan antara keduanya menjadi menu yang lebih kekinian.
Tujuannya bukan hanya bagaimana menghasilkan rasa makanan yang enak, lezat, menarik, dan nikmat di lidah. Para santriwati bahkan dididik sejak dari pemilihan bahan yang tidak hanya berkualitas dan layak konsumsi, namun dipastikan kehalalan dan kethoyyibannya disesuaikan dengan kaidah-kaidah fiqih, sehingga menghasilkan makanan yang enak sekaligus halal dan baik.
Hal tersebut di atas sangatlah penting, di tengah godaan masif pasar kuliner, didukung oleh platform digital seperti Gofood, Grabfood, Shoppefood, dan sebagainya yang memudahkan konsumen menjangkau berbagai jenis makanan atau minuman serta bertransaksi secara praktis, seringkali menjadi pilihan utama daripada memasak sendiri dengan komposisi bahan dan cara memasaknya yang lebih terjamin kehalalan dan kesehatannya.
Aspek kesehatan dan makanan yang terjamin halal dan bergizi seimbang penting untuk mendidik para santriwati agar memahami bahwa makanan atau minuman bukan hanya soal rasa lezat dan nikmat sesaat di lidah-apalagi hanya karena sedang viral semata-, namun juga soal faktor penentu kesehatan jasmani, bahkan rohani yang mencerminkan sikap dan akhlak sehari-hari.
Selain itu, pembelajaran tata boga di Darul Marhamah juga bertujuan mendidik para santriwati memiliki 'adab' yang tinggi terhadap makanan maupun minuman. Misal tidak menyia-nyiakan makanan atau minuman, sekaligus tidak makan dan minum secara berlebihan, sebagaimana perintah Allah SWT di dalam Al Quran surat al 'Araf ayat 31 yang artinya 'makanlah dan minumlah tapi jangan berlebihan, sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebihan'.
Semua itu dilakukan dan ditanamkan dalam serangkaian langkah pembelajaran atau praktik yang diawasi langsung oleh guru di kelas ataupun di ruang tata boga. "Sebelum memulai praktik, anak-anak sudah mempelajari resep dan langkah-langkah membuatnya, selanjutnya mempraktikkan secara berkelompok dan mempresentasikan hasil masakan dan minuman masing-masing, tidak lupa melakukan refleksi di akhir pembelajaran," ungkap ustadzah Nila Krisna, guru tata boga Darul Marhamah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
