Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nyatajingga

Pasangan Baru Nikah Wajib Tahu 5 Manajemen Keuangan ini

Info Terkini | Wednesday, 09 Mar 2022, 05:20 WIB

JAKARTA – Pengelolan Keuangan secara bersama sama dalam suatu keluarga memberikan efek sukses untuk mangantisipasi kadar kebutuhan dengan perhitungan jumlah pemasukan dan pengeluaran.

Sebagai Pertimbangan bagi kalian yang masih baru membina keluarga, mulailah diskusi dengan pasangan dan tetapkan aturan dasar tentang cara mengelola keuangan.

Simak dan perhatikan 5 hal penting mengenai manajemen keuangan yang harus dibicarakan pengantin baru di awal pernikahan. Dengan begitu, masalah finansial di masa depan dapat diminimalkan.

1. Diskusikan aset dan utang

Dalam kebanyakan kasus, pada saat orang menikah, mereka umumnya membawa aset dan utang pribadi. Aset termasuk mobil, rumah, rekening tabungan, dan rekening investasi, sedangkan utang dapat terdiri dari pinjaman dan tagihan kartu kredit. Keduanya harus berbagi jumlah utang masing-masing, mendiskusikan rencana pembayaran, dan apakah mereka menangani utang sendiri atau bersama-sama.

Tinjau laporan mutasi bank, laporan investasi, laporan kartu kredit, dan dokumen lainnya untuk menghitung aset gabungan dan utang gabungan kalian. Selain itu, beritahukan semua informasi terkait gaji, pendapatan, dan pengeluaran selama setahun terakhir. Pasangan harus tahu persis apa yang dibawa masing-masing pihak karena utang dan aset akan memengaruhi kebiasaan belanja dan kualifikasi pinjaman bersama.

Baca juga: Daftar 10 E-Money yang umum digunakan masyarakat saat ini

2. Tentukan tujuan tabungan

Setelah memeriksa profil keuangan gabungan, selanjutnya adalah membahas penetapan tujuan. Mulailah dengan membuat daftar tujuan utama kamu secara pribadi, kemudian dilanjutkan dengan pasanganmu, dan terakhir, tetapkan tujuan yang akan dilaksanakan bersama-sama.

Saat menetapkan tujuan, ingatlah untuk membuatnya agar spesifik dan terukur. Ini juga baik untuk menetapkan tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Pendapat kalian tentang masa depan mungkin akan berbeda. Oleh karena itu, kalian bisa mulai mendiskusikan secepatnya agar bisa membantu membangun visi untuk hidup bersama.

Baca juga: Apa itu E-Money ? Seperti apa Manfaat serta Risikonya

3. Buat anggaran bulanan

Buat anggaran bulanan dengan mengingat semua tagihan, pembayaran, tujuan pasangan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Dalam melakukannya, kamu harus mengambil pendekatan yang realistis. Kemudian, putuskan siapa yang akan menangani berbagai tindakan sehari-hari dari manajemen kehidupan finansial dan pembayaran tagihan.

Review setiap akhir bulan untuk memastikan pengeluaran tidak melebihi pendapatan dan jaga agar anggaran bulanan tetap lancar dan fleksibel. Jika salah satu pasangan membayar tagihan dan mengelola keuangan bulanan, yang lain harus tetap mendapat informasi dan terlibat dalam keputusan uang.

4. Tentukan rekening bank bersama atau terpisah

Terdapat pro dan kontra untuk membuka rekening bank bersama atau mempertahankan rekening individu saat sudah menikah. Jika kamu memilih untuk memisahkan rekening bank, maka penganggaran dan pembayaran tagihan akan diperlukan perhatian yang lebih untuk masing-masing pasangan.

Sementara itu, rekening bersama lebih mudah untuk melacak pengeluaran dan membantu memudahkan beberapa urusan hukum. Jika salah satu dari pasangan meninggal dunia, yang lain akan tetap memiliki akses ke dana dalam rekening bersama.

Namun, rekening bersama memiliki kelemahan. Jika hubungan berakhir, maka akan sulit untuk memisahkan dana. Kerugian dari akun bersama juga dapat terjadi jika salah satu pasangan kurang berhati-hati dalam menggunakan uang.

Jika kamu ingin mempertahankan tingkat kebebasan atas keuangan, maka kamu dan pasangan bisa memilih untuk mempertahankan akun bersama dan terpisah. Dengan cara ini, kalian berdua akan menikmati manfaat dari rekening bersama dengan tetap menjaga kemandirian keuangan yang terbagi.

Baca juga: Mari Mengenal Asuransi: Pengertian, Jenis, Unsur, dan Fungsinya

5. Sisihkan pendapatan untuk dana darurat

Dana darurat akan membantumu untuk menutupi pengeluaran besar atau tak terduga yang muncul dalam hidup. Misalnya, salah satu dari pasangan tiba-tiba sakit, kendaraan mogok atau berkurangnya pendapatan karena kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, sisihkan 15–20 persen dari pendapatan setiap bulannya sebagai dana darurat.

Jika kamu dan pasangan sudah terbiasa menyisihkan dana darurat setiap bulannya, maka perlahan akan memberikan kalian ketenangan pikiran jika ada masalah yang tiba-tiba muncul.

Menikah adalah saat yang menyenangkan tetapi berpotensi membuat stres terutama jika terjadi masalah dalam keuangan. Untuk menghindarinya, diskusikan tentang pengelolaan uang untuk menangani penganggaran, pengeluaran, dan investasi. Pastikan bahwa kamu dan pasangan memiliki prioritas keuangan yang sama dan dapat menemukan cara untuk berkompromi dengan perbedaan keuangan yang di miliki.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image