Visualisasi Makanan Berbasis AI dan Dampaknya terhadap Persepsi Konsumen
Sinau | 2025-08-20 11:15:46
Dalam era digital yang semakin mengandalkan kecerdasan buatan (AI), citra visual makanan memainkan peran krusial dalam membentuk persepsi konsumen terhadap kualitas dan nilai suatu produk kuliner. Jenis konten yang paling dominan dalam citra makanan berbasis AI adalah Food Presentation yaitu penyajian akhir makanan yang menggugah selera dan Preparation Process yang merupakan tahapan pembuatan yang menampilkan proses dan bahan secara transparan. Hal ini disampaikan oleh Bhenu Artha, dosen Program Studi Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram (UWM) di Kampus Terpadu UWM, Banyuraden, Gamping, Sleman pada Rabu (20/8).
“Jenis konten ini terbukti memiliki dampak signifikan terhadap bagaimana konsumen menilai kualitas makanan dan menentukan niat mereka untuk membeli. Citra Food Presentation cenderung membangkitkan emosi positif, seperti rasa lapar, keinginan, dan kesan kemewahan, yang mendorong keputusan pembelian secara impulsif. Sebaliknya, citra Preparation Process memberikan kesan keaslian, transparansi, dan nilai gizi, yang lebih menarik bagi konsumen yang mengutamakan kesadaran lingkungan dan keberlanjutan,” tambahnya.
Dikatakan, efek visual ini tidak bersifat universal, pengaruhnya sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan konsumen tentang makanan ramah iklim (climate-conscious food) dan sejauh mana mereka peduli terhadap isu lingkungan. “Konsumen yang memiliki pemahaman mendalam tentang dampak produksi makanan terhadap iklim cenderung lebih responsif terhadap citra Preparation Process, karena mereka mencari bukti praktik berkelanjutan dan etis, sementara itu, konsumen dengan kepedulian lingkungan yang rendah lebih mudah terpengaruh oleh estetika Food Presentation, tanpa mempertimbangkan proses di baliknya,” ungkapnya.
“Hal ini membuka peluang strategis bagi pelaku industri makanan dan pemasaran digital untuk menyesuaikan konten visual berdasarkan segmentasi nilai konsumen. Dengan mengintegrasikan narasi visual yang selaras dengan kesadaran iklim dan preferensi estetika, citra makanan berbasis AI dapat menjadi alat komunikasi yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga membentuk perilaku konsumsi yang lebih bertanggung jawab,” pungkas Bhenu.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
