Mengenal 5 Lulusan Universiti Kebangsaan Malaysia di Indonesia
Info Terkini | 2025-08-10 05:03:26
Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), universitas nasional di Malaysia, telah mencetak banyak lulusan berprestasi dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Para alumninya tersebar di berbagai bidang, mulai dari akademisi, ulama, hingga profesional. Berikut adalah lima alumni UKM yang menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi tersebut, dan kini aktif berkontribusi di bidangnya masing-masing.
1. Das'ad Latif: Dai Kondang
Siapa yang tak kenal dengan Ustaz Das'ad Latif? Dai kondang asal Makassar ini dikenal dengan ceramahnya yang lucu, lugas, dan mudah dicerna. Ia adalah lulusan S3 Ilmu Komunikasi dari UKM. Gelar doktor yang ia raih di Bangi, menambah wawasan keilmuan Das'ad dalam berdakwah. Dengan pendekatan yang unik, ia mampu menjangkau berbagai kalangan masyarakat, menyebarkan pesan-pesan agama yang menyejukkan. Termasuk menjadi bagian dalam menyebarkan pesan-pesan kesehatan di masa pandemi covid-19.
2. Ismail Suardi Wekke: Sociopreneur di Tanah Papua
Nama Ismail Suardi Wekke mungkin kurang familiar di telinga masyarakat umum, tetapi ia adalah sosok yang bekerja di dunia akademisi secara simultan lokal dan global. Lulusan S3 fakultas pendidikan dari UKM ini kini menjabat pelbagai posisi dalam institusi pendidikan. Begitu pula mengembangan aktivitas sociopreneur dalam bidang pendidikan. Tidak hanya di perguruan tinggi tetapi madrasah dan sekolah menengah. Ia turut mendirikan The Academia of Papua. Selain menjadi pengajar, ia juga dikenal peneliti aktif dengan ratusan publikasi ilmiah dan buku. Karya-karyanya banyak berfokus pada pendidikan, sosial, dan kajian Islam di wilayah perbatasan Indonesia. Terakhir, menjabat sebagai CEO Al Asri Publisher, penerbit yang menyediakan platform publikasi ilmiah bagi lembaga pendidikan.
3. Hamka Hendra Noer: Pejabat Pemerintah dan Staf Ahli Menteri
Hamka Hendra Noer adalah contoh alumni yang sukses meniti karier di jalur pemerintahan. Ia merupakan lulusan ilmu politik dari UKM. Saat ini, Henra menjabat sebagai Penjabat Gubernur Gorontalo. Selain itu, ia juga merupakan Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga. Prestasinya di dunia pemerintahan menunjukkan kualitas pendidikan, diantaranya ia peroleh ketika belajar UKM. Pengalaman belajarnya yang membekalinya dengan pemahaman mendalam tentang isu-isu global dan kebijakan publik.
4. Muhammad David Lung: Staf di Turnitin Indonesia
Muhammad David Lung merupakan lulusan sarjana dari UKM. Meneruskan pendidikan sarjana, setelah menyelesaikan diploma di Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu staf di Turnitin Indonesia, sebuah perusahaan teknologi pendidikan global. Pengalaman dan pengetahuannya yang diperoleh di UKM menjadikannya sosok yang dapat menjadi dinamisator pendidikan di kawasan Asia Tenggara. Dedikasinya di bidang ini menunjukkan peran penting sebagai lulusan UKM dalam mengembangkan sektor pendidikan dan teknologi di Asia Pasifik. Termasuk kesempatan berienteraksi dengan pelbagai mahasiswa asing ketika di UKM.
5. Emil Akbar: Praktisi Keuangan Global
Emil Akbar, alumnus fakultas teknik UKM. Sekalipun menyelesaikan pendidikan di teknik kimia, Emil tetap berkesempatan menyelesaikan juga magister keduanya melalui Graduate Business School (GSB). Kini, ia adalah sosok muda di dunia keuangan. Saat ini, ia aktif sebagai praktisi keuangan global. Dengan pengetahuannya di bisnis dan keuangan, Emil mampu memberikan analisis yang tajam terkait pengembangan perusahaan dan perbankan dalam kondisi ekonomi dan politik global. Kiprahnya kini, diantaranya berasal dari kesempatan belajar dengan ekosistem pendidikan di UKM untuk mampu bersaing dan berprestasi di kancah internasional.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
