Dari Bantul ke Layar Dunia: Guru MAN 2 Bantul Menyelami Deep Learning SKI Lewat REBORN
Eduaksi | 2025-08-21 10:28:31
Bantul (MAN 2 Bantul) — Semangat belajar guru MAN 2 Bantul kembali terlihat saat mereka mengikuti kegiatan REBORN (Refleksi Edukasi dan Obrolan Inspiratif) yang digelar secara live streaming oleh Pusat Pengembangan dan Pelatihan Kompetensi Sumber Daya Manusia (Pusbangkom SDM) bekerja sama dengan platform Pintar Kemenag. Acara ini berlangsung pada Rabu (13/8/25), pukul 13.30 WIB melalui kanal YouTube resmi Pusbangkom SDM dan Pintar Kemenag.
Mengangkat tema “Menyelami Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta pada Capaian Pembelajaran (CP) SKI”, REBORN kali ini memfokuskan pembahasan pada penguatan kompetensi guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di madrasah. Melalui konsep deep learning, peserta diajak untuk memahami pembelajaran bukan sekadar transfer materi, tetapi menanamkan nilai, makna, dan kecintaan terhadap ilmu serta sejarah Islam.
Salah satu guru yang mengikuti kegiatan ini adalah Khuzaifah guru SKI MAN 2 Bantul. Ia mengaku antusias dengan tema yang diangkat karena relevan dengan tantangan pembelajaran SKI saat ini. “Deep learning dalam SKI itu penting, agar siswa tidak hanya menghafal fakta sejarah, tetapi juga mengambil hikmah dan menghubungkannya dengan kehidupan. Apalagi konsep kurikulum berbasis cinta menekankan kasih sayang dan ketulusan dalam mengajar,” ujar Khuzaifah.
Melalui tayangan live, narasumber REBORN memberikan panduan praktis penerapan deep learning, termasuk strategi merancang kegiatan yang memacu pemahaman mendalam, menghubungkan materi dengan konteks kekinian, serta menumbuhkan karakter positif siswa. Selain itu, dibahas pula bagaimana kurikulum berbasis cinta dapat menjadi landasan interaksi guru dan siswa sehingga tercipta suasana belajar yang lebih humanis dan bermakna.
Kepala MAN 2 Bantul Nur Hasanah Rahmawati menyampaikan apresiasi kepada guru-guru yang berpartisipasi aktif dalam REBORN. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena menjadi wahana pengembangan kompetensi guru. Pembelajaran SKI yang disampaikan dengan pendekatan deep learning dan cinta akan membuat siswa lebih terlibat, termotivasi, dan menghargai sejarah Islam sebagai bagian dari identitas mereka,” ungkap Nur Hasanah.
Menurutnya, guru perlu terus memperbarui pendekatan dan strategi mengajar sesuai perkembangan zaman. “Melalui REBORN, guru mendapatkan inspirasi dan wawasan baru yang bisa langsung diterapkan di kelas. Ini sejalan dengan visi madrasah untuk mencetak generasi berakhlak mulia, berilmu, dan berdaya saing,” tambahnya.
Acara REBORN ini juga memberikan ruang interaktif bagi peserta melalui fitur live chat, di mana guru-guru dari berbagai daerah saling berbagi pengalaman dan ide kreatif dalam pembelajaran SKI. Kehadiran teknologi streaming memungkinkan pemerataan akses pelatihan, sehingga guru di daerah pun bisa mendapatkan materi berkualitas tanpa harus meninggalkan tugas mengajar terlalu lama.
Dengan berakhirnya REBORN sore itu, para guru MAN 2 Bantul membawa pulang semangat baru untuk menghidupkan kelas SKI dengan pembelajaran yang lebih mendalam, inspiratif, dan penuh cinta. Harapannya, ilmu dan metode yang diperoleh dari kegiatan ini dapat menjadi bagian dari upaya madrasah dalam membentuk generasi muda yang mengenal, memahami, dan mencintai sejarah peradaban Islam. (khz)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
